☞ Sadboy ☜

209 12 4
                                    

halooo gaiseu

apa kabarrrr????

jangan lupa VOTE nya yaa, komenin jg kalo bisa oks

wajib follow akun aku

secangkirmoca

1268 words.

.

happy reading

.


Pagi-pagi sekali wajah Adel sudah terlihat masam. Gadis itu keluar dari kamar masih mengenakan piyama tidurnya. Padahal jarum jam masih menunjukkan pukul 05.30. Dia berjalan menuju lantai bawah guna mengambil air minum.

Perdana seorang Audelina Belda bangun tidur sepagi ini!

Begitu sampai di dapur, Adel menuangkan air putih dingin dari botol besar ke gelas kaca yang dia pegang kemudian ia minum hingga tandas. Matanya menelisik mencari makanan yang bisa dimakan.

Ting ting ting ting

"BUBUR AYAM SEDAAPP... BUBUR AYAM SEDAAPP..."

Adel menjentikkan jarinya seraya bergumam, "Pas banget."

Segera ia mengambil satu mangkuk besar dari rak piring dan bergegas keluar. Beruntung gadis itu tidak perlu berteriak memanggil si penjual Bubur Ayam tersebut karena sudah berhenti tepat di depan rumahnya.

"Satu ya, Bang. Ayamnya banyakin," ujar Adel setelah sampai di depan gerobak bubur ayam.

"Siap atuh neng cantik. Sebentar yak, antri dulu." jawab si Abang penjual yang diangguki Adel. Gadis itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku yang terdapat di piyama tidurnya.

Seorang anak kecil laki-laki yang memakai baju seragam Sekolah Dasar yang berada di samping Adel, menatap cewek itu dengan tatapan dongo.

"Apa lo?" ucap Adel nyolot begitu menangkap basah bocil tersebut.

Badannya sedikit besar, perut bulat, hidung pesek, pipi seperti bakpau membuatnya ingin membuang anak itu. Canda.

Bukannya takut, anak kecil itu malah semakin menatapnya. "Kakak belum mandi ya?" tanyanya.

"Belum, kenapa? Masalah buat lo?"

"Hisss si Kakak ngegas terus kayak gak punya pacar," cibir bocil itu. Membuat Adel mendelik menatapnya.

"Hubungannya apa Juki??!!"

"Gak ada hubungan, Kak. Soalnya orang tua kita gak merestui," jawabnya melebar.

"Sadboy bener lo masih kecil juga."

Bocil tersebut mendongak menatap Adel yang lebih tinggi darinya. "Sadboy tuh apa, Kak?"

Hening.

Adel diam tak menjawab. Dalam hati dirinya merutuki bibirnya yang berucap sembarangan di depan anak kecil. Apalagi bocil tengil seperti di depannya ini.

"Kakak kok diem?"

"Nahh, ini buburnya si Adek. Hati-hati bawanya," sela penjual bubur ayam tadi sambil memberikannya pada si bocil itu.

Anak kecil itu langsung menerimanya namun tak kunjung pergi membuat Adel mengernyitkan dahi.

"Sono pulang lo! Udah ditungguin emak bapak lo tuh takut nasinya keburu jadi bubur," ucap Adel ngawur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POSSESSIVE LOVER [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang