Sadar atau tidak,
Semakin banyak oksigen terhirup,
Semakin terkuak busuknya semesta,
Selalu girang mempersulit kehidupan.---- Menos ----
Terhitung dua minggu sebelum seleksi festival seni. Setiap peserta sedang giat-giatnya menyiapkan kebolehan mereka. Termasuk Han Jisung sendiri.
Di malam bertabur bintang, dengan suhu mendekati 18 derajat, Jisung terpaksa membawa Renjun ke bangunan lama alias studio sederhananya, guna bertemu Chan dan Changbin.
Menurut dengan perkataan Jiyeon, Renjun harus mendengarkan langsung melodi nadanya.
Jisung bersandar pada tembok lusuh itu, menatap adegan Chan yang tengah sabar mengajari Renjun dengan selembar kertas di genggaman.
Melihat pemandangan tersebut membuat Jisung jadi tidak enak. Tidak hanya untuk Chan, namun untuk Renjun juga.Jisung menghembuskan napas berat. Hari ini, tepatnya malam ini, ia sukses dibuat tercengang atas kenyataan yang tersembunyi.
Alasan mengapa hari itu, Renjun menolak mentah-mentah tawarannya.
Alasan mengapa Jisung harus cepat-cepat memberikan lirik pada Renjun.
Alasan Jisung tak boleh memberikan not balok atau angka pada Renjun.
Alasan Renjun sangat sulit dihubungi, terlebih berkirim pesan. Harusnya Jisung menyadari semua dari awal.
Huang Renjun, si empunya takhta peringkat 10 paralel angkatannya ini, pengidap disleksia.
Membuat Pria Huang itu harus belajar super extra. Renjun bahkan harus merekam diam-diam suara Guru tiap pelajaran yang berlangsung. Mendengarkan rekaman sangat seksama sambil membaca buku ulang. Siklus yang harus diulang Renjun baik saat istirahat sekolah maupun di rumah.
Pasti sangat berat bagi Renjun. Apalagi mempertahankan posisi peringkatnya yang terbilang tinggi. Jisung semakin paham, mengapa Renjun menolak keras waktu itu.
Sungguh Jisung jadi sangat tidak enak. Lagi-lagi, ia menyusahkan orang lain.
"Sedang memikirkan apa?" Tiba-tiba, Jiyeon datang menghampiri sambil membawa dua cup berisi teh panas.
'Kenapa kamu tak bilang dari awal soal Renjun?',
Jisung memperlihatkan tulisannya. Ia kemudian mengambil salah satu gelas yang Jiyeon bawa. Dapat dirasakan kehangatan kini menjalar di jari-jarinya yang hampir membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENOS [ HAN JISUNG ] [COMPLETE]
Fanfiction| Han Jisung, tidak berbicara, dan tidak mau disentuh. Han Jisung, si cacat yang selalu diinjak bagai rumput liar. Tapi, Han Jisung sempurna dengan caranya..... | --- MENOS ---- © The story originally made by Me. Don't be plagiarism please... Highe...