5 tahun kemudian
VIONA
Aaah, akhirnya! Mulai hari ini statusku naik menjadi pegawai tetap setelah setahun hanya menjadi pegawai kontrak. Tadinya kukira setelah lulus kuliah satu-satunya pekerjaan yang sesuai bidangku hanya jadi guru, ternyata malah sebaliknya. Aku masih ingat banget dulu melamar ke sekolah ini memang untuk posisi guru bahasa Indonesia, tapi waktu interview justru ditawari jadi bagian administrasi dan tata usaha. Aku sih nggak nolak, yang penting dapat kerja dulu sebagai syarat memasuki masa skripsi. Seru juga, kerja di sekolah banyak liburnya.
Kemarin aku dapat kabar kalau Ela masih di Sydney melanjutkan studi S2-nya di manajemen bisnis, sedangkan Imel baru pulang dari Singapura setelah menyelesaikan program double degree. Aku doang yang kuliah di Indonesia, karena memang jurusanku kan bahasa nasional. Jalan-jalan ah, mumpung semester baru masih belum banyak kerjaan. Aku suka mengunjungi kompleks A yang memang banyak anak kecilnya. Di kompleks itu ada pre-school hingga SD, selalu berhasil mengingatkanku pada seseorang kala melihat anak-anak dijemput sopir dan pengasuhnya. Dulu mungkin aku juga begitu, bedanya pengasuhku anak kuliahan.
Dia apa kabarnya ya? Sejak pamit aku nggak pernah tahu dia di mana meski beberapa kali bertemu Pak Ari saat dia ada tugas di Surabaya. Darinya aku tahu banyak hal, banyak sekali sampai saat itu kepalaku mau pecah. Kenyataan bahwa Ririn dan Mas Hari satu orang baru aku tahu setelah mencocokkan segala hal tentang mereka berdua. Jujur, aku nggak pernah sedikit pun menaruh curiga jika mereka sebenarnya satu orang. Baik visual maupun tabiat keduanya berbanding terbalik, sama sekali nggak terasa janggal saat aku bersama salah satu dari mereka. Menyebalkan, Ririn berhasil menipuku selama itu.
Di awal kepergian Ririn, aku sering berdiam diri di kamarnya yang seolah masih ditempati. Dia cuma bawa baju dan surat-surat penting, sisanya dibiarkan. Aku bahkan nggak bisa menemukan satu pun bukti jika Mas Hari adalah Ririn di kamarnya, hanya saja aku sadar dengan sendirinya saat tahu nama lengkap Ririn berkat tanda pengenal kantor yang tergeletak di meja kamarnya. Ironis, aku justru baru paham ucapannya dulu soal kesalahpahaman Daddy pada namanya. Didengarkan berapa kali pun, Harina Nirwasita jauh lebih cocok dimiliki perempuan sebagai namanya. Mungkin karena itu juga Daddy memanggilnya Ririn, sekalian saja citranya jadi perempuan meski orangnya cukup maskulin dan cakep.
Selama mencarinya, Pak Ari memberitahuku beberapa hal tentang adiknya, hanya sekadar masa lalunya yang memang selalu ingin kutahu. Mulai dari penyebabnya di-DO sampai mengapa Ririn bisa begitu menguasai semua pelajaran. Apa lagi kalau bukan karena memacari gurunya dan menyerap semua ilmunya setelah mereka bersenang-senang semalaman. Dasar fuck boy! Saat itu entah kenapa aku langsung mengerti keputusan departemen pendidikan untuk memblokir namanya di seluruh sekolah. Oh, tentu guru yang dia pacari adalah yang lajang. Pak Ari bilang Ririn anti merebut milik orang, makanya dia lebih suka memacari mahasiswi yang sedang KKN. Lucunya, meski sex addict dia sama sekali nggak kuat sama alkohol. Baunya saja dia pusing.
Beberapa sus yang masih menunggu menganggukkan kepala padaku yang duduk di pinggir area bermain. Sejak bekerja di sini baru kusadari betapa merepotkannya menjadi sus seperti Ririn. Selain mengasuhku, dia juga masih harus kuliah. Belum lagi kalau aku rewel, dia akan membawaku ke kampusnya biar praktis. Dan nggak peduli serindu apa pun aku padanya, aku masih nggak bisa menemukannya. Pak Ari nggak pernah tahu ke mana adiknya pergi setelah berpamitan untuk magang. Memang sesekali mereka saling menghubungi, tapi kayaknya Ririn tahu kalau aku mencarinya makanya dia bungkam soal itu. Terlalu banyak rahasia yang ingin aku bongkar darinya.
Balik ah, lama-lama panas juga. Aku bekerja di kompleks gedung B, tempat segala administrasi dan urusan sekolah dijadikan satu mulai jenjang pre-school hingga SMA. Aku di divisi SD. Saat memasuki kantor ada beberapa pegawai berkerumun di salah satu meja, entah mereka berisik soal apa. Oh, mungkin susunan guru di SMA. Di kantorku ada banyak pigura terpajang menunjukkan susunan guru di masing-masing jenjang, kudengar tahun ajaran baru kemarin divisi SMA ganti kepala sekolah. Bukannya aku nggak mau tahu, tapi malas kalau ikut berkerumun. Menguping saja cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretary's Secret
RomansaHarina adalah seorang sekretaris direktur yang juga merangkap sebagai pengasuh putri tunggal atasannya. Diluar jam kerjanya, penampilannya sangat berbeda dan seringkali check in dengan perempuan panggilan. Dia juga sering ke warkop untuk main game o...