Nanda membalas tatapan Adelia yang memelas, dengan masih mencoba mencerna segalanya yang telah Adelia sampaikan kepadanya— yang kalau boleh jujur, belum ada setengahnya yang ia pahami.
Tentang kemungkinan mereka untuk kembali bersama, atau kalau tidak, Adelia akan menuntut hak asuh anak atas Gemintang.
Sejak perceraiannya dengan Adelia, Nanda berubah menjadi laki-laki yang lemah.
Namun, alih-alih pasrah, Nanda memilih untuk diam saja, dan mendengarkan. Karena tidak hanya ada Adelia disitu, tapi juga Papa-nya, dan mantan Ayah mertua-nya.
Tiga orang, hanya untuk menghadapi Nanda seorang.
Memang tidak ada yang dapat diharapakan oleh Nanda dari seseorang yang selalu menggembar-gemborkan kepeduliannya terhadap Nanda yang masih berstatus anak kandung hingga detik ini.
Bahkan masih jelas kedua telinganya mendengar betapa laki-laki paruh baya itu meneriakinya dengan kalimat-kalimat kotor demi membuat Nanda tersadar bahwa ketertarikan seksualnya adalah sebuah penyakit, juga perilaku yang menyimpang.
Tidak perlu diberitahu, pun, Nanda paham sekali soal yang satu itu. Walau tentu saja ia tidak setuju apabila perasaan terlarangnya itu dianggap sebuah penyakit.
Tidak...
Nanda tidak pernah meminta untuk dimengerti, maka dari itu ia menurut ketika diperkenalkan dengan Adelia kala itu.
"Kita bisa hidup kayak dulu lagi, Rasi," bujuk Adelia sekali lagi sambil mencoba meraih kedua tangan Nanda, dan menggenggamnya dengan gerakan yang sangat canggung.
"Aku janji kali ini akan jadi istri yang patuh..." Kedua mata Adelia mulai berair lagi, dan tak lama kemudian air matanya kembali jatuh. Tubuh Adelia tiba-tiba bergetar, dan mulai kembali terisak.Kali ini Nanda tidak akan mudah percaya begitu saja seperti dulu.
Tatapan Nanda menyendu, mencoba menenangkan deguban jantungnya yang kembali tidak karuan— yang dapat dipastikan bukan merupakan pertanda bahwa ia sedang berbahagia, melainkan sebuah perasaan yang menyerupai penyesalan.
Mengapa wanita ini baru memilih sekarang untuk kembali kepadanya...?
Sama ketika Adelia dengan lantang berkata, mengapa dirinya memutuskan menikah dengan Nanda dan mengorbankan kehidupannya yang penuh riuh rendah oleh kemewahan, juga para sorotan kamera...?
Mengapa setelah semuanya yang telah ia lalui bersama Gemintang...?
Setelah banyak sekali yang harus ia lalui seorang diri untuk mempertahankan keberadaan Gemintang.
Karena hampir saja, ketika itu, beberapa pihak dari keluarganya— mau pun keluarga Adelia berlomba untuk mengambil hak asuh Gemintang dengan alasan bahwa kondisi kejiwaan Nanda yang tidak stabil saat itu.Padahal bukan karena tidak stabil, Nanda hanya sedikit bingung harus bagaimana...
Hidup sendiri dengan seorang Bayi yang masih berusia sekitar 2 bulan— yang seharusnya familiar dengan aroma wanita yang disebut Ibu, harus digantikan oleh Nanda tanpa menunggunya siap terlebih dahulu.
Untungnya, Nanda memiliki keluarga Yoga dan Kanna, yang berkenan membantu, dan mencoba menuntun Nanda ke tempatnya yang sekarang.
Jangan tanya mengapa bukan Ibu-nya. Karena Ibu adalah seorang istri yang memilih patuh dengan apa pun perintah suami-nya.
Tidak ada yang salah dengan itu.Bagi Nanda, apabila sang Ibu masih mau mengakuinya sebagai seorang anak, sudah lebih dari cukup, dan membuatnya memiliki alasan yang kuat untuk bertahan hidup, selain keberadaan buah hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Smell of Rain - Koo Junhoe & Kim Jiwon [END]
Fanfiction❗ AGE SWITCH ❗ Gemintang hanya memiliki seorang Ayah selama hidupnya. Ayah yang baik, lembut, dan penyayang. Ayah yang dapat diandalkan bahkan ketika dirinya tiba-tiba teringat ada tugas sekolah yang terlupa dan harus segera ia kerjakan. Ayah yang t...