Ibarat setrikaan, Fahira mondar-mandir di kamarnya. Ponselnya turut ikut di dalam genggamannya. Fahira sudah sportif, baru saja ia mengirim puisi pada laki-laki itu. Jantungnya berdetak cepat, ini kali pertama ia menghubungi Ardhan lewat sebuah nomor, bukan username.
Benda di tangannya bergetar, dengan cemas Fahira melihatnya. Mulutnya terbuka setengah, ia pikir pemuda itu akan membiarkan chat-nya selepas membaca, tapi rupanya ada balasan.
Ardhan Revano
Lo dpt nomor gue drmn?Menghela napas, Fahira bingung harus menjawab apa. Berpikir sejenak, berubah lama, hingga ia hampir lupa untuk membalas.
Maaf bang, gue curi di hp Satria
Karena Fahira orangnya jujur, maka ia jawab saja dengan keadaan sebenarnya. Dalam situasi tanpa direncanakan sekarang, ia tidak pandai berbohong dan merangkai jawaban seolah-olah hendak bercanda.
Ardhan Revano
Knp bikin tulisan panjang gt? Bikin pusing ajaKesal. Yang benar saja? Tulisan yang dibuatnya sepenuh hati ternyata membuat pemuda itu pusing? Fahira menarik satu sisi bibir atasnya, dasar orang yang tidak punya selera sastra!
Pusing?
Yaudah maaf udah bikin pusingArdhan Revano
Knp?Apanya yg knp bang?
Ardhan Revano
Knp ngirim it segalaOh. Pngen aja
Ardhan Revano
Lo suka gue?Bukannya lo udh tau bang?
Ardhan Revano
Iya, tpi gue udh punya RianaTau
Ardhan Revano
Gue gak mau ada yg tersakiti nantinya
kalo lo suka gue, itu bukan salah lo
Lo milih berenti, itu lebih bagusAh, kenapa rasanya sakit? Ditolak ketika usaha belum maksimal. Mengapa di saat Fahira mau memperjuangkan cintanya, Ardhan justru memiliki pacar? Rasanya tidak rela saja, bahkan Fahira tidak puas dengan aksinya yang tidak seberapa.
Gue tau kok
apa yang harusnya gue lakuin
Oh ya, masalah itu
gue cuma main ToD
di kesempatan ini,
gue mewakili kata kata lo
Buat nyuruh gue berhenti kan?
Tenang aja bang:)***
Riana mengambek, dari Ardhan menjemputnya berangkat sekolah, gadis itu hanya diam, tidak mengoceh saat di atas motor. Biasanya Riana yang sering berkicau mengajak bicara Ardhan yang tengah berkendara.
Ardhan itu orangnya tidak pernah mau berbicara waktu ia sedang fokus mengendarai motor. Tapi tatkala ada yang mengajaknya mengobrol, Ardhan akan menjawab seperlunya.
Motornya berhenti pun Riana masih enggan membuka pembicaraan. Jika seperti ini, Ardhanlah yang harus bertanya.
"Kamu kenapa?"
"Nggak pa-pa," jawabnya datar. Kalimat cewek berjuta maksud yang tersimpan di dalamnya.
"Pasti ada apa-apa ini. Kamu kenapa, Ri? Jangan bikin aku bingung," suara Ardhan melunak, mencoba sabar menghadapi pacarnya yang sedang beradegan menjadi cewek di drama-drama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebersit Rasa
Teen FictionPerkenalkan, dia Fahira Analea. Adik kelas yang menyukai seorang kapten basket di sekolahnya. Si warga Edelweiss jelata yang berani menjatuhkan hati pada Ardhan Revano, kakak kelas yang terkenal dan berbakat. Apa kata yang cocok untuk perjuangan ci...