Suasana pagi hari dikediaman Jeon, keluarga kecil itu tampak melaksanakan acara makan pagi mereka dengan tenang.
Sang ayah sudah terlebih dahulu berangkat kerja, karena ada urusan penting yang harus beliau selesaikan.
Tinggal lah, Jeon bersaudara yang kini tengah asik menikmati sarapan mereka.
Sedari tadi El terus memperhatikan ponselnya disela acara sarapannya. Hal itu menjadi perhatian para Jeon bersaudara. Ada apa dengan gadis itu?
"eh balikin!" El bersuara protes saat Jay yang tengah duduk disampingnya tiba-tiba mengambil ponselnya.
"habisin dulu sarapannya, lagian ngapain sih lo ngeliatin ponsel mulu" sungut Jay.
El mempout bibirnya kesal. Namun ia menuruti perintah Jay dan kemudian melahap makanannya hingga habis.
"hari ini gue mau berangkat sama teman-teman gue-"
"gak boleh!" Heeseung cepat-cepat memotong perkataan El. Membuat gadis itu menatap tak terima kearahnya.
"lo harus berangkat sama kita" jelas Heeseung.
"tapi-"
"pergi sama kita atau lo gak usah kekampus" El melongo tak percaya. Padahal ia sudah berjanji kepada teman-temannya. Namun, Heeseung malah mengacaukan semuanya.
Tidak ingin menjawab perkataan Heeseung, El pun lebih memilih untuk diam.
"noona gak boleh protes, ini perintah dari daddy yang nyuruh kita buat jagain noona" Jungwon ikut menyahut.
"tapi gue ngerasa gak bebas..." gumam El sangat pelan, hanya terdengar olehnya saja.
°°°
Keesokan harinya,
"lima belas menit gue nyampe kesana"
"jangan lama-lama ya El, kita udah lama nungguin lo disini!"
"iya-" seketika El berhenti bicara saat seseorang tiba-tiba berdiri didepannya, menatap kearahnya dengan tatapan datar serta tangan yang bersilang didepan dada.
"Heeseung?"
"mau kemana lo?"
"jalan-jalan sama temen gue, minggir!" El mendorong dada Heeseung, membuat laki-laki itu terdorong kesamping.
Namun sebelum El benar-benar menjauh dari sana, Heeseung kembali menahan lengan El, membuat gadis itu meringis.
"lo gak boleh keluar kalau gak ada yang nemenin" ucap Heeseung, membuat El mendelik malas.
"kenapa lo jadi gini?" tiba-tiba El bertanya seperti itu.
Pasalnya, sudah sebulan berlalu dan sikap Heeseung berubah 180 derajat, membuat El kebingungan.
Tak hanya Heeseung saja, bahkan para saudaranya yang lain. Dirinya tidak tahu kenapa mereka tiba-tiba seperti ini.
"gue ikut" Heeseung mengabai pertanyaan El.
"tapi gue mau pergi sendirian, lagian gue gak lama kok. Temen-temen gue juga ada disana" protes El. Yang benar saja Heeseung akan mengikutinya. Yang ada El lebih tidak bebas nantinya.
"gue ikut atau lo gak boleh kemana-mana" ucap Heeseung mutlak. Membuat El melongo tak percaya.
"tapi..."
"oke, lo gak boleh pergi"
"yaudah, OKE LO IKUT!" geram El. Sementara Heeseung tersenyum penuh kemenangan. Tak peduli jika El kini memaki-maki dirinya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] El With Brother's 2
FanfictionFt. ENHYPEN ~ Sequel 'El With Brothers' Tak hanya sampai disitu, kisah mereka semakin berjalan rumit. El bingung dengan apa yang terjadi pada saudaranya. Banyak sekali rahasia yang tidak El ketahui dari mereka. Dilain sisi, El dituntut untuk menjadi...