part 15

4 2 0
                                    

"Haura kamu nggak papa?", tanya abizar mendudukkan haura.

Istrinya tak merespon hanya menatap wajahnya saja.

Abizar meneliti bagian kaki haura,ia terkejut saat ada darah mengalir.

"Haura kamu.. Astagfirullah", pekik abizar.

Fira yang baru saja membawa lap tersebut menghampiri haura dan abizar. Ia lupa memberi tahu haura jika lantai depan licin tadi.

"Fira tolong bantu saya buka kan pintu mobil, saya akan membawa haura ke puskesmas terdekat",ujar abizar mengangkat haura yang lemas.

Fira mengangguk. Ia juga melihat haura pendarahan. Lantas ia berjalan lebih dulu ke arah mobil abizar terparkir.

"Tolong, tolong segera tangani istri saya", ujar abizar.

Beberapa perawat datang, memberi abizar ruang agar segera meletakan haura di atas brankar. seorang dokter pun sigap menangani haura.

Abizar dan fira duduk diuar, menunggu hasil pemeriksaan dokter. Mereka berdua sama cemasnya, terlebih abizar yang juga mengkhawatirkan bayinya.

Fira memeriksa grup WA miliknya, ada seseorang yang mengirimkan video. Lantas ia menonton nya dengan seksama.

Di pertengahan video ada sesuatu yang ia lihat dengan jelas, seorang wanita tengah menuangkan sesuatu di lantai luar pintu.

"Bukan nya ini anisa?",gumamnya. Ia sangat mengenali pakaian perempuan tersebut.

Lalu ia memotong bagian itu, sebelum dokter keluar.

"Keluarga pasien?",ujar dokter.

Abizar dan fira menghampirinya.

"Saya suami dok. Bagaimana keadaan istri saya?",tanya abizar.

"Alhamdulillah pendarahannya hanya sedikit pak. Istri anda hanya syok ringan. Saya saran kan agar istri anda beristirahat beberapa hari ke depan", jawab dokter.

Keduanya mengucap sykur dalam hati.

"Terimakasih dok", ujar abizar. Sang dokter pun pergi meninggalkan mereka.

"Pak!"panggil fira pada abizar yang sedang duduk di sisi haura.

"Iya, ada apa fi?",tanya abizar.

"Saya nemuin video pak, ada orang yang sengaja nuangin minyak pak",

"Mana videonya?",

Abizar menonton potongan video itu.

"Ini siapa? Kamu kenal?",tanya abizar.

"Mm.. Saya punya dugaan itu anisa pak. Karena sedari kami semua tau kalau haura istri bapak. Dia menjauh dari haura",balas fira jujur itulah yang ia rasakan.

"Anisa? Kenapa dia melakukan ini?",

"Maaf pak jika saya lancang, anisa mungkin menyukai bapak saat bapak pertama kali mengajar", ujar fira. Biarkan saja abizar tau semuanya. Ia juga ingin haura mendapatkan keadilan.

Abizar mengangguk paham.

"Ini nggak bisa di biarin, dia harus bertanggung jawab",pikir nya.

"Yasudah kamu bisa menyetir kan?", fira mengangguk. "Bawa mobil saya kembali ke sana. Saya akan menghubungi keluarga agar menjemput kami di sini."

"Baik pak. Jika ada apa-apa hubungi saya pak. Saya permisi. Assalamualaikum".

"Waalaikumusalam".

Abizar bergegas menghubungi fariz dan hanaya agar menjemputnya dengan 2 mobil. Ayahnya pun mengiyakan setelah abizar menceritakan hal yang terjadi.

ABIZAR & HAURA the End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang