17

2.1K 304 35
                                    

"Ca, hari ini beneran gak kemana-mana?."

"Enggak Ra, aku di rumah aja ngerjain projek lukisan aku."

Ara diam, di tatapnya Jessica sedikit lama. Membuat key, Aksa, maupun Jessica yang di tatap pun dibuat bingung.

"Are you okay?." Tanya Ara memastikan. Lebih Jelasnya untuk meyakinkan dirinya sendiri.

"Sure, aku baik seperti biasanya." Jessica sedikit melirik key di sebelahnya mencoba mencari jawaban. Tapi key hanya mengangkat kedua bahunya tanda juga ia tidak mengerti.

Ara menghela nafasnya. Ia memperhatikan sekeliling. Aksa yang dari tadi bingung juga ikut melihat ke sekeliling seperti orang bodoh. Padahal jelas-jelas tidak ada yang berbeda dari sebelumnya.

Jessica memegang tangan Ara sampai akhirnya Ara menatapnya kembali.

"Kenapa? hm?." Tanya jessica lembut. Mencoba memberikan ketenangan pada Ara.

"Gak tau kenapa perasaan aku gak enak hari ini."

"Mama sakit?." Tanya key khawatir.

"Perasaannya yang gak enak, bukan badannya. Bodoh." Celetuk Aksa.

"Apa???. Berani kamu bilang kakak bodoh Aksa??."

Aksa hanya diam. Tidak menjawab dan Mencoba tidak peduli. Ia menghindar untuk mencari ribut dengan kakak nya pagi-pagi begini walaupun ia sendiri yang memulai pertengkaran. Ara juga terlihat tidak bergeming menatap Jessica dari tadi. Bahkan mungkin sampai Aksa dan key bertengkar pun Ara tidak akan sadar sepertinya.

"Udah ya, aku gak apa-apa. Gausah khawatir."

"Handphone kamu mana?."

Jessica langsung menunjuk meja makan "tuh disana."

"Oh yaudah, aku sama anak-anak berangkat dulu ya. Kamu hati-hati di rumah. Jangan jauh-jauh dari handphone. Kalau ada apa-apa langsung hubungin aku." Jessica tersenyum. Key dan Aksa pun ikut tersenyum.

"Iya Ra gausah khawatir. Yaudah sana. Takut Aksa telat."

Setelah kepergian Ara, key dan Aksa. Jessica langsung menuju ke ruang seni Aksa untuk melanjutkan projek lukisannya. Kegelisahan yang Ara rasakan tadi pagi tidak membuatnya hilang fokus dari kerjaannya. Bahkan membuat jessica lebih bersemangat karna Ara sudah mulai memikirkannya dan mengkhawatirkan nya.

Ini sudah hari ke dua Jessica mengerjakan lukisannya. Lukisan yang nanti akan ia pamerkan di pameran seni Tahunan di Bandung Minggu depan. Lukisannya Sudah hampir 85% selesai, hanya perlu sedikit lagi penambahan detail-detail gambar dan sedikit olesan agar lukisan tersebut terlihat hidup dan memiliki nilai seni tinggi. 

Sudah satu jam ia berkutat pada lukisannya Sampai-sampai ia tidak sadar akan kehadiran orang lain di ruangan tersebut.

"Kamu..!!!" Jessica tentu saja terkejut mendengar suara berat seseorang. Suara dari seorang laki-laki berusia 70 tahunan, suara yang amat sangat ia kenali.

Jessica langsung membalikan badannya. Melihat siapa Yang ada di depannya ia langsung menutup mulutnya tidak percaya.

"Ngapain kamu disini???." Jessica masih bungkam, tidak bisa mengucapkan apapun dari mulutnya.

"Saya tanya!!!. ngapain kamu disini?." Ucapnya dengan nada yang meninggi.

"Jawab!!!."

"Ma__maaf." Jawab Jessica bergetar Di selingi dengan Air mata yang jatuh begitu saja.

"Jawab Nak!!!."

                   

                             ****

DEARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang