3

1.8K 266 16
                                    

"hallo pah."

"Kamu dimana deara?."

"Aku lagi jemput key pah di kampusnya."

"Papah lagi di jalan menuju rumah kamu Ra, sama Aksa."

"Eh serius pah ada Aksa juga?."

"Iya sayang, papah sama Aksa."

"yaudah aku tunggu di rumah ya pah."

"Iya nak."

Ara mengembuskan nafasnya dalam. Untuk pertama kalinya Aksa datang mengunjungi rumahnya di Bandung. Senang, ya tentu saja. Tapi entah kenapa perasaan sesak itu kembali lagi ada.

"Ko ngelamun mah, kenapa deh?." Tanya key yang baru saja masuk ke dalam mobil.

"Mama ada kejutan buat kamu." Ucap Ara sambil menjalankan mobilnya untuk pulang.

"Kejutan?. Tumben?." Heran key. Pasalnya Ara jarang sekali memberinya kejutan. Walaupun ingin membelikan sesuatu pasti ia tanya dulu pada key, apakah key mau atau tidak.

Ara bukan tipe orang yang suka memberikan sesuatu jika bukan karena dasar kebutuhan dan keinginan orang tersebut. Agar tidak sia-sia katanya. Takutnya sudah di belikan ternyata tidak terpakai kan sayang. Tentunya pemikiran itu tersirat dan baru Ara terapkan ketika dia sudah memiliki key.

"Iya dong, kamu pasti seneng deh."

"Mana?." Ucap key sambil menengadahkan tangannya pada Ara.

Ara mengerutkan dahinya heran.
"apanya?."

Key menghela malas."Kejutannya lah, mana?."

"Oh,,nanti di rumah."

"Oke, awas aja kalau kejutannya gak bikin aku terkejut."

"Dih, kamu pasti kaget kak."

"Kalau gak kaget gimana?."

"Ya harus kaget lah."

"Gajelas banget deh sumpah." Ara hanya menanggapinya dengan tertawa.

Setelah mampir sebentar ke supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan. Key dan ara sudah sampai di rumah setelah menempuh perjalanan 30 menit.

"Bun, aku pulang." Ucap key ketika baru masuk ke rumahnya dan duduk di sofa ruang tengah.

"Aku juga Bun." Ucap Ara menyusul dan duduk di samping key.

"Key mandi dulu deh, abis itu bantuin mama masak ya?." Key menatap Ara dan mengangkat alisnya heran.

"Bentar bentar. Aneh nih. Mama kenapa deh?."

"Aneh kenapa sih key?. Mama Gak kenapa-napa."

"Tumben mau masak?."

"Lagi mau aja, kan udah lama mama gak masak."

Key menelisik menajamkan matanya menatap Ara. "Mama....bawa pacar baru?." Tanyanya yang spontan di hadiahi tawa oleh Ara.

"Diem deh ma, kenapa ketawa sih. Aku serius juga."

"Hahaha iya iya diem nih,, duh tar dulu deh masih lucu." Ucapnya kemudian tertawa lagi sambil memegang perutnya.

Key? Tentu saja kesal melihat muka menyebalkan ara yang sedang tertawa.

"Emang boleh mama punya pacar lagi?." Tanya Ara di sela tawanya yang mulai mereda.  Key diam sejenak.

"Ya boleh kalau mama mau. Asalkan mama beliin key mobil."

"Oh tidak bisa, selama mama mampu antar jemput kamu. Gak ada mobil-mobilan ya. Ingat."

"Mobil beneran ma, ya masa aku minta mobil-mobilan."

DEARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang