SALAH PAHAM 2.

191 14 0
                                    

Fajar Alfian.

Senin pagi di sambut dengan cuaca cerah dan angin sepoi sepoi menemani jogging pagi ini.Aku berpisah dari anak-anak lainnya karena mereka sedang mampir ke kantin buat ngisi perut , aku nanggung banget bentar lagi juga jam sarapan.

Pagi ini cerah tapi tak secerah hatiku, prahara semalam belum juga selesai.Dari sini aku tahu kalau Icen itu tidak bisa di senggol sedikit , dya tak suka miliknya di bagi bahkan terbagi . Wajar saja dya anak terakhir sama seperti ku yang tak ingin terbagi.

Langkah kakiku berhenti di depan Wulan yang terjatuh karena ke susahan membawa kamera kedalam gor. Langsung refleks berlari dan membantunya berdiri , untung saja kamera itu di dalam tas jadi tidak rusak.

"Hati-hati kalau jalan lan" kataku membantunya berdiri .

"Iya A , makasih ya" ujarnya kemudian membersihkan celana miliknya yang sedikit kotor.

"Mau ada acara apa?" Tanya ku tak biasanya kalau latihan ada yang motret.

"Nggak ada A , ini hari pertama Wulan disini jadi pengen aja ambil foto foto sekalian manasin kamera wulan dikit"

"Owhh bagus lah" tanganku refleks mengusap rambutnya .

"Yaudah A , Wulan masuk dulu ya keburu anak-anak lain dateng wulan kudu siap siap dulu" katanya kemudian berlalu.

Aku membalikan badanku , seketika mataku terbelala melihat Icen yang berdiri di seberang sana membawa kotak yang ia genggam menatapku serius sekali. Saat aku akan mendekat dya malah pergi berlari dan menuju ke mobilnya.

"CEN TUNGGU CEN! TUNGGU AA DULU" teriakku , tak perduli banyak anak-anak lagi jogging liatin.

Sedangkan Icen masih berlari kencang dan masuk kedalam mobilnya.

"Cen dengerin Aa dulu cen buka dulu" Kataku menggedor kaca mobilnya .

"Itu ga yang kaya Icen liat dengerin penjelasan Aa dulu" Aku masih berusaha walaupun dya entah mendengarnya atau tidak.

Setelah menggedor beberapa kali , kaca mobil terbuka menampilkan Icen yang memberikan ku kotak bekal lengkap dengan Vitamin dan Air Mineral di tempelkan di atas kotak itu.

"Jangan lupa sarapan , Gak ada yang perlu dijelasin semuanya udah jelas . Icen pamit dulu" Ujarnya berlalu dengan mobilnya.

Tanganku menggenggam erat kotak bekal ini , dan masih menatap kepergian mobil putih itu menjauh dari parkiran pelatnas.Semua yang melihatku pun terdiam dan aku langsung menuju ke asrama untuk mengganti pakaian serta sarapan di kantin , cari udara dikit supaya ga tertekan banget .

"Tadi siapa A?" Tanya Wulan yang datang di belakangku kemudian duduk semeja denganku, membawa sepiring sarapan.

"Icen" jawabku masih menyuapkan nasi goreng lengkap telur dadar, dan susu kotak yang ada di dalamnya.

"Temen A Fajar?" 

"Cewe gue" Jawabanku sukses membuatnya terdiam, namun aku tak perduli sepanjang sarapan setelah menjawab itu kami berdua terdiam.

Setelah menyelesaikan sarapan, langsung ku tutup kotak bekal ini , kemudian meminum vitamin yang diberikan Icen lalu aku berpamitan dengan Wulan.

"Gue duluan lan"

Sepanjang latihan aku berusaha menetralkan fikiran dan fokus agar tak terlihat mempunyai masalah. Tapi tidak dengan Rian yang menatapku seakan-akan bertanya ada apa denganku? Aku tak ingin Rian mengetahui perkara ini, aku perlu menyelesaikan segera dan meminta untuk bertemu secepatnya. Aku tak tahan jika harus saling berdiam seperti ini karena salah faham.

FAJAR VS ICENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang