My scars, I will show it all
---- Scars_Stray Kids ----
cr. pinterest
!There will be a violence scenes, and harsh words!
Pagi itu terkesan tenang. Jam masih menunjukkan pukul sepuluh pagi, dimana matahari masih bersinar damai, ditemani awan berarak.
Cafe yang terletak di ujung jalan, tidak terlalu sepi. Terdapat beberapa orang yang tengah menikmati sajian kopi, sambil berbincang riang, sebagai tanda sedang temu kangen di hari minggu.
Ada pun yang memanfaatkan fitur jaringan nirkabel gratis, yang sudah disediakan pihak cafe, termasuk Jiyeon, Yeji, Jisung, dan Renjun.
Mulanya, Jiyeon, Yeji, dan Jisung berencana untuk mengerjakan proyek matematika bersama di sana. Namun, begitu mendapati Renjun duduk manis di salah satu meja cafe tersebut, mereka akhirnya memutuskan untuk bergabung.
"Ish, ini bagaimana, sih?" gerutu Jiyeon, sambil menghempaskan pulpennya asal. Bahkan satu soal dari bagiannya belum juga rampung.
"Ini tuh, begini caranya. Coba lihat contoh soalnya lagi, deh." Yeji mendekatkan diri dengan Jiyeon, yang duduk disampingnya.
"Udah, tau. Tapi gak ketemu-ketemu."
Renjun, yang semula fokus mengerjakan tugasnya, kini mendongak, menatap sang sepupu, yang terus menggerutu. Ia kemudian menarik buku Jiyeon, dan mengeceknya langsung.
"Pantes aja salah, ini gak bisa langsung disubstitusi begini, ujarnya setelah membetulkan sedikit kacamata bulat itu.
"Tapi, kan udah diturunin persamaannya."
"Ya, tapi, lo dari penurunannya aja udah salah." Renjun gemas melihat sepupunya ini, yang kerap kali membela diri. "Hasilnya segini. Lo cari dah, kenapa bisa segitu."
"Ish, galak banget jadi manusia." Jiyeon bergumam, sambil menarik bukunya kembali.
"Orang tuh belajar, Yeon. Bukan ngeluh," sahut Renjun, dengan sorot mata yang kembali fokus pada tugasnya. Jiyeon mengerucutkan bibirnya, diiringi dengan gumaman-gumaman kecil.
Jisung tertawa gemas, melihat interaksi dua insan yang masih sedarah itu. Renjun yang notabenenya tidak sabaran, dihadapkan dengan Jiyeon yang lemah di bidang tersebut. Baru saja, gadis itu mengerang frustrasi, diikuti sang sepupu mengembuskan napas gusar.
Jisung mengeluarkan bukunya, menulis sesuatu disana, untuk teman temannya baca. 'Aku harus ke toilet dulu.'
Sesudah mendapat respon dari teman-temannya, ia lantas menuju kamar kecil, yang terletak di sudut ruangan. Secepat mungkin, ia menyelesaikan panggilan alam, akibat terlalu banyak minum.
Kalau diingat-ingat, ini pertama kalinya Jisung pergi ketempat seperti ini, bersama teman-temannya. Hatinya menghangat. Akhirnya ia dapat melakukan, apa yang remaja pada umumnya lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENOS [ HAN JISUNG ] [COMPLETE]
Fanfiction| Han Jisung, tidak berbicara, dan tidak mau disentuh. Han Jisung, si cacat yang selalu diinjak bagai rumput liar. Tapi, Han Jisung sempurna dengan caranya..... | --- MENOS ---- © The story originally made by Me. Don't be plagiarism please... Highe...