13. She's In Charge

78 13 6
                                    

Bentar lagi weekend!

Siapa yang kangen Keeho??

.

.

Keeho's POV

"Keeho! Ya ampuun akhirnya lo siuman juga."

Gue noleh ke sumber suara yang ternyata Theo, kalo gue inget-inget sih doi bilang ke gue lagi sibuk jadi ngga sempet jenguk gue. Tapi ga nyangka ternyata sesibuk itu sampe-sampe dia ga ngeh kalo gue udah siuman dua hari yang lalu.

"hei bro." sapa gue sambil nyendok makan siang, biasanya yang bantuin gue terima tamu si Jiung tapi hari ini tuh bocah belom keliatan.

"gimana keadaan lu?" tanya Theo, "gue motoin beberapa catetan kuliah nih jadi pas lo udah sembuh bisa ngejar ketinggalan pelajaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gimana keadaan lu?" tanya Theo, "gue motoin beberapa catetan kuliah nih jadi pas lo udah sembuh bisa ngejar ketinggalan pelajaran."

"makasih ya bro," bales gue. "sukur banget gue dikelilingin orang baik macem lu sama Jiung."

"iya gue kaget juga tiba-tiba dia nawarin bantuan setelah gue telpon lo hari itu." Balas Theo, "padahal katanya... kalian ngga akrab kan?"

Gue termenung, ucapan Theo bikin mikir apa motif Jiung bantuin ke Rumah Sakit dan nungguin beberapa malem di ruang rawat padahal dia juteknya ampun-ampunan banget dan gue ga paham kenapa dia bersifat kayak gitu.

"Shota.... Jenguk ga sih?" tanya gue. "beberapa kali gue ketiduran pas jam besuk karena perut kerasa perih dan baru enakan setelah gue tidur."

"wah ngga tau bro." balas Theo, "cuman kata Jiung sih... beberapa malem itu dia ngga jagain elu soalnya ada cewek bilang mau nemenin--"

Sontak gue terbelalak dan merespon, "cewek??"

"eh—ya kata Jiung sih itu, gue ngga tau soalnya kan gue terakhir jenguk lo dua hari yang lalu." Theo jadi gugup pas gue sentak, "kalo gasalah namanya.... Hadeh lupa siap--"

"Inha." Muncul Jiung dari depan pintu, "eh... lo disini?"

"oh hei Jiung." Sapa Theo. "nah itu dah, katanya dia nawarin diri buat jagain elo malem terus paginya pulang."

Jiung mengangguk menyetujui, "tuh cewek misterius banget, tapi gue kayak pernah liat di apartemen jadi gue percaya aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiung mengangguk menyetujui, "tuh cewek misterius banget, tapi gue kayak pernah liat di apartemen jadi gue percaya aja."

Gue mengulum bibir merasa kehilangan kata-kata, gue pikir Inha ngga akan nemuin gue karena omong kosong yang gue ucapin ternyata dia disamping gue terus.. tanpa gue tau.

"kata dokter lo bisa pulang besok kan?" ucapan Jiung membuyarkan lamunan gue. "sukurlah jadi kuliah gue bisa fokus lagi, jagain ya Theo.. gue mau ke toilet."

Theo menggaruk kepala dengan muka bingung, "lo ga bakal percaya apa yang gue liat Keeho, waktu lo sakit si Jiung itu mukanya lowkey panik gitu loh; panik tapi ditutup-tutupin." Sahut Theo. "seakan-akan takut lo kenapa-napa."

"whatever lah." Ucap gue ngga tertarik, kalo bisa ngatain orang munafik ya cuman Jiung yang pantes dapet gelar itu.

Ngomong-ngomong.... Inha bakal jagain gue lagi kah malem ini?

.


Si bodoh ini akhirnya pulang juga besok

Gue kaget luar biasa, makian tadi kedengeran jelas banget di mimpi gue seolah-olah Inha...

Bentar.... Kayaknya dia...

Beneran, dia jagain gue lagi.

Sambil ngucek mata, gue natap jam dinding kamar rawat yang nunjukkin pukul dua pagi, cahaya dari balik jendela menyorot pergelangan tangan Inha yang megangin tangan gue seakan-akan khawatir gue nyabut selang infus secara ga sadar mungkin?

Gue bergerak pelan takut dia kebangun, masih dengan mata yang ngantuk gue natap puncak kepala dan rambutnya yang terurai di tempat tidur... Kenapa dia tau gue dirawat di Rumah Sakit ini? gimana kerjaannya dia, apa dia jadi resign dari swalayan yang lingkungannya toxic itu?

Apa dia sehat-sehat aja selama jagain gue? Apa dia sempet masak setelah pulang dari Rumah Sakit? Dia masih ke unit gue kah tiap malem gegara bad sleeping habit nya?

Gue nelen ludah, pertanyaan yang menyelubungi kepala gue seakan-akan bisa dia denger karena perempuan itu tiba-tiba ngangkat kepalanya, "kamu berisik banget."

"gi—gimana--" kegugupan melanda gue ditambah jantung yang tiba-tiba deg-degan.

"saya ngga tau." Bales Inha. "kalo dibilang kebetulan kayaknya ngga mungkin tapi... saya yakin kamu juga denger kan, suara-suara di kepala kamu?"

Perlahan gue ngangguk, "dan itu su—suara elo, entah yang bilang makasih ato ngatain gue bodoh."

"dan suara kamu manggil saya..." ucap Inha. "saya juga denger, itu yang bikin saya tau kamu dirawat disini. Kenapa bisa kayak gitu ya?"

Semuanya kerasa ngga logis, Inha bilang dia terpanggil sama gue sementara gue... seakan bisa denger batinnya juga seakan kita terhubung sama sesuatu yang... ngga tau apa bentuknya.

"em... gue pun juga ngga ngerti." Bales gue. "ngomong-ngomong lu tidur di sofa aja, gue udah membaik jadi lo ngga perlu khawatir."

"oke." Bales Inha singkat. "ngomong-ngomong saya tadi bercanda, kamu ngga bodoh jadi.... jangan sakit-sakit lagi ya."

Ah sial... kenapa jantung gue jadi cenat cenut gini?

.

.

.

Mungkin Keeho harus cek ke dokter lagi kenapa jantungnya cenat cenut

Dokter cinta #eaaa

Thursday, 9th Sept 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Thursday, 9th Sept 2021

If You Call Me • P1HARMONY KEEHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang