☞ Party ☜

149 13 1
                                    

"Aku lebih mencintai dalam diam karena tidak kudapati penolakan."

secangkirmoca

vote, dude.

1685 words

.

.

.

"Happy birthdayy, pretty girl!!" ujar seorang gadis sembari memeluk sang penyelenggara acara.

"Omooo, thankyou my bitch!" jawab Carla membalas pelukan tersebut.

"Sialan," ujar Fanya sebelum keduanya tertawa.

Mereka melepas pelukan saat dirasa ada seseorang di sebelah mereka yang menunggu. Carla menoleh dan benar saja, ia mendapati Adel yang terlihat sangat cantik malam ini. Diikuti Satria di belakang gadis itu.

"Oh God! Lo cantik banget, Del!" pekiknya tertahan.

Adel berdecak. "Lebay, lo lebih malahan,"

"Jelas sih gue selalu cantik kapan aja." gurau Carla yang mengundang tawa mereka.

"Happy birthday buat lo, Carl. Semoga jadi pribadi yang lebih baik lagi, semangat bully orang-orang jangan kasih kendor." kekeh Adel sambil memberikan sebuah bingkisan kepada Carla.

"Sayang," tegur Satria dari arah belakang. Gadis itu hanya memutar bola matanya malas.

"Thanks, Adel. Masalah itu lo tenang aja gue selalu gaspoll," balas Carla memeluk singkat tubuh Adel. "Gih langsung ke dalem aja, bentar lagi gue mulai."

Adel dan Fanya mengangguk lalu berjalan masuk bersama.

"Raden mana, Fan?" tanya Satria menghentikan langkah keduanya.

"Masih di luar"

Cowok itu mengernyitkan dahi, "Luar?"

Fanya mengangguk.

"Kok gak lo ajak masuk?" kini berganti Adel yang bersuara.

"Dia mau ngabisin rokok dulu katanya, tanggung."

"Oh gitu," Adel mengangguk paham.

"Aku kesana dulu." pamit Satria pada sang gadis. Ia mendekat dan mencium lama kening Adel. "Inget pesan aku tadi, jangan minum minuman yang beralkohol." ujarnya sebelum akhirnya berlalu dari hadapan mereka.

Kini tersisalah Adel dan Fanya yang masih berdiri di tengah kerumunan orang-orang. Fanya mengedarkan pandangan lalu menemukan kue yang tersedia.

"Ayo kesana, Del. Gue laper," ajaknya menarik tangan Adel. Yang ditarik hanya diam pasrah mengikuti.

"Belum juga mulai acaranya"

Fanya mencomot satu kue bolu disana. "Gak peduli, yang penting gue kenyang."

Adel menatap sekeliling lalu tidak sengaja ia menangkap pandangan yang sangat tak mengenakkan. Dia menatap serius dua insan yang sedang berpelukan di halaman rumah Carla, tepatnya di dekat pintu utama. Namun ia segera mengalihkan tatapannya pada Fanya yang sibuk memakan kue. Jika sahabatnya itu melihat kejadian ini, pasti wanita itu akan melabrak mereka saat ini juga. Yang mana pasti akan menghancurkan acara special Carla.

POSSESSIVE LOVER [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang