☞ Permulaan ☜

648 33 2
                                    

Selamat datang di cerita pertamaku hehe..
Semoga suka!
jangan lupa tap bintangnya ya <3

secangkirmoca

happy reading♡-!!

.

.

.

Dari dalam sebuah kamar terdengar suara aneh yang tidak asing lagi . Seorang gadis yang berada di depan pintu kamar tersebut mengerjap beberapa kali sebelum menempelkan telinga ke pintu kamar yang dilewati.

"Mereka ngapain tuh?" Gumamnya masih fokus mendengarkan.

Gadis tersebut mengubah posisinya agar semakin dapat mendengar suara aneh itu.Bolak-balik dengan fokus masih disana sambil menggerutu pelan.

Tanpa disadari olehnya, ada seseorang yang kini berada didekatnya tengah bersedekap dada memantau pergerakan sang kekasih.

"Lah udah ilang?" bingung gadis itu karena tidak lagi mendengar suara tadi.

"Kok gak ada suara desahnya lagi sih ini?!" Kesalnya pada diri sendiri.

"Belum puas?"

Adel tersentak mendengar suara berat itu tepat dari belakang tubuhnya.

Ia membalikkan badan mendapati kekasihnya yang menatap tajam dirinya. Satria masih diam menunggu gadis nakalnya ini menjawab walau sebenarnya dia sendiri sudah tahu.

"A-apanya?" Tanya Adel sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Satria menaikkan sebelah alisnya yang tebal.Gadis itu bilang akan membangunkan, tetapi sampai menempelkan telinganya seperti tadi di pintu kamar. Cowok itu menggelengkan kepalanya heran.

"Mandi," perintah Satria. Dia mendekatkan wajahnya pada wajah Adel.

"Jangan kepo sama urusan mereka." Bisiknya tepat di depan bibir Adel kemudian mengecupnya sekilas dan berlalu dari sana. Meninggalkan gadis itu yang merutuki kebodohannya sendiri.

"Aish, cuma pengen tau doang padahal."

Cklek

"Loh, Del? Lo ngapain disini?"

Adel refleks membalikkan tubuhnya menghadap seseorang yang baru saja keluar dari kamar tersebut. Dia tersenyum kikuk tak tahu harus menjawab apa.

"Eh-hahaha anu g-gue mau bangunin lo berdua," Bohongnya dengan jantung berdegup kencang. Takut-takut jika sahabatnya tidak mempercayainya.

Fanya meneliti wajah Adel yang terlihat gugup sebelum akhirnya mengangguk percaya. "Lo kenapa sih? Sakit?"

"Eh, enggak. Gue baik-baik aja kok. Emm, lo sama Raden buruan turun ya, sarapan udah siap."

"Lo yang masak?" Tanya Fanya dengan kening mengkerut.

Adel menganggukan kepalanya singkat.

"Oke, habis ini gue turun, gue mau mandi dulu. Thanks ya," Ucap Fanya lagi sambil memeluk sebentar sahabatnya.

Yang dipeluk hanya menepuk pelan bahu gadis itu dengan senyum yang tidak mengenakkan. Sedari Fanya keluar, dirinya sudah mencium bau aneh tak sedap. Seperti, bau sperma ? Batin Adel.

POSSESSIVE LOVER [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang