TUNGGU SAJA WAKTUNYA!

176 15 3
                                    

Michel Agnesia.

Malam ini aku tengah jalan bersama manusia ini, ya bapak Fajar yang terhormat hehe. Sebelum dya pulang ke Bandung , hanya makan dan sebelum makan tadi juga nonton film nya Om Ernest yang baru karena aku diracuni Vina kemarin katanya film nya sangat seru jadi penasaran pas liat trailernya.

"Makan ramen aja A" kataku saat melewati restoran yang biasa di kunjungi ku bersama papa dan mama.

"Iya"

Kami duduk dan kemudian sambil menunggu makanan datang kami dari tadi kami berdua hanya sama-sama sibuk bermain ponsel. Terlihat A Fajar juga asyik banget sama chat yang ia balas, kok tau? ya iyalah orang notice nya bunyi maemunah. Hingga akhirnya makanannya datang okey.

"Aa yang pedes gasi tadi?" tanyaku padanya yang fokus bermain ponsel.

"Iya, Icen mau yang pedes? biar tukeran aja" sahutnya sambil memegang erat ponselnya.

"Enggak ah, udah nih makan" kataku saat memberikan mangkuk ramen padanya.

Aku hanya menatapnya sepanjang kami makan, bagaimana tidak A Fajar sangat aneh sekali kali ini tak biasa nya ia main ponsel sampai segitu nya jika bertemu denganku. Biasanya dya yang marah-marah kalau aku main ponsel , yang anehnya itu penasaran chattingan sama siapa?

Tiba-tiba ia tersedak membuat ia menyenggol gelas yang berisi air putih itu dan kemudian tumpah di atas meja dan mengenai kaos yang ia pakai.

"A HATI-HATI ATUH KALAU MAKAN KAN TUMPAH" ucapku melihat air tumpah itu.

"Yah basah cen" 

"Bentar panggil mbaknya" aku memanggil karyawan restoran untuk membantu membereskan ini semua.

"Makannya kalo makan tu jangan main hp mulu" sindirku padanya yang masih main ponsel.

"Iya-iya ini kerjaan" 

"Mana orang kerja, ini hari libur tahun baru" balasku.

"Ya emang FajRi Coffe tutup kalau tahun baru?" tanya nya balik padaku.

Seketika aku diam dan kemudian tidak mengucapkan kembali apa-apa saat A Fajar mengatakan kata-kata itu. Selesai makan kami pulang dan terlihat ponselnya berdering ada telfon masuk ternyata.

"Aa angkat telfon dulu" izin nya padaku.

"Okey"

A Fajar menjauh kemudian ia berdiri di pojokan sambil berbicara disana, jangan lupakan akku yang tengah berdiri di tengah-tengah krumunan orang sambil menunggunya. Saat tengah menunggu ada Vina dan Lala yang tengah jalan-jalan juga nampaknya jadi aku bersama mereka.

"Lo ngapain disini Cen?" tanya Vina padaku.

"Nunggu itu" tunjukku pada A Fajar yang masih menelfon.

"Lo? Nunggu dya?" tanya balik Lala.

"Iya bentar lagi gue balik kayanya"

Saat tengah berbincang-bincang A Fajar kembali ke arahku sambil celingak-celingukan.

"Aa gabisa anter kamu pulang" kalimatnya itu membuatku terdiam.

"Ohh iya? gapapa emang Vina sama Lala kesini mau jemput Icen kan ? yakan?" mataku berkedip seperti mengkode kedua bestie ku untuk mengatakan kata Iya!

"A iya A soalnya tadi dya nelfon hehe" balas Lala.

"Lagian kita juga mau nginep dirumah nya Icen bang" timpal Vina.

"Owh yaudah kamu pulang sama Vina sama Lala Aa ada urusan mendadak soalnya" Jelasnya.

"Iya A gapapa kok" balasku dengan senyum terpaksa.

"Okey, Aa pergi dulu ya." A Fajar mencium pucuk kepalaku dan kemudian pergi keluar meninggalkan kami.

Vina dan Lala heboh saat A Fajar meninggalkan kam.

"PARAHHH! LO KOK DITINGGAL SIH CEN" kata Vina dengan muka ketusnya tak suka.

"Ya gapapa kali mungkin dya mau ketemu client nya positif thinking" balasku sok positif padahal di otakku penuh kecurigaan.

"Yakali cen cowo loh inget cowo" Lala membuatku memukul lengannya.

"Lo jangan racuni otak gue sama hal-hal negative! udah ayo nongkrong yok udah lama gak nongkrong" balasku membuat kedua bestie ku ini mengangguk dan langsung pergi.

🍟

Pagi ini ku awali dengan bermalas-malasan karena rumah kosong dan hanya ada Mang Anjar dan Mbak Asih yang terdengar sibuk tengah mencuci mobil terlihat dari balkon. Aku membuka ponselku pagi ini, ternyata ada Timeline dan banyak Artikel yang muncul pagi ini. Seperti biasanya aku lebih sering membuka artiker tersebut dan membacanya. Satu judul yang membuat mataku terbuka lebar padahal tadi masih lima what. Judul Artikel itu membuatku  sedikit naik darah dan kaget.

PUTUS DARI KEKASIHNYA KAH? FAJAR ALFIAN GANDENG WANITA CANTIK.

Sontak ku baca artikel tersebut, aku sempat sedikit tak percaya saat membaca judul itu dan terlihat ada gambar A Fajar tengah menggandeng tangan wanita itu.

"FUCK!" kata itu yang keluar dari mulutku.

Seketika ramai orang-orang DM Instagramku yang membuatku sedikit risih, akhirnya aku mematikan ponselku dan lanjut tidur lagi. Namun notif tidak berhenti sejak tadi bahkan nada dering telfon berbunyi, mau tak mau aku harus mengangkatnya.

"Hallo! saya sedang tidak ingin diganggu jadi jangan telfon-telfon saya lagi!" tegasku.

"HOY! ini Mama ! oh gamau diganggu jangan minta uang mama lagi!" ancam suara di seberang sana membuatku langsung menatap layar ponsel yang ada tertera nama MAMA WENI ❤

"Ampun ma tadi lagi tidur lo"

"Astaga, yaudah itu bilang ke Mbak Asih kalau mama udah pesen daging ayam tadi sama mamang sayur" 

"iya"

Membuka notifikasi group chat bersama teman-temanku yang sudah ramai dan ada beberapa yang mengirim foto Timeline dan Artikel itu membuatku tambah emos

ANGELS GENGS

Vina: Apa gue bilang manusia muka muka kaya Bang Fajar ini😤

Lala:@Michel keluar lo cen gue tau lo kesel banget.

IYauda biarin aja kita tunggu pembalasan aja:Icen

Aca: halloe gue ketinggalan😭

Lala: Michel kok di lawan 🤣

Vina: Gue suka gaya lo bang, kasih tau lo siapa👍

Hahaha santay :Icen

Aca: Nyimak Time!

Icen: Tunggu saja waktunya!

Aku orang nya bodo amatan, jadi aku gak pernah bahas-bahas pertengkaran itu di chat lebih srek ketemu langsung dan juga bisa adu argumen bisa lihat mana yang benar dan mana yang salah. Jadi aku sistem nya orang yang ga hobby ngomel tapi dendam banget sama orang. Jadi untuk hal ini aku bisa lebih sadis.


ENJOY THE STORY🍟

FAJAR VS ICENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang