8

1.7K 292 61
                                    

Di minggu pagi menjelang siang, Ara dan aksa sedang bermain PS di ruang tengah. Mereka terlihat sangat asik berdua dengan memakai headphone di masing-masing telinga. Sesekali kata kemenangan dan kata makian keluar dari mulut keduanya.

Key pun ada disana sedang bersandar setengah tiduran pada tangan sofa. Sesekali menatap jengah dua orang tersayangnya itu sambil melihat video YouTube dance di handphone nya menggunakan earphone.

Di hari Minggu seperti ini key tidak akan banyak mengomel Karena hari ini semua orang bebas melakukan kegiatan apapun yang mereka suka begitu pula dengan key. Jadi dia juga akan membiarkan Aksa dan Ara bebas melakukan apapun.

sebenarnya mereka sedang menunggu seseorang datang pagi ini. Jadi sambil menunggu, mereka me time dengan kegiatan masing-masing. Kata Renata, guru lukis Aksa akan datang hari ini. Jadi mereka sengaja tidak kemana-mana dan akan di rumah saja seharian menunggu guru Aksa datang.

Saking asiknya dengan kegiatan masing-masing, mereka sampai tidak sadar sudah ada yang mengetuk pintu dari tadi. Tentu saja mereka tidak dengar, telinga mereka tersumbat semua.

Karena menunggu lama, dan melihat tidak ada pergerakan sama sekali dari si tuan rumah untuk membukakan pintu, sang tamu langsung saja masuk ke kedalam rumah. Key yang pertama kali menyadari ada tamunya datang langsung saja duduk dan menegakkan badannya. Matanya melebar, dadanya berdebar. Ia masih menatap tidak percaya pada sosok yang ada di depannya.

Key melepas pelan-pelan earphone yang ada di telinganya. Matanya masih terkunci menatap tidak percaya. Ia memanggil mama nya tapi tidak ada sahutan sama sekali. Ara dan Aksa masih tidak sadar dan asik bermain PS.

Key mengucek matanya kasar, dikiranya ada yang salah dengan penglihatannya, ia kerjapkan matanya berkali-kali. Sosok itu masih ada.

"M-mah,,, mama." Panggilnya pada Ara, tapi tidak ada sahutan.

"Dek,,,Aksa." panggilnya pada Aksa dan juga tidak ada jawaban.

Key dengan kesal langsung menggeplak punggung ara dan aksa dengan keras.

"Aduh__sakit...." Rintih Ara dan Aksa berbarengan.

"Apasih kak apa???." Kesal Ara sambil mengelus bekas pukulan key yang terasa perih di punggungnya, kemudian mengikuti arah pandang key. Ara terpaku tidak kalah hebatnya dari key. Dadanya bergemuruh tidak kalah kerasnya. mulutnya menganga tanda tidak percaya dan terkejut. Aksa yang menyadari raut wajah Ara yang berubah drastis  itupun langsung menoleh ke arah kirinya. Pun sama, Matanya membulat tidak percaya.

Wanita dewasa, cantik, rambut panjang selengan, dengan senyuman yang terpampang samakin membuat si wanita itu lebih cantik.

"Maaf lancang, tadi saya sudah ketuk pintu dan menunggu selama 20 menit tapi tidak ada jawaban. Jadi saya masuk saja." Ucapnya lembut membuat ketiga orang yang terpaku itu semakin menganga lebih lebar.

"Hallo,,, kalian kenapa?." Ucapnya lagi sambil mengibas-ngibaskan tangan di udara tepat di hadapan Ara, key dan Aksa.

"Ada yang salah dengan saya?." Ucapnya bingung kemudian melihat penampilannya sendiri. Kerena ia merasa tidak ada yang aneh dengan penampilannya hari ini.

Tatapan aneh ketiga manusia di depannya sungguh membuat nya tidak nyaman. "Yasudah maaf jika mengganggu saya.....".

"B-bunda?." Ucap Aksa memotong kemudian berlari memeluk wanita dewasa yang sedari tadi keheranan. Key juga sudah tidak kuasa menahan diri, dia ikut berlari memeluk wanita tersebut. Semakin saja membuat wanita tadi heran.

Ara?? matanya sudah sangat merah menahan tangis. Tapi logikanya masih bekerja normal.

"Tidak mungkin." Ucapnya dalam hati.

DEARA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang