29. Yours

72 8 3
                                    

jangan mundur, Yoon Keeho.

Sontak gue bangun gegara suara Inha yang terngiang ngiang sampe kebawa mimpi, sembari nyalain lampu kamar gue liat Inha bergelut dalem selimut di samping gue dengan baju yang... syukurnya lengkap.

"hm?.... udah pagi?" tanya Inha sambil nyipitin mata. "kebangun?"

"iya, maaf." Bales gue singkat, masih ngga nyangka sama kejadian tadi malem pas kembang api memancar dan Inha nyium gue.

Berarti.... kita pacaran sekarang? Dia pacar gue mulai tadi malem? Dia udah nyium gue berarti itu pertanda kan? Gue lega sih ternyata Inha bukan penyuka sesama jenis sekaligus bingung juga atas apa yang dia lakuin ke—

"Keeho... jangan ngedumel." Pinta Inha, "malem-malem masih aja overthinking hahaha~"

Gue (lagi-lagi) nyengir kuda dan tiba-tiba Inha senyum setengah ngantuk sambil majuin badan lebih deket kemudian ngerangkul lengen dengan naturalnya (?) seakan-akan kita udah pacaran bertahun-tahun.

"biasanya juga gitu kan kalo sleeping habit aku lagi kambuh?" tanya Inha. "santai aja Keeho, kamu tuh selalu bikin aku nyaman jadi.... met bobok."

a—aku? Tadi Inha nyebut dirinya 'aku' ketimbang 'saya'?

kita... beneran pasangan nih?

.

100 hari kemudian...

"gue gabung sini ya bro?"

Sembari Theo ngangguk, gue lumayan kaget karena tumben-tumbenan Jiung mau gabung sama kita buat makan siang di kelas. Biasanya dia menyendiri ato gabung sama anak kelas lain. dia senyum simpul sambil basa-basi, "makan apa kalian siang ini?"

 dia senyum simpul sambil basa-basi, "makan apa kalian siang ini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gue beli lunchbox deket kampus." Theo nunjukkin makan siangnya dan sontak berdecak pas liat makan siang gue. "aish.... Enak banget lu dimasakkin mulu."

"heheheh... iya kan?" gue menyetujui Theo, di depan gue tersedia bekel makan siang bikinan Inha yang terdiri dari menu empat sehat lima sempurna yang dibuat semenarik mungkin –supaya yang makan jadi good mood katanya-

 iya kan?" gue menyetujui Theo, di depan gue tersedia bekel makan siang bikinan Inha yang terdiri dari menu empat sehat lima sempurna yang dibuat semenarik mungkin –supaya yang makan jadi good mood katanya-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"woahh... gemes banget ini bekel lo." Komentar Jiung, "tega lu makan benda lucu gini?"

"udah difoto sama dia sebelum dikemas jadi... selamat makan." Gue nusuk telor dadar di hadapan gue sambil ngunyah dengan senang hati. "ayok makan makan, UTS matkul selanjutnya perlu mikir keras loh."

"ah bener juga, makan gaes." Ucap Theo sambil buka makanannya dengan brutal dan ngunyah super cepet, Jiung makan dengan tenang seperti biasa. "oh iya gimana kabar lu sama Inha? Dia masih ajaib kayak yang lo ceritain?"

Komentar Theo sontak bikin gue ketawa, secara teori gue setuju sama Theo karena seperti yang kalian baca selama ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komentar Theo sontak bikin gue ketawa, secara teori gue setuju sama Theo karena seperti yang kalian baca selama ini... sifat Inha lebih sering beda dibanding perempuan lain. kalo kata temen-temen gue yang pacaran sih... ceweknya cenderung nuntut untuk lebih romantis tapi Inha ngga pernah nuntut apapun dari gue.

Dia perlahan berubah dari pemalu jadi lebih ceria dan antusias terhadap sekitar, dia nyoba akrab sama beberapa kenalan gue dan secara ga langsung gue bangga sama dia yang mau bergerak dari zona nyaman.

.

"Keeho pulangggg~~"

Suara khas Inha nyambut gue di depan pintu unit, sambil merentangkan tangan gue angkat dia dalem pelukan seraya nutup pintu. Kita ketawa bareng beberapa saat sembari gue turunin Inha.

"lagi ngerjain apa?" gue melongok ke laptop dia yang nangkring di meja gue.

"tugas UTS, ngga ada ujian buat matkul ini." Inha duduk di lantai dan gue duduk di sofa, rambutnya wangi... rasanya pengen gue endus-endus.

"nanti mau makan malem dimana? Hari ini kita 100 hari loh." Ucapan Inha menghentikan niatan gue buat nyium rambutnya. "PC-taurant? Hehe"

"fine dining ala kamu ya." Komentar gue seraya berdiri ngambil minum di kulkas. "kerjain dulu tugasnya nanti bisa dipikirin, mau pesen anter juga gapapa."

"ato nonton film?" Inha ngikutin gue ke pantry. "kamu sukanya film apa? Ayo kita nonton~ kita ngga pernah ke bioskop bareng kan."

Gue senyum dan ngerangkul Inha, "anything will do, sweetheart."

"happy anniversary Yoon Keeho." Inha ngomong pelan banget di depan gue dengan muka merona, seraya jantung gue berdebar makin kenceng... gue sibak rambut lembutnya dan mendaratkan ciuman di bibirnya yang kecil.

Ga nyangka ternyata Inha bales ciuman canggung itu dan membuat semuanya jadi smooth, gue dudukkin badannya di pantry, pelukan kami semakin kenceng dan Inha melingkarkan tangan memeluk leher. Jantung gue makin bergemuruh dan gue... terlena sama ciuman pertama kami.

"ce—cepetan kerjain tugasnya." Gue sesaat jadi canggung setelah Inha mundur selangkah.

"okay sayangku~" dia kembali ke meja sementara gue buru-buru masuk kamar megangin muka yang panas; ngga percaya tadi gue abis romantis-romantisan sama pacar gue~~

Anjir lah... ternyata gini rasanya cinta berbalas, menjadikan lo orang paling bahagia setiap harinya.

.

.

.

author kegemesan sendiri pas ngetik

uwouwouwo~~

Btw Keeho akhirnya mau foto senyum yeaaaay 😁❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Btw Keeho akhirnya mau foto senyum yeaaaay 😁❤

Saturday, 13th Nov 2021

If You Call Me • P1HARMONY KEEHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang