21. Talk

58 11 0
                                    

Happy belated birthday Choi Jiung!

Happy belated birthday Choi Jiung!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Selamat dateng semester tiga..

Dan selamat dateng kegalauan...

Setelah kejadian ngelindur Inha waktu itu jujur gue speechless... kayaknya dia tau perasaan gue tapi kok dia ngga konfirmasi ato paling ngga bales perasaan gue gitu?

Dia menjalani hidup kayak biasa, kadang-kadang masuk unit gue setengah sadar, sepedahan bareng, sharing masakan seakan ngga ada kejadian apa-apa diantara kita.

Apa gue ditolak secara halus? Secara kan dia pemalu anaknya, jadi melakukan ato ngerespon segala sesuatu secara halus gitu kan... bisa aja kan? Ada kemungkinan begitu kan?

Kesel ih... pengen blak-blakan tapi ehm... mohon maap gue juga gengsian, malu ceunah ckck~

Gue harus gimanahhhh

.

Author's POV

"woe bang! Tumben mampir." Sapa Shota yang kali ini di kantor pemasaran sendiri. "mau perpanjang kontrak nih?"

"yoi." Balas Keeho kemudian duduk berhadapan dan melihat ke sekitar, "kalo diliat-liat kayaknya bokap lo sibuk ya, gue nyaris ngga pernah ketemu dia selama jadi penghuni sini."

"hihi ya gitu deh bang, jadi saya secara ngga langsung bantuin juga." Ungkap Shota, "urusan bayar-bayar mah cincay bang, professional saya hehehe~"

Merespon tawa ramah Shota membuat hati Keeho menghangat, lama-lama mereka jadi akrab dan Shota sudah dianggap Keeho sebagai adik sendiri. "Weekend kemana? Main yok." Ajak Keeho.

"kemana?" Shota bertanya sembari menulis kuitansi perpanjangan sewa unit.

"jalan-jalan aja sekitar sini, main ke PC ro—eh maksudnya... jalan-jalan gitu dah." Ujar Keeho yang tetiba mengingat kenangannya saat pergi ke PC room dengan Inha dan tidak ingin mengajak orang lain selain perempuan itu untuk main kesana.

"main arcade, bisa ngga bang?" tanya Shota. "machine claw, asik tuh dapet mainan."

"gue jagonyaaa!" balas Keeho, "ntar gue ajarin cara dapet hadiah banyak deh."

Seraya mereka asik berbincang tiba-tiba muncul sosok lain ke dalam kantor manajemen membuat Keeho membeku sesaat.

Seraya mereka asik berbincang tiba-tiba muncul sosok lain ke dalam kantor manajemen membuat Keeho membeku sesaat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bokap lo ngga ada?" tanya sosok itu. "gue mau bayaran nih."

"sama saya juga bisa, bang Jiung." Balas Shota ramah, "ngerti kok saya, tenang aja aman aman~"

Jiung melangkah ragu mendekati kursi yang Shota duduki lantaran Keeho sedari tadi menatapnya tajam membuatnya salah tingkah.

"kayaknya... gue perlu ngobrol lagi sama lo." bisik Keeho, "abis ini ke restoran tempat lu kerja."

"tempat lain aja." Cetus Jiung, "ada bokap gue... ngga mau bikin beliau kuatir."

"emang urusan sama gue mengkhawatirkan?" tanya Keeho.

"lebih ke.... Mengancam." Balas Jiung tanpa melempar pandangan, dirinya berfokus pada Shota yang menulis nota dengan teliti.

"ngancem itu perasaan lo doang." Desis Keeho, "yaudah gue ngikut aja lo mau ngajak gue kemana, yang jelas kita harus ngobrol dengan tenang... tanpa ada sikap defensive kayak yang terakhir lo tunjukkin ke gue."

.

"gue cuman pengen tau ada urusan apa bokap lo dengan keluarga gue." Cetus Keeho. "lo bilang kalo lo bukan tipe orang yang jutek jadi stop pretending."

Jiung menatap Keeho dengan wajah tegang kemudian menghela nafas, "bokap punya utang lumayan besar buat modal restoran yang sekarang tapi beliau minjem sama loan shark yang ngga menepati janji, belom tenggat waktu rumah digadai tanpa sepengetahuan keluarga. Karena putus asa bokap cerita sama nyokap lo dan alhasil.. bokap lo dengan baik hati lunasin pinjeman bokap gue."

Keeho mengangguk pelan, "terus... bokap lo sama nyokap gue tuh apa?"

"temen kuliah, emang lo ngga tau?" balas Jiung.

Keeho membatin, ortu gue jarang cerita tentang relasi mereka begitu pun gue. It's running in the family I guess. "gue akan mengakui kalo gue ngga tau." Jawabnya.

"oke... penjelasan gue cukup kan? Kalo boleh.. gue mau balik kerja." Jiung hendak berdiri namun Keeho menarik lengan bajunya.

"... gue belom makan siang." Ucapnya. "anterin ke tempat bokap lo."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

"wahhh jadi ini anaknya pak Yoon? Cakep banget!" puji papa Jiung. "silahkan mau pesen apa, saya gratisin hari ini!"

"eh jangan pak, waduhhh ngerepotin kalo gitu." Balas Keeho kemudian membaca buku menu. Seraya menelusur kira-kira makanan apa yang hendak ia pesan tiba-tiba terdengar suara lagi.

Siapapun... tolong!

.

.

.

Waduh, siapa nih yang minta tolong?
Kira2 ada apa ya?

Saturday, 9th Oct 2021

If You Call Me • P1HARMONY KEEHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang