𝐒𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 1: 𝐙𝐨𝐨

109 13 1
                                    

Author pov

"wake up!! Time to wake up!! Hurry up!!" ucap petunia sambil menggedor-gedor pintu yang ada di bawah tangga yang mana isinya ada 2 anak yang masih terlihat mengantuk dan dengan terpaksa mereka bangun agar tidak kena omel petunia

Saat yang perempuan baru keluar terlihat anak laki-laki gendut yang berlari menuruni tangga dan naik lagi hanya untuk loncat-loncat di sana

'udah gendut ngeselin lagi' batin sang anak perempuan yang melihat itu, lalu dia menarik anak laki-laki yang masih ada di dalam "ayo, hiraukan saja dudley itu" ucap anak perempuan tadi

"Lalu kenapa kau masih di sini angelic, seharusnya kau duluan saja nanti kita berdua malah di omelin kau tahu?" Anak laki-laki itu memberitahu anak perempuan tadi atau bisa di bilang angelic itu dengan nada kesal

"Ya ya aku minta maaf, ya sudahlah ayo kita buat sarapan untuk mereka, oh iya dudley kemana? Kok tidak ada?" Angelic melihat ke sekeliling untuk mencari anak gendut tadi

"Aku melihat dia kembali ke kamarnya" ucap harry sambil berjalan ke ruang dapur untuk memasak makanan keluarga Dursley, angelic yang melihat harry pergi langsung menyusulnya dan langsung membantunya

"Kalian siapkan makan pagi. Jangan sampai hangus!" Petunia membawa dudley ke ruang tamu untuk menunjukkan tumpukkan hadiah untuk anak kesayangannya itu

"Bentar, bukannya katamu dudley ada di atas, kapan dia sampai di sini?" Angelic melirik harry sambil bertanya dan tangannya sibuk membuat goreng telur dan siap untuk di pindahkan ke piring

" Mungkin tadi aku salah lihat" harry mengambilkan piring dan memberikannya ke angelic, angelic hanya mengangguk saja toh dia tidak peduli dengan keluarga Dursley mau sekalipun mereka kecelakaan mungkin dia dan harry akan party semalaman kalau itu terjadi

Saat 2 anak ini sibuk menyiapkan sarapan tiba-tiba vernon memanggil harry untuk membawa kopi kepadanya "bawakan aku kopi cepat!" Harry hanya menurut saja dan membawakan kopi yang sudah angelic seduh dan dia hanya perlu mengantarkan nya saja

Dudley melihat semua kotak hadianya lalu dia melihat ke arah ayahnya "BERAPA SEMUANYA?!" ucap anak itu dengan nada tinggi, angelic yang mendengarnya hanya menatap malas anak itu dia sudah muak, padahal tiap tahun Dudley selalu mendapat hadiah, sedangkan dia dan harry tidak 'kurang bersyukur dia' batin angelic kesal

"36 semuanya sudah kuhitung dengan benar" ucap vernon sambil tersenyum

"36?! TAHUN LALU AKU MENDAPAT 37!!" Angelic hanya menggelengkan kepalanya, lalu dia sibuk kembali menata makanan

"Bibi, makannya sudah jadi" ucap angelic seraya mencuci tangannya, petunia hanya mengangguk saja seperti tidak menghargai usaha sang anak perempuan itu

Angelic POV

Sudahlah aku akan kembali ke kamar saja, sekalian aku bersiap-siap

"Bibi, aku akan ke kamar untuk bersiap-siap ya" ucapku seraya berjalan untuk kembali ke kamar sempit itu

"Ya ya, sekalian saja ambilkan surat-surat di depan, sehabis kau siap-siap tentunya" baiklah sekarang aku merasa malas

"Baik bi" aku hanya menjawabnya acuh, persetan dengan Harry yang sedang menatapku seolah mengatakan 'KENAPA KAU MENINGGALKAN DIRIKU?! AJAK DONG!!' aku yang melihatnya hanya menjulurkan lidah dengan artian meledek dia

Oh, lihat muka kesalny, sangat lucu

*Skip time

Aku sudah bersiap-siap dan akan mengambil surat yang bertumpuk itu

Aku hanya melihat sebentar dan benar saja yang ada hanya surat untuk keluarga Dursley, eh bentar, ada dua surat lagi, tapi kenapa tidak ada nama keluarga Dursley? Ehh ada nama Harry dan diriku, dan sudah pasti ini untuk kami berdua

Daripada disita oleh mereka (keluarga Dursley) mending ku simpan saja, aku pun menyimpannya di kamar dan akan memberitahu Harry nanti pas kita pulang dari kebun binatang

Aku pun berjalan menuju ruang tengah, dan langsung memberikan surat itu ke paman karena ku lihat bibi sedang sibuk bersiap-siap

Aku juga melihat Harry ke kamar dengan muka yang di tekuk, oh ayolah mengerjai Harry itu sangat lucu apalagi jika dia sudah marah besar mukanya seakan-akan dia akan melukai seseorang yang membuat dia marah

"Ini paman suratnya" ucapku sembari memberikan surat itu, lalu langsung saja aku pergi ke kamar untuk melihat Harry, asal kalian tau Harry itu kalo bersiap-siap lamaaa banget

Aku kadang penasaran sama Harry, dia ngapain aja gitu pas siap-siap? Pake make up? Kan gak mungkin juga

"Harry, sudah selesai?" Ucapku sembari tersenyum

OHH GOD?!! D-DIA MALAH BERMAIN DENGAN MAINANNYA?!

Angelic end pov

Angelic yang melihat Harry belum bersiap dan masih memakai baju tadi, langsung menyiapkan baju untuk Harry dengan perasaan marah

"KENAPA KAU BELUM BERSIAP JUGA HARRY!!" Angelic bertanya dengan nada tegas.

"Aku malas ikut mereka, kau saja sana," jawab Harry dengan lesu.

Kepala Harry tepat berposisi diatas meja. Rambut yang sedikit berantakan.

Bukan hanya rambut, tapi mukanya yang terlihat lesu. Seperti orang yang belum makan. Itu membuat Angelic berpikir.

"Tidak," jawab Angelic, sambil melanjutkan menyiapkan baju.

Mungkin jika bukan karena surat itu, Angelic akan meng-iya kan. Tapi, dia takut jika Harry akan membaca suratnya dan akan membeberkannya ke keluarga Dursley.

------------------------------------------------------

♡೫̥͙*: hello! Chapter 1 is over!!
But it's okey! Chapter 2 is waiting you!

Don't forget to voment right^^

Love you ꒰ᐢ • ˕ • ᐢ꒱

Words: 827 words

------------------------------------------------------

♡೫̥͙*: Swipe up for reading chapter 2

𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 𝐋𝐨𝐯𝐞 || 𝑯.𝑱.𝑷𝒐𝒕𝒕𝒆𝒓 [ʰⁱᵃᵗᵘˢ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang