MICHEL AGNESIA

460 26 1
                                    

Gadis berumur 19 tahun itu berjalan menuju mobil mini miliknya , hari jum'at hanyalah hari dimana sekolah setengah hari dan pelajaran yang tidak terlalu banyak membuat banyak orang santay disekolah. Icen hidup di keluarga yang cukup berada , kini ia duduk di bangku SMA Negeri yang cukup terkenal di kota ini . Namun semenjak ia menjadi anak angkat dari legenda bulu tangkis indonesia membuat banyak teman temannya yang mengenalnya dan sering penasaran dengan kehidupannya.

Seperti yang terlihat saat kekantin tadi , Icen sedang mengambil sebotol air mineral dan kemudian membayarnya . Saat hendak membayar ia di sapa bahkan ada yang menyindir kalau Icen sombong.

"Hello cen" sapa salah satu siswa yang terkenal ramah.

"Hallo" balas Icen dengan senyun mengembang.

"Sombong amat , baru jadi anak angkat nya belum jadi atlet nya juga udah so so an" Sindir kakak kelas yang langsung Icen tatap wajah dan name tag yang ada di kerudung siswa itu .

ATIKA SYAFRINA .

Nama itu langsung ia ingat dan sampai kapan pun akan tetap membekas. Ingin sekali Icen mengatakan kalau urusan hidupnya ya urusan nya bukan urusan mereka apalagi dya nih.

"Gak ada turnamen lagi to cen?" Tanya Ibu kantin yang terkenal dengan jawa medoknya.

"Mboten bude , ini mau menyelesaikan tugas tugas sekolah bude. Bude pripun kabare? Sehat?"

"Alhamdulillah cen , kapan kapan kalau pulang dari PB yo bawain bude oleh oleh no"

"Boleh bude besok Icen bawain makanan yang enak deh . Makasih bude icen ke kelas dulu"

Saat berjalan berpapasan dengan kakak kelas yang menyindir Icen tadi. Icen langsung melintangkan kakinya hingga Kakak kelas yang akrab di panggil Atika itu tersungkur di hadapan cowok cowok.

"Pppp" Icen menahan tawanya.

"Makan tuh kesandung" Balas Icen kemudian berjalan keluar kantin .

Selain namaku melambung tinggi , kini aku sudah masuk kedalam PB yang besar di kota ini. Hingga banyak sorotan yang membuatku kadang kurang nyaman. Namun kata papa itulah resikonya.

Weekend ini , Icen habiskan untuk bermain dan menginap di rumah orang tua angkatnya. Bermain bersama tiga adiknya namun ia merasa malu ketika melihat banyak pemain top dunia yang merupakan teman Papanya membuat ia insecure juga.

"Ce jagain Rishell dulu ya , mama bikin air dulu" Teriak Cik Sansan dari dapur dilanjut dengan Icen menuju ke lantai atas.

Hari ini teman teman papanya datang berkunjung malam minggu. Ada Kevin Sanjaya yang dikenal dengan Crazy Rich , Fajar Alfian yang paling jahil bersama Ginting dan Rian bersama Jojo yang kalem dan gagah. Kalau menurut Icen ia pernah terkagum kagum melihat sosok M.Rian Ardianto yang kalem dan manis. Namun Icen sadar dirinya tak sesempurna sosok kekasihnya Rian yaitu Ribka yang terkenal dengan smashnya yang hebat.

"Ceee! lagi ngapain?" Teriak Rushell yang berjalan  gontai menuju arah nya.

"Nonton ko, sini" Icen memeluk Rushell sambil menonton televisi di ruang tengah lantai atas.

"Tau ga Ce tadi om Fajar kirim salam lohh" Ucap Rushell yang membuat Icen menaikkan alisnya.

"Nguawur kamu anak kecil ngomong kaya gitu" Icen mencubit pipi Rushell tak keras.

Setelah membereskan alat alat belajarnya Icen berjalan menuju ke bawah , sebelumnya ia menatap ponselnya yang sedari tadi berdeting karena notifikasi. Menatap ponselnya sebentar kemudian membalas pesan dari tetangga sebelah katanya ngajakin main di gorr kompleks.

Icen juga merupakan atlet badminton namun ia masih serius sekolah barulah setelah itu ia akan lebih serius ke dunia baddminton. Menurutnya ia harus menyelesaikan sekolah ini sebelum nantinya ia sibuk di dunia badminton. Icen sudah memiliki target yang tinggi dan tekadnya harus ia wujudkan. 

Sebelum tidur Icen kembali melihat ponselnya. Membuka aplikasi berwarna pink yang dikenal dengan Instagram itu sudah ramai komentar yang muncul di kolom atas. Awalnya ia bingung , emang ini ada apa? perasaan dya tadi hanya meng upload foto bersama Rushell yang tengah bermain di taman  kompleks.

michelagnesia_01   Hello! this weekend with my fat cat!🥰

      fajaralfian95 hallo cantikku!

Sontak aku menggeleng menatap kolom komentar postinganku yang penuh dengan komentar para fans lelaki yang dikenal dengan sebutan A Ajayy. Seketika ramai yang me follow bahkan ada yang hanya sekedar kepo saja. Lagian bisa bisa nya kenal saja tidak dengan Fajar itu komen postinganku. Aku tahu dya jahil di asrama tapi tidak juga membuat gempar seperti ini. Pastilah senin aku akan ditodong beribu pertanyaan oleh teman temanku.

                                                                                        🌻

Setelah pulang dari gor kompleks , Aku diajak Papa berkunjung ke Asrama pelatnas katanya sekalian berkenalan dengan pemain-pemain kelas dunia sekelas Kevin Sanjaya dan Koh Sinyo serta banyak lainnya. Awalnya aku menolak namun Papa memaksa karena aku sudah sering menolak. Jadinya aku ikut dan seperti orang tidak niat, lihatlah aku hanya mengenakan celana olahraga pendek dan memakai jersey Papa yang ada dilemari. 

Keluar mobil aku sudah disambut dengan beberapa atlet yang baru saja kembali dari pos satpam mengambil titipan bahkan paket mereka. Aku, Richard, Rishell dan Papa berjalan beriringan menuju Asrama putra katanya akan mengembalikan celana olahraga milik salah satu atlet Ganda Putra.

Terlihat atlet atlet muda itu tengah duduk di teras menonton beberapa atlet lain yang tengah menjemur kain, menjemur sepatu bahkan hanya ngopi santay. Langsung saja kedatangan kami menjadi sorotan mata mereka, terutama Fajar Alfian yang semalam komen postinganku membuatku kesal.

"Nih jay celana lo thanks ya" Papa memberikan tote bag putih kepada Fajar.

"Sama sama ko, ini yang semalam ya. Masih jomblo ga ko?" Goda Fajar ke pada Papaku.

"Tanya aja ndiri, ayo katanya mau keliling keliling" Ujar Papaku.

Spontan Fajar itu berdiri dari duduknya "Mau keliling ko? sama neng juga?" tanya Fajar.

"Keknya ada yang alih profesi jadi pemandu wisata nich" sindir Kevin menahan tawanya.

"Ia nich bisa dong ntar kemenpora dateng lo yang mandu jar" balas Rian yang awalnya hanya tertawa kecil ikut nimbrug.

Aku salting bahkan ter jombang jombang kalau kata anak BL menatap Rian yang sedang tertawa kecil. Boleh kah aku pingsan? Rasanya wajahku sudah memerah , pasti pipiku memerah untung saja aku menggunakan masker jadi tidak terlihat.

"kamu sama fajar aja ya ce, RR mau ketemu ginting soalnya" Papa langsung pergi.

"tapi pa" Aku berusaha menahan tangan papa namun sudah jauh pergi.

" ayo mau jalan jalan kan?" Fajar merekah senyumnya menatapku kemudian kami berjalan mengelilingi.

"jayyy ayo jay keburu dipepet orang" teriak Kevin.

"ayo gue dukung jayy" ujar Rian ikut teriak.

Sedangkan Fajar menoleh kebelakang dan mengacungkan dua jempolnya, aku hanya bisa tersenyum kesal di balik maskerku. Ingin di temenani Rian astaga!

ENJOY THIS STORY🍟

FAJAR VS ICENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang