Author's Note

82 10 6
                                    

Kalau ada dari kalian yang bertanya-tanya kok dari chapter dua belas langsung loncat ke ending LN II? Itu karena fokusku di fanfic ini adalah kejadian-kejadian sebelum alur asli dari game Little Nightmares II. Kalau aku tambahin alur game-nya ke sini, itu pasti bakal ngebosenin. Lagi pula, kalian pasti udah tau, atau mungkin malah hapal sama alurnya. Terus buat apa aku jelasin ulang dalam bentuk fanfic, kalau begitu? Cuma buang-buang waktu aja.

Itu, dan aku terlalu malas buat nulis ulang alurnya.

Dari awal aku juga gak punya niat buat ngubah ending Little Nightmares II. Jangan salah paham, aku sayang sama Mono tapi aku juga suka ngeliat dia atau karakter-karakter fiksi favoritku yang lain menderita.

... Jangan tanya.

Apa lagi yang harus aku tulis, ya ... oh! Ingat ya, fanfic ini cuma sekadar fanfic! Apa yang ada di dalamnya jangan dianggap serius karena ini bukan canon. Tujuanku menulis fanfic ini cuma karena aku mau bikin alur cerita Little Nightmares jadi lebih masuk akal di kepalaku sendiri, dan, yah, inilah hasilnya.

Terima kasih buat yang sudah meluangkan waktu untuk baca fanfic ini! Terima kasih juga vote dan komentarnya! Buat kalian yang enggakgasih vote atau komen, jangan khawatir. Aku juga berterima kasih sama kalian karena, jujur aja, vote itu cuma sekadar bonus buatku. Yang penting itu kalian bisa baca ceritanya dan merasa ... terhibur? Ya, mungkin terhibur kata yang tepat. Atau mungkin juga enggak.

Sampai nanti! Mungkin aku bakal nulis fanfic Little Nightmares lagi. Serius, aku pengen banget nulis fanfic LN II tentang the Teacher, the Hunter, dan the Doctor. Masalahnya, ceritanya bakal mengandung gore yang ... yah, lumayan banyak. Kalau aku benar-benar nulis fanfic ini, ratingnya bakal 15+. 15+ atau 17+? Yang penting kira-kira ratingnya berkisar antara 15-17 tahun (enggak ada adegan seks, tenang aja).

Once again, thank you and goodbye!

Fall ApartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang