48. Masakin Kak Vian

243 19 0
                                        

Alesha masuk ke dalam kamar Gavian, tadi Gita menyuruhnya untuk menemani Gavian yang masih saja sibuk bekerja padahal hari libur.

Alesha melihat Gavian masih tertidur pulas diatas kasur, guling dan selimut nya sudah berserakan di lantai. Dengan sabar Alesha memunguti nya lalu menaruh nya disamping Gavian.

Alesha duduk di dekat Gavian, ia mengusap pipi Gavian sambil tersenyum.

"Gemes banget bayi gede"

Alesha mengecup pipi Gavian berulang kali dengan gemas.

"Emhh" lenguh Gavian karena terganggu

"Bangun, udah jam 9 loh ini" ucap Alesha

Gavian membuka matanya pelan-pelan, ia menatap Alesha dari bawah.

"Kok disini?" tanya Gavian sambil kembali menutup matanya

"Disuruh tante Gita"

Alesha mengusap rambut Gavian dengan lembut "masih marah sama aku?"

Gavian menggeleng, ia menikmati usapan lembut di kepalanya.

"Bangun ayo, kamu belum sarapan" ajak Alesha

Gavian hanya menggeleng ia malah membuat paha Alesha menjadi bantal lalu ia memeluk pinggang Alesha lalu menduselkan wajahnya pada perut Alesha.

"Aku yang masakin nih, yuk?" ucap Alesha berniat bercanda

Gavian menggeleng cepat "ngga mau, mager"

"Kan aku yang masak"

"Tapi aku mager turun"

Alesha menghembuskan nafasnya sabar "kamu tunggu disini, yang penting bangun ya jangan tidur lagi"

"Maunya ngeliat kamu masak" rengek Gavian

"Ribet deh ni bayi" batin Alesha

Gavian mengusap matanya sambil menatap Alesha.

"Apa?" tanya Alesha, Gavian hanya menggeleng. Bibirnya melengkung ke bawah

"Makan pake apa yang ada aja ya?" tanya Alesha

Gavian mengangguk lucu "iya bunda"

"Apasih kak"

"Nanti kalau punya anak panggil bunda ya? Aku suka" ucap Gavian

"Nikah aja belum"

Gavian menaik turunkan alisnya "ngode nih?"

"Apasih"

Gavian tersenyum gemas melihat tingkah Alesha yang salting nya marah "salting mah salting aja, ngga usah ditutupin sama marah"

"Ngarang kamu! Aku ngga salting"

"Percaya aja deh" Gavian kembali menduselkan wajahnya pada perut Alesha

"Geli kak"

Gavian diam, ia tidak perduli. Yang penting dirinya nyaman.

"Lepasin kak, mau sarapan ngga?" ketus Alesha

"Engga" jawab Gavian santai

Alesha menjewer telinga Gavian membuat Gavian menjerit kesakitan sampai terduduk, ia mengusap telinga nya sembari menatap kesal Alesha.

"Kok dijewer" rengek Gavian

"Susah banget kamu ya dibilangin"

Bibir Gavian melengkung ke bawah ia menatap melas Alesha agar ia tidak dimarahi.

"Makan ya?" ucap Alesha lembut

Gavian mengangguk lucu "iya bunda"

Alesha sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk memasak nasi goreng, sedangkan Gavian ia hanya melihat Alesha dari belakang sambil membayangkan betapa indah nya setiap pagi ia melihat pemandangan ini.

GAVIAN (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang