CHAPTER 43

1.2K 88 38
                                    

Rumah seokjin

Jennie terlihat sedang mondar - mandir sambil menggigit kecil kukunya yang mungil itu. Pikirannya juga dibuat bercabang karena setelah kejadian tadi jisoo belum juga sadarkan diri.

Jennie mulai mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi sang suami kim taehyung "sayang .. bagaimana ?apa sudah ada kabar ?" Tanya jennie

"Sabar, aku masih mencarinya. Yoongi hyung juga sudah mencoba melacak keberadaan  si kembar" jawabnya dari seberang sana

"Baiklah... tutt..." jennie mengakhiri panggilannya

"Andwaeeeee ...!!!" Teriak jisoo lalu mulai menerjabkan matanya. Keringat dingin sudah mencucur sangat deras dari dahi hingga seluruh permukaan tubuhnya.

"Eonni" teriak jennie yang sedang berjalan kearah jisoo lalu mendudukan dirinya disamping jisoo "akhirnya kau bangun juga" ucap jennie yang sedang menatap jisoo

"Jen, aku bermimpi kedua putriku diculik huhhh..." jisoo menghela nafasnya panjang

"Eonni, itu tidak mimpi" ucap jennie yang menggenggam tangan jisoo "sikembar memang tengah diculik. Dan kau tadi siang pingsan di sekolah"

Jisoo terdiam dan dadanya kembali sesak hingga tangisannya mulai terdengar lagi "anaku"ucapnya

"Aku sudah menyuruh taehyung dan yoongi oppa untuk mencarinya" ucap jennie "jungkook dan jimin juga. Tapi seokjin oppa ? Aku tidak berani memberitahunya"

"Jen, apa yang harus aku katakan dengan seokjin ? Jika  sampai dia tahu putri kesayangannya hilang aku pasti akan dimarahari olehnya .. hikss..hikss.. " jisoo menangis

"APA KAU BILANG ??!!" Teriak jisoo dan seokjin dari depan pintu kamar

"Jisooya !" Teriaknya sambil berjalan kearah  jisoo

Degg !  Mendengar seokjin saat ini terlihat sangat marah ditambah lagi dari sorot matanya yang tidak bisa bohong membuat jisoo dan jennie sedikit takut melihatnya.

"Se..seokjin " ucap jisoo dengan mata yang sudah berair

Seokjin yang tengah dilanda kemarahan saat ini mencengkram kedua bahu jisoo dengan sedikit kasar. Wajahnya memerah ditambah lagi sorot matanya yang sangat tajam. "ADA APA DENGAN PUTRIKU ?!!"  Seokjin berucap dengan nada yang sangat tinggi dan mendelik kearah jisoo

Jisoo yang melihatnya dibuat sangat ketakutan dan tubuhnya bergetar hebat. Jujur selama mengenal seokjin baru pertama kali ini ia melihat sosok suaminya yang menyeramkan seperti ini. Karena biasanya seokjin selalu saja bucin.

"Ma..maaf . Jiwoo dan jae hwa diculik hikss..hikss" ucap jisoo sambil menangis

"Kenapa bisa diculik ! Bukankah tadi pagi aku sudah menyuruhmu untuk menjemput mereka ! Kau memana saja kim jisoo !!" Teriaknya "hahhhh " seokjin menghela nafas panjang lalu mulai berdecak pinggang sambil mondar-mandir seperti orang yang sangat kebingungan

"Dari mana kau tahu mereka diculik ?" Tanya seokjin z

"Se..seseorang tadi menelponku. Dia meminta tebusan sebesar sepuluh miliar dan mengancam untuk tidak melaporkan kejadian ini kepada polisi " jawab jisoo "aku juga mendengar mereka menangis memanggil  kita. Sepertinya mereka tengah ketakutan saat ini hikss...hikss"

"Kau pikir sendiri ! Jelas mereka sangat ketakutan ! Dasar kau tidak becus menjaga mereka !" Ucap seokjin "mana nomornya ? Cepat berikan padaku!" Bentak seokjin

- You are all that I need - •||JINSOO||•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang