32. When I Call You - Last

137 8 5
                                    

.

.

Keeho's POV

Dalam 800 meter, belok kanan

Pake bantuan GPS gue gas pol ke rumah domisili Inha, gue menguatkan hati dan berharap ngga terlambat karena sejujurnya gue denger suara tangisan lagi setelah berangkat dari Apartment.

Lama-lama tangisannya kedengeran familiar... suara Inha.

Tangisan frustasi minta tolong, kedengeran aneh kan? Padahal gue sempet gabisa denger isi hatinya lagi setelah kita semakin deket, gue pikir koneksi itu ngilang tapi setelah kita jauh... suara dia yang manggil gue muncul lagi.

Dalam satu kilometer, tujuan anda berada di sebelah kanan

Setelah ngikutin perintah GPS gue matiin mesin motor. Dugaan Jiung bener, jarak Seoul ke Gyeongju bisa ditempuh dalam waktu satu setengah jam naik motor sport sementara naik kereta bisa tiga jam.

Beberapa saat kemudian langkah gue berenti di depan rumah sederhana dengan pager rendah, dan tiba-tiba suara-suara di pikiran gue makin rumit; bertumpuk tumpuk bagai teriakan bertalu-talu di gendang telinga –kalo ngga kuat mungkin lo bisa pingsan-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa saat kemudian langkah gue berenti di depan rumah sederhana dengan pager rendah, dan tiba-tiba suara-suara di pikiran gue makin rumit; bertumpuk tumpuk bagai teriakan bertalu-talu di gendang telinga –kalo ngga kuat mungkin lo bisa pingsan-

In--- Inha stop!! teriak gue dalem hati, aku disini... aku di Gyeongju, aku denger panggilan kamu, ucap gue berharap suara dia berenti Menuhin kepala gue.

Tapi ekspektasi gue ngga sama dengan kenyataan, suara itu makin berisik dan kepala gue berasa pecah. Secara ngga sengaja gue teriak sebelom pingsan.

"INHA!"

.

Author's POV

Keeho membuka mata pelan-pelan, di hadapannya terlihat pria berumur 30 an menatap lega setelah berkontak mata dengannya.

"Bu, Pak, orangnya udah sadar!" ucap pria itu, Keeho mengangkat tubuhnya untuk posisi duduk. Dari pintu muncul perempuan kesayangannya dengan wajah sembap.

"Yoon Keeho..." langkahnya setengah berlari kemudian merangkul leher laki-laki itu seraya mengecup dahinya. "Yoon Keeho... maafin aku."

kenapa ngga jelasin aja baik-baik, kenapa tiba-tiba pergi?  ucapan Keeho menelusur lembut melalui pikiran Inha membuatnya sedikit terkejut seraya kedua orangtua Inha muncul dengan wajah tertegun.

"loh... kamu kenal orang ini?" ucap pria paruh baya yang sepertinya Bapak Inha.

"dia pacar Inha, Pak." Inha melepas rangkulan. "kan Inha udah bilang tapi Bapak Ibu sama Abang ngga percaya."

Keeho tertegun, suasana tampak tegang dihadapannya seraya perempuan paruh baya yang Inha sebut sebagai 'Ibu' mendekat.

"tadi namanya siapa, Yoon Keeho?" ucap Ibu Inha. "kita tunggu kesadaran kamu pulih sepenuhnya nak, habis itu kita ngobrol sambil ngeteh ya."

If You Call Me • P1HARMONY KEEHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang