Serba Salah

161 8 0
                                    

Fajar Alfian

Disela-sela kesibukan ku aku menyempatkan untuk quality time bersama Icen sebelum nantinya aku akan terbang ke Malaysia untuk mengikuti ajang kejuaraan disana. Setelah Indonesia Open kemarin aku mengajak Icen jalan-jalan ke Mall aja sebagai traktiran kalau kemarin aku menang Indonesia Masters ya hitung-hitung simulasi belanjain calon istri iyelah ye.

"Udah?" tanyaku saat Icen masuk kedalam mobil dan menutup pintu.

"Sudah"

Aku melajukan mobil melewati deretan rumah mewah di sisi kanan dan kirinya. Katanya ini kompleks rumah kakaknya yang suaminya kerjanya jadi polisi wah abdi negara nih hehehe. Ini adalah pertamanya kami jalan setelah memutuskan untuk menjalin hubungan serius, karena setelah acara kemarin kami sama-sama sibuk. Kakaknya sedang hamil jadi ia membantu mengurusi Arka-Arki karena kakaknya mabok berat alias muntah-muntah yang membuat Icen ngga tega buat  ngebiarin kakaknya ngurus sendiri.

"Mau kemana?" tanyaku mencoba memancing emosinya.

"Terserah" jawabnya sambil menatap jalanan yang ramai.

"Ke bandung aja gimana?" tanyaku lagi membuatnya menatap sinis.

"Sembarang wae!" sahutnya memukul lengan tanganku.

"Katanya terserah, lagian kamu kenapa sayang acu?" ucapku menoel pipinya.

"Badmood tadi mainan Arka-Arki udah Icen beresin ehh dibongkar lagi ya Icen capek" keluhnya.

Tanganku menarik pundaknya untuk bersandar di pundakku dan telapak tanganku mengusap kepalanya untuk mengurangi rasa kesalnya.

"Kalo capek istirahat ya sayang, kalo ga kuat lambaikan tangan aja ke kamera hehehe" ucapku membuatnya tertawa.

"Dikira lagi ikut acara uji nyali" katanya cengengesan.

"Nah gitu dong ketawa jangan cemberut" senyumku padanya "Kalo cemberut terus nanti cantiknya hilang" godaku.

"Iya nanti kalo Icen ga cantik Aa kabur sama cewe lain Icen mah apa atuh" balasnya membuatku bingung.

"Engga gitu maksudnya sayangku"

"Terus maksudnya apa? kalo ga kaya gitu?" katanya skak matt!

"Maksud Aa mending cemberut aja gapapa biar nanti orang ga kepincut sama Icen" alibiku sudah kehabisan kata-kata.

Icen menjauhkan tubuhnya dari pundakku dan menatapku sinis "Ohh jadi Aa mau Icen di benci orang karena cemberut terus jelek gitu? ha?"

"Engga gitu cen"

"Apa mau ngelak lagi ha?" Icen dengan ekspresi songongnya.

"Iya-iya Aa salah minta maaf ya. Kamu lagi PMS ya sayang?" tanyaku memastikan ayangku ini.

"Iya makannya tanggalnya di catat biar kamu tu tahu kondisi aku, gitu mau jadi suami aku" cerocosnya.

Boro-boro mau nyatet tanggal PMS kamu alias hari kamu ngereog, tanggal merah aja aku gatau orang aku sibuk latihan mulu.

"Iya sayang besok aku catet. Yaudah mau beli telor gulung dulu?" pelarian supaya mood nya balik ya gesya.

"Boleh A tapi saos nya jangan banyak-banyak ya" requestnya.

"Okeiyy! tunggu ya sayang" aku mencium pipinya kemudian keluarb mobil.

"Dasar modus!" katanya membuatku tertawa.

Kembali dengan telor gulung yang antriannya lumayan lama, bukan antri aja sih tapi karena banyak yang foto juga dengan senang hati lah ya foto karena ini aku ngerasa lagi ganteng hehehe. 

FAJAR VS ICENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang