Pertemuanku dengan Tante Agni berakhir baik. Membawa kebaikan serta membuka lembaran baru bagi cerita kehidupanku. Aku tidak berpikir sebelumnya bahwa semua keadaan ini akan berubah secepat ini. Aku terharu ketika Tante Agni meminta maaf padaku, Aku menitikan air mata karena tidak sanggup mendengarnya mengatakan itu di depanku. Bahkan ketika beliau tidak meminta maaf pun aku sudah memaafkannya. Apapun yang beliau pikirkan tetap saja Aku punya andil dalam membuat kesalahan, tidak sebaiknya aku membentak di depan beliau. Aku harus menghormati dan bersikap sopan.
Akupun menyadari, semua yang dilakukan Tante Agni atas dasar untuk kebaikan Bara. Aku yakin beliau tidak pernah berniat buruk atau melukai Bara. Hanya saja cara yang beliau lakukan sedikit salah. Tapi untungnya semua itu bisa diperbaiki sekarang.
Bara bisa kembali ke sekolah. Aku benar-benar bahagia, Aku rasa Aku satu-satunya manusia yang paling bahagia di bumi ini.
Pagi ini Bara menjemputku ke sekolah. Pagi yang sempurna, cuaca cerah, udara segar, dan dijemput oleh pacar yang tampan. Bara tampak lebih segar dan sehat. Luka-luka di wajahnya juga sudah mulai memudar. Jika setiap hari seperti ini aku yakin semua pelajaran yang kudapatkan di sekolah bisa diterima otakku dengan baik, penyakit juga ragu untuk menghinggapiku.
"Kau terlihat bersinar dan bahagia" ucap Bara ketika Dia membukakan pintu mobil untukku. Aku memberinya senyum sebelum menjawab.
"Aku tidak punya alasan untuk bersedih. Semua masalah hidupku sudah teratasi dan Aku sangat bahagia" ucapku antusias.
Kami berjalan beriringan menuju ke kelas. Ini hari pertama setelah sekian lama Bara meninggalkan kelas karena di kurung. Beberapa orang terlihat terkejut melihat kehadiran Bara.
"hai Bara"
"waah Bara"
"kemana saja selama ini Bar ?" tanya salah seorang,
"liburan ke hawai" begitulah kira-kira jawaban yang diberikan Bara.
Sampai di depan kelas kami, Jafin tepat berada di depan kelas. Jafin tak kalah terkejutnya ketika melihat Bara. Jafin melotot dan mulutnya menganga lebar. Dari pancaran matanya terlihat sangat berbinar dia sangat bahagia.
"WWWOOOAAAH kau bisa bebas dari kandang harimau juga ?" teriak Jafin dengan memeluk Bara erat-erat. ini sebuah kejutan untuk Jafin pasalnya Bara belum menghubungi Jafin setelah semua perubahan yang terjadi di keluarganya.
"aku tahu kau sangat merindukanku" ucap Bara.
"tidak juga Aku hanya prihatin dengan kisah hidupmu yang kelam" kemudian mereka tertawa bersamaan.
"Bara ! Masih hidup ?" ucap Rea menyapa. Rea juga baru datang dan bergabung dengan kita.
"Kupikir kau akan meninggalkan Faleesha dan menjadi sama brengseknya dengan Jafin" Setelah mengatakan sindiran itu Rea langsung berlalu dan pergi ke kelas. sedangkan Jafin dan Bara mereka saling menatap satu sama lain. Rea berhasil menyindir dua orang sekaligus. Aku terkekeh melihat ekspresi mereka berdua.
Aku telah mencoba mengeluarkan pendapatku mengenai hidup Bara. Jika tidak kulakukan aku hanya akan terus diam dalam penyesalan dan membuat hatiku tidak nyaman. Satu persatu masalah sudah teratasi, Aku siap menerima apapun ujian yang akan datang. Aku yakin bisa mengatasinya meski harus melewati perjalanan yang panjang. Aku siap karena aku yakin setelahnya Aku akan lebih bahagia dari ini.
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi sampai kita benar-benar mencoba dan melakukannya. Semua ketakutan itu hanya ada di dalam diri kita. Rasa takut dan khawatir itu tidak boleh dipelihara terlalu lama, itu bisa menjadi penghambat kita untuk mencoba dan mengetahui perubahan yang kita lakukan. Setidaknya kita harus mencoba dan melakukan yang terbaik. entah gagal atau berhasil kita akan tahu jawabannya setelah kita mencobanya. Tidak ada jaminan keberhasilan tapi kita akan mendapatkan pelajaran baru setelah mencobanya.
Terimakasih yang sudah membaca sampai akhir. Ambil baiknya buang buruknya. Hope u enjoy the story. Please klik the star at the bottom. Big love and big hug for everyone read this story. See u on the next season
YOU ARE READING
Who Are U ?
Science FictionPada awalnya semua berjalan normal. Kita bertemu tanpa sengaja, saling mengenal dan semakin dekat. Diam-diam aku menyukaimu dan ternyata kaupun juga. Tidak ada yang lebih indah didunia ini selain perasaan yang terbalas. Sampai pada suatu hari semua...