7

544 22 1
                                    

Kemarin malamnya di sms...

Arnoldi Javero:
[besok aku jemput kamu ya?]

Rachel Jennifer:
{ngga ah, aku biasa berangkat sendiri}

Arnoldi Javero:
[bosen kali terlalu lama sendiri, udah besok aku jemput di depan rumah jam 6.30 ya]

Rachel Jennifer:
{ngga}

Arnoldi Javero:
[iya]

Rachel Jennifer:
{ngga mau}

Arnoldi Javero:
[harus mau]
[okay?]

Rachel Jennifer:
{NOT OKAY.}

Aku geli sendiri ngeliat sms aku dengan arnold semalam. dia seperti menjadi august walter dan aku menjadi hazel gracenya seperti di film the fault in our stars. Tapi gagal.

ahh udara pagi ini menyejukkan, tepat pukul 5.00 aku bangun dan bergegas mandi, sarapan dan melakukan rutinitas pagi.

"Tin tin" suara klakson mobil memekakan telinga tepat pada pukul 6 pagi.

aku mengintip dari balik jendela. itu arnold. dasar. sudah kubilang tidak usah, tetep aja. dia memarkir mobilnya dan mengetuk pintu.

"Tok tok" aku bergegas dan hampir membuka pintu sangking aku ingin memaki maki dia.

astaga, aku lupa. aku hanya memakai handuk untuk menutupi diriku, aku baru saja selesai mandi. aku mengutuk diriku yang hampir saja melakukan kecerobohan besar yang memalukan.

"Tok tok" lalu terlihat wajah arnold mengintip isi rumah.

aku ngibrit sekencang kencangnya agar dia tidak melihatku hanya berlapis handuk. bisa hancur reputasiku di depan kakaknya kalau dia menceritakannya.

"Jenn, ini ada temenmu. jangan lama-lama dong dandannya, kesian temenmu nunggunya lama". Mama menyuruhku untuk bergegas.

Dan fyi, ada beberapa kosa kata mama yang arti dalam kamus bahasa indonesianya beda sama arti dalam kamus mama. Contohnya tadi, dandan yang dimaksud mama itu artinya beres-beres badan seperti memakai seragam dan kawan kawannya, bukan merias wajah.

"JENNIFER!!!" Suara mama kali ini cukup membuat kupingku pekak.

"Iya mamaaaa aduh sabar bentar dong"
aku membuka pintu kamar.

"Hai, jennifer" suara laki-laki yang belakangan ini selalu menghiasi pagiku terdengar.

"Hai" aku menyapnya pendek sambil memakai muka yang seakan-akan berkata lo ngapain sih disini.

"Mukamu gitu banget jen" mama mulai komen.

"Gapapa tante, saya udah biasa kok ngeliat tampang dia yang macem begitu, hel, kamu udahan kan? Ayo berangkat. eh tante, saya duluan ya" huh arnold cari muka banget deh di depan mama.

"Bawel banget ah nold, ma aku berangkat ya..dadaah" aku melambaikan tangan.

mama membalasku dengan tersenyum penuh arti. aku tau benar apa yang ada di kepala mama.

"Kamu nyebelin banget sih. aku udah bilang gamau malah pake acara dateng ke rumah segala, cari muka sama mama lagi ihhh nyebelin" aku langsung nyerocos sesudah arnold masuk mobil dan menutup pintu.

"Dan seorang manusia es berhasil dicairkan. yeyyy berhasil berhasil berhasil hore i did it berhasil" dia malah menyanyi nyanyi ala dora.

"..." aku masih kesal walaupun dia mencoba menghibur, jadi aku diam saja.

"Yah rachelll, masa gitu aja ngambek sihhh? Jangan ngambek dong"

"..." Aku hanya diam.

"Ayolaaah, kamu minta apapun aku kasih deh, asal jangan ngebuat aku ngomong sama batu dong..." dia memelas.

"Anything?" Senyumku mengembang dengan alis terangkat satu.

"Kalo gitu bentar" aku turun lagi dari mobil arnold yang belum bergerak sama sekali sejak aku masuk mobil.

Aku kembali dengan senyum mengembang lebar se lebar lebarnya.

"TADAAA" lipstick berwarna pink pekat ada di tanganku.

"Jadi kamu minta aku buat nunggu kamu ngambil lipstick doang? Oke deh. udah ga marah kan? Kita jalan ya"

"Eitt,enak aja. siapa bilang? Sini bibir kamu"

"Hah? Gila ah gamau"

"Oh gamau?yaudah" aku langsung berlagak ngambek lagi.

"Hhhft. iyadeh, nih" dia mengalah.

"Yeyyy" aku seketika tersenyum lagi. dan memakaikan lipstick pink itu ke bibirnya.

"Selesaiii, kamu cantik deh. oiya. gaboleh diapus sampe pulang sekolah"

"Yaampun rachellll, mau dikata apa aku di sekolah? Bisa ilang semua ntar fansku"

"Ih jaim amat sih. lagian emang kamu punya fans?" Nadaku mengejek.

"Kamu kan fans aku, yeeee"

"Udah ah bawel, ayo buruan berangkat ntar telat kita"

"Tapi ini..huhuhuhuhu" arnold pura pura menangis.

cute banget ih. eh tunggu. aku bilang apa tadi? Dia cute? Ah bodo amat deh.

"Ih biarin aja. salah sendiri ngapain ke rumahku" aku mengatakannya dengan bonus melet buat arnold.

"Hhh iyadeh, tapi nanti jadi latihan basket ya?"

"Oh iya! Alexa mau ikutan gapapa kan?"

"Ikut? Emm i..iya deh" sepertinya dia ga ikhlas deh lexa ikut.

"Kok gitu nadanya? Gaboleh?"

"E..eng..gapapa kok hel, selo aja kali.."

MystifyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang