7

448 80 42
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Ternyata benar

Hari ini aku dan touchan berada di rumah sakit untuk memeriksakan keadaanku sekaligus menjalani terapi untukku.

Namaku dipanggil lalu dokter memeriksa keadaanku lalu terdiam sejenak setelah pemeriksaan selesai seperti ingin menyampaikan sesuatu yang sangat berat.

"Aku tidak menyangka akan seperti ini harusnya ini tidak terjadi." Ucap Dokter.

"Maksud dokter apa?" Tanya Touchan.

"Stadiumnya naik menjadi stadium akhir yaitu stadium 4." Ucap Dokter.

"Hah?!" Kaget Touchan.

"Dokter kemarin bilang keadaan putra saya semakin membaik kan kenapa malah begini!" Kesal Touchan.

"Kanker otak stadium 3 perkembangannya sangat cepat sekali apabila pasien telat meminum obat bisa menyebabkan kanker meningkat." Ucap Dokter.

"Haru kau!" Kesal Touchan.

"Kayaknya aku kemarin telat meminum obat." Ucapku.

"Kau ingin hidupmu berakhir nak?" Tanya Touchan.

"Aku tidak mau membebani touchan." Ucapku.

Touchan malah memelukku sangat erat dan aku merasakan touchan menangis sementara aku hanya diam.

"Jangan menangis touchan kan aku bisa sembuh walaupun sementara." Ucapku.

Membuat touchan semakin memelukku sangat erat sementara aku memegang kepalaku karena sakit.

"Haru!" Panggil Touchan.

Touchan melepaskan pelukannya lalu mengambil tisu di meja dokter lalu malah menyumpal hidungku dengan tisu.

"Jangan diam saja kalau kepalamu sakit nak." Ucap Touchan.

"Hanya sedikit sakit." Ucapku.

"Touchan tahu pasti itu sangat sakit sekali." Ucap Touchan.

"Baiklah." Ucapku.

"Lebih baik ayo jalankan semua terapi agar kankernya menghilang." Ucap Dokter.

Aku menjalankan terapi walaupun sakit sekali namun aku berusaha tersenyum agar touchan tidak merasa khawatir kepadaku.

Setelah terapi selesai aku terdiam lalu menghela nafasku karena sakit.

"Touchan semuanya tidak terlihat jelas." Ucapku.

✔️ Oikawa Tooru Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang