TRAGEDI.

165 14 0
                                    

ENJOY THE STORY🍟

Michel Agnesia.

Sore ini aku sedang jalan-jalan sendiri di Mall untuk sekedar menetralkan pikiran karena banyak akun lambe-lambe an yang memberitakan kabar itu, ya kalian tahulah karena Artikel ekmarin lapak instagramku ramai bahkan twitter dan juga whatsapp ku yang adem ayem jadi ramai.

Aku mampir ke stand minuman dan kemudian memesan yang biasanya ku pesan kemudian duduk di kursi itu. Saat tengah menunggu aku disuguhkan dengan pemandangan yang membuatku tidak percaya hingga beberapa kali mengucek mataku agar benar tidak salah melihat.

"FUCK! A Fajar katanya di Bandung" ujarku sendiri sambil menatap whatsapp nya yang ceklis satu abu-abu.

Saat melihat kembali ternyata ia mengeluarkan ponsel dari kantongnya dan benar itu bukan ponsel biasanya , bahkan ia menelfon berarti dya ganti ponsel.

"Ohh gitu cara mainnya? okey" sebutku dengan ide yang muncul di otak.

Setelah kejadian itu aku dan A Fajar tidak saling bertukar kabar karena dya menjelaskan kalau ponselnya di pakai keponakannya karena ia tak sengaja memasukan ponsel ponakannya kedalam westafel yang penuh air. Saat tengah santai terlihat notifikasi chat Frans yang tertera di lockscreen.

FRANS ADINIYAWINATA

FRANS: Apa kabar cen?

FRANS: Temenin gue ke pesta undangan yuk.

FRANS" Parah sih gue juga gakenal gada namanya.

Lah? kok gada namanya?:ICEN

Coba di cek lagi: ICEN

FRANS: Udah cen tapi katanya disini tertulis dya ngancem kalau gue ga kesana bakal ada sesuatu terjadi ke gue.

Okey gue temenin , janji beliin gue raket victor terbaru: ICEN

FRANS: Okey demi lo gapapa lo meres gue.

Ku pikir juga gakan tahu lah A Fajar, soalnya Frans kan beda pergaulan dan juga ini bisa jadi ajang balas dendam gue ke dya dan juga membuktikan emang dya doang yang bisa? aku lebih jago kalau mau mencobanya hahaha.

Malam ini aku sudah siap untuk pergi jalan bersama dengan Frans. Kali ini Frans mengajak ku untuk ke salah satu undangan yang katanya tidak ia kenal datang dan sampai di depan rumahnya tanpa tahu pengirimnya siapa. Aku siap dengan dress berwarna coklat susu dan kemudian berjalan menuju mobil Frans yang ada di depan gerbang rumah.

"Hallo" sapanya padaku yang tengah melirikku saat masuk kedalam.

"Haii" sapaku balik.

"Eum, you look so beautiful tonight" pujinya membuatnya terkekeh.

"Thank you, you are also more handsome than usual."

"Owhh! oke kita jalan sekarang."

Selama perjalanan aku dan Frans membahas masa lalu kami saat SMP dan juga membahas hal-hal yang tidak berfaedah menurutku. Contohnya saja saat ini.

"Kucing lo udah sembuh?" tanyaku padanya yang sedang menyetir.

"Kucing? Kucing apaan?" tanya nya balik padaku.

"Iya katanya dulu kucing lo masuk-angin"

"Udah gue beliin tolak angin awalnya, tapi ga mempan yaudah gue beliin paracetamol" jawabnya membuatku tertawa ngakak.

"Bisa-bisanya lo beli paracetamol masukinya lewat mana" balasku.

Hingga akhirnya kami sampai di depan Caffe itu, terlihat ramai orang yang sudah datang membuatku refleks menggandeng tangan Frans soalnya semua orang yang datang menggandeng tangan pasangannya. Betapa tercengang nya Icen saat melihat sosok laki-laki yang berdiri di ruang utama caffe mengenakan jas berwarna abu-abu serta tengah sibuk menelfon di sana.

" A FAJAR!" sontak aku terdiam.

Saat aku mengatakan itu aku A Fajar menyadari dan menatapku terdiam yang datang bersama dengan Frans juga menggandeng tangan Frans.

BOGHMM!

A Fajar melayangkan bogheman mentah ke arah Frans yang membuatku sontak menahan tubuh Frans yang hampir saja terjatuh.

"Gila ya lo A!" ucapku membuat emosi A Fajar semakin meluap.

"KAMU YANG GILA!" balasnya sambil menunjuk ke arah wajahku.

Semua orang yang ada di dalam situ menatap ke arahku, ku tatap menyapu bersih pandangan di sana ternyata ada banyak teman-teman atlet A Fajar. Ada kak Apri, Ribka, Kak Grego , bahkan yang cowo-cowo Mas Jom, Leo, Daniel, juga Pram yang berdiri dibelakang A Fajar.

"GAK SALAH KAMU YANG GILA!" balasku menunjuknya balik.

malah gila-gila apaan si- authornya sudah lelah guys.

"Ck! SADAR KAMU!" A Fajar tertawa sinis dan memalingkan pandangannya ke arah teman-teman nya yang ada di sebelahnya "INI AKU YANG GILA?! COBA KAMU BACA ITU BALON BACAAN NYA APA!"

A Fajar menunjuk ke arah dinding caffe dan juga menarik kepalaku untuk membacanya.

Sontak mataku melotot saat melihat itu , balon dengan merangkai kalimat HAPPY BRITHDAY SAYANG itu membuatku menahan tangisku. LO TOLOL CEN! LO TOLOL!

"Jadi undangan misterius dan tanpa nama di depan pintu rumah gue lo yang ngirim bang?" tanya Frans yang menahan kesakitan bekas bogheman dari A Fajar.

A Fajar bertepuk tangan sambil tersenyum miring "Jadi ini kelakuan lo selama ini Frans , wah tega lo padahal gue udah peringatin ke lo"

"DAN LO!" A Fajar menujuk ke arahku yang masih menatapnya terdiam.

"GUE SIBUK BUAT BIKIN KEJUTAN KE LO! TAPI INI YANG PEMBALASAN LO!"

Aku buru-buru membuka ponselku yang ternyata benar, nanti malam tepat pukul 12 aku genap berusia 20 tahun yang membuatku ceroboh dan mungkin ini adalah ulang tahun ku yang paling buruk dan tidak ingin ku ulangi lagi sampai kapanpun.

"Sadar lo ulang tahun? ga nyangka gue lo nggak menghargai perjuangan gue" jelasnya.

Kaki ku melangkah menatapnya dan juga tertawa "Lo tau rasanya jadi gue gak?" tanyaku dengan mata yang penuh rasa dendam.

"Bisa-bisa nya lo nyiapin perayaan ulang tahun gue, tapi lo juga jalan sama cewe magang di Pelatnas itu maksud lo apa?!" kataku menunjukan foto dan juga menunjuk ke arah cewe magang itu.

"Dan lo pikir dengan itu gue diem aja?! Lo bisa serius tapi gue itu lo bersikap semena-mena gue bisa lebih semena mena dan inget lo jalan sama cewe lain gue bahkan bisa tidur sama cowo lain."balasku membuat semuanya terdiam.

"Oh iya! Sekali lagi gue ucapin terima kasih buat surprise yang tidak terduga ini!"

Menghembus lilin yang menyala hampir meleleh bahkan dan kemudian memotong kue yang tersedia.

"Thank you dan selamat menikmati jamuan malam ulang tahun gue. Kirim aja semua total biaya nya di whatsapp dan segera gue transfer" kataku kemudian menuju keluar bersama Frans dan langsung melaju pergi meninggalkan caffe itu.






FAJAR VS ICENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang