☞ Calon Mertua ☜

128 9 1
                                    

follow duluu guisss

secangkirmoca

vote, ya.

2441 words

==========

"Aku yang berjuang mendapatkan cintamu, dan kamu yang berusaha mencintaiku."

==========

.

.

.

"Tapi, kalau gak bisa jangan dipaksa. Dan kalau emang gak bakal bisa, kamu boleh akhiri hubungan kita."

"Kamu kok gitu ngomongnya? Cape ya nunggu aku?" tanya Adel tersirat nada kesedihan disana.

Sambil tersenyum tipis, jemari Satria bergerak menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah gadis itu. "Sama sekali enggak. Sampai bertahun-tahun pun aku sanggup tunggu kamu."

"Aku yang khawatir sama kamu sendiri. Terpaksa bahagia cuma karna kamu gak enak sama aku,"

Adel terdiam. Jadi seperti itu Satria menilainya? Namun jika dipikir dengan logis, semua perhatian yang dilakukan terhadap kekasihnya memang hanya seperti bentuk menghargai cowok itu karena kebaikannya. Dia sendiri pun tidak yakin tetapi yang jelas, ia akan berusaha keras mencintai Satria mulai dari sekarang.

"Gak ada kaya gitu, aku bakal buktiin kalau aku bahagia sama kamu. Dan kamu, adalah takdir yang Tuhan hadirkan buat aku."

Satria tersenyum lebar, merasa lega mendengarnya. Kemudian ia maju mendekap erat tubuh gadisnya. Mengecup pundaknya berulang kali sembari bergumam, "Makasih."

Gadis itu pun membalas dekapan lembut kekasihnya sambil mengangguk singkat dan tersenyum lega. Benar, keputusannya memang benar kali ini. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk membuka pintu hatinya untuk cowok itu.

"Udah, ayo pulang." ujar Adel setelah melepas dekapannya.

Satria menganggukkan kepalanya. Ia menyempatkan mengecup bibir manis gadis itu sebelum melajukan mobil menuju rumah gadisnya. Kali ini Adel tersipu dibuatnya. Gadis itu menggigit bibir bawahnya menahan senyum. Menatap cowok itu yang terlihat santai mengemudi seolah tidak terjadi apa-apa.

"Mampir dulu gak?" tanya Satria. Tangan kirinya beralih menggenggam tangan Adel.

"Kemana? Enggak aja deh kayanya. Lagi gak pengen apa-apa,"

Satria menoleh. "Serius?" Gadis itu mengangguk yakin.

Setelahnya mereka dilanda keheningan. Sepanjang jalan Adel hanya fokus pada pemandangan di luar mobil, sedangkan kekasihnya itu hanya fokus mengemudi sambil sesekali menatap gadisnya.

Hingga mobil pria itu masuk ke dalam sebuah perkarangan luas. Bukan daerah rumah Adel yang jelas.

"Ini dimana?" tanya Adel bingung.

Satria melepas sealtbetnya dan juga gadis itu. "Apart aku,"

Bibir Adel menganga lebar. "Kamu punya apart sendiri?" kejutnya.

POSSESSIVE LOVER [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang