CHAPTER 42

1.3K 93 2
                                    

Jisoo tengah memandang langit bertabur bintang dari balkon kamarnya sambil mengelus perut yang terlihat sudah mulai membesar. Ya sekarang jisoo tengah menggandung lagi. Usia kandungannya sudah menginjak usia dua puluh minggu.

Kehamilan yang kedua kali ini sedikit membuatnya kewalahan, dikarenakan selama fase mengidam jisoo selalu meminta yang aneh-aneh ditambah lagi ia harus mengontrol moodnya yang sering berubah-ubah. Berbeda jauh dengan kehamilannya yang pertama

Beruntung sekali ketiga anak² mereka sangat pengertian sehingga mereka jarang bahkan sama sekali tidak pernah merepotkan mommy-nya. Sementara untuk pekerjaannya jisoo masih tetap mengurus happy daycare yang ia bangun dan kembangkan hingga sukses seperti sekarang. Hanya saja ia hanya mengurangi waktu kerjanya karena tuntutan dari seokjin yang dimana itu bagian dari syarat agar dirinya di ijinkan untuk tetap bekerja.

"Sayanggggg kau dimana ?" Teriak seokjin yang sepertinya baru pulang dari kerja

"Aku di balkon jin" sautnya

Seokjin berjalan kearah jisoo dan mulai melingkarkan tanganya pada perut sang istri sekaligus membenamkan dagunya pada pundak jisoo. "Aku merindukanmu sayangg" ucapnya "apa kau tidak merindukan suami tampanmu ini ?" Tanyanya

Huhhh jisoo mendengus "Tidak, aku tidak merindukanmu " jawabnya

"Kau jahat !"

"Kau lebih jahat !"

"Mwo ? Aku jahat ?"

"Kau selalu meninggalkanku sendirian, sebenarnya apa sih yang sedang kau kerjakan beberapa bulan terakhir ? Sudah datang malam jarang dirumah pula" jisoo mulai mengomel

"Huhh aku berkerja tau untuk......" ucapan seokjin terpotong

Jisoo mememotong ucapan seokjin dan mulai melanjutkan ucapannya"untuk anak² , dirimu dan juga masa depan keluarga besar kita sayang" ucap jisoo "huhhhh awas saja sampai kau macam² dibelakang ku !" Jisoo mulai membalikan tubuhnya menghadap seokjin yang membuat tatapan mereka bertemu. Ditatapnya mata seokjin secara intens "apa kau tahu , aku sudah lelah membuat alasan untuk anak² yang hampir setiap hari menanyakan keberadaan daddy-nya. Kau sendiri tahu kan mereka bertiga sangat dekat dengan mu dari pada denganku, ayolah jin aku lelah selalu membuat alasan yang berbeda setiap harinya" jisoo mendengus berat

"Iya sayang, tunggu sebentar lagi ya" seokjin tersenyum lalu mengusap pipi mulus wanitanya "jangan marah-marah terus sayang , itu membuatmu semakin menggemaskan " ucap seokjin

"Jangan mulai meledek tubuhku !" Jisoo mulai kesal

Seokjin pun tersenyum dibuatnya "mana mungkin aku meledek tubuh istriku yang seksi ini. Hmmm lihatlah tubuhmu sekarang awww rasanya aku ingin sekali haaaawwwww" ucap seokjin "menerkammu !" Bisiknya

"Ingat aku lagi hamil !" Tegasnya

"Iya aku tahu terus apa masalahnya ? Toh juga dokter memperbolehkannya ?" Ucap seokjin yang mulai menampilkan senyum mesumnya

"Dasar, memang susah memiliki suami mesum sepertimu !" Ucap jisoo

Seokjin tertawa "hahaha habisnya kau selalu membuatku gemas sih. Tenang saja aku masih bisa menahannya. Tapi tidak tahu nanti" ucap seokjin

"Cihhh dasar !" Jisoo mulai mengelus kembali perutnya sambil berucap "sayang jangan tiru sikap mesum daddy ya "

"Wae ? Bukankah itu bagus sayang ?"

Jisoo menelik tajam kearah seokjin "sudah cukup kau menguasai ketiga anakku ! Dan tidak dengan yang ini " ucap jisoo "aku harap calon anakku mempunyai sifat sepertiku dan bisa diajak bekerjasama untuk melawanmu dan kakaknya. Biar aku ada teman yang memihakku" ucap jisoo yang kembali mengomel

- You are all that I need - •||JINSOO||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang