Pagi minggu El habiskan untuk menjaga Ni-ki seharian dirumah sakit. Ditemani oleh Heeseung.
Drrrttt drrrttt...
"El, ponsel lo bunyi" ucap Heeseung menyadari akan hal itu.
"biarin aja!" tukas El. Ia tahu itu panggilan dari Youngbin.
"lo mau kemana?" tanya Heeseung ketika El beranjak dari tempat duduk yang ada disamping brankar.
"mau cari makan, laper" rengek El seraya mengelus perutnya yang keroncongan. "lo nitip gak?" tawar El kepada Heeseung.
"gak deh, btw gue temenin ya"
"enggak! Lo jaga Ni-ki disini" tolak El.
"tapi kan ada suster"
"gak boleh, lo harus tetap disini!" tegas El, seraya melotot kearah laki-laki itu.
Heeseung pun pasrah dengan kehendak El. Dan El pun segera pergi dari sana untuk mencari makan.
***
El menuju kafe yang berada tak jauh dari rumah sakit. Namun, saat ia memasuki kafe tersebut, El tak sengaja melihat Youngbin bersama seorang perempuan yang waktu itu ia lihat juga tengah bersama Youngbin dikantor.
Mereka duduk tak jauh darinya. Dan saat ia melihat-lihat kearah mereka, Youngbin tak sengaja melihat kearahnya.
"El?" panggil Youngbin dan ia pun segera menghampiri gadis itu. Namun El buru-buru pergi dari sana.
Akan tetapi langkah kaki El tidak cukup cepat, karena Youngbin berhasil menghadangnya.
"gue mau jelasin sesuatu sama lo" ucap Youngbin.
"jelasin apalagi? Gue lagi sibuk" elak El.
"sebentar" Youngbin menarik tangan El dan membawa gadis itu bersamanya. Youngbin membawa El kehadapan Yiren.
"hai, El" sapa Yiren ramah.
El pun membalas dengan senyum tipis.
Yiren bangkit dari duduknya, "lo pasti salah paham tentang gue sama Youngbin kan?" tanya Yiren.
Sedangkan El hanya diam.
"gue sama Youngbin gak ada apa-apa. Kenalin gue sepupu Youngbin" Yiren mengulurkan tangannya kearah El untuk berjabat tangan.
Seketika El tercengang mendengat perkaraan Yiren. Kemudian ia beralih menatap kearah Youngbin dengan tatapan bersalah.
"jadi... Ka-kalian sepupuan?" tanya El meyakinkan.
Youngbin dan Yiren mengangguk bersamaan.
"maaf, gue juga gak pernah kasi tau lo. Selama ini Yiren tinggal di Amerika bersama orang tuanya" jelas Youngbin.
"dan untuk yang kemarin itu gak seperti apa yang lo liat, gue cuma mau pamit pergi karena tau lo bakal datang. Youngbin udah kasi tau gue, dan juga sebagai salam perpisahan gue peluk dia hehe" jelas Yiren panjang lebar, ia sempat tertawa kecil karena merasa tak enak.
"eh gak apa-apa, harusnya gue yang minta maaf" ucap El merasa bersalah.
"jadi, percaya kan sama gue?" tanya Youngbin yang tertuju kearah El.
El tersenyum, kemudian memeluk laki-laki itu. "percaya!" ucap El.
"ekhem! masih ada gue disini, hargai tolong" kekeh Yiren melihat kedua sejoli itu.
El cepat-cepat melepaskan pelukannya dari Youngbin. Dan ia meminta maaf kepada Yiren.
"udah udah, mending kita makan dulu" ajak Youngbin. Disetujui oleh El dan Yiren.
"tapi gue gak bisa lama-lama, karena gue harus balik kerumah sakit. Jagain Ni-ki" jelas El.
"oh iya, gimana keadaan Ni-ki? Dia udah siuman?" tanya Youngbin. Karena jujur saja, ia juga khawatir dengan keadaan adiknya itu.
"Ni-ki?" tanya Yiren ketika mendengar nama yang begitu familiar ditelinganya.
Youngbin yang menyadari itu, langsung mengisyaratkan kepada Yiren untuk diam, dan tidak berbicara lebih lanjut.
'nanti gue jelasin' ucap Youngbin hanya dengan gerakan bibir saja. Ia yakin Yiren pasti memahaminya.
Kemudian, tak ada lagi yang berbicara setelahnya.
***
"eum, gue duluan ya udah ditelfon sama Heeseung" ucap El setelah mengangkat telfon dari Heeseung. Untung saja dirinya sudah menyelesaikan acara makannya.
"gue anterin ya" ucap Youngbin.
"gak usah, mending lo anter kak Yiren dulu" suruh El. Ia pun beranjak dari kursinya. Kemudian berpamitan kepada mereka.
Dan setelah itu, El langsung pergi dari kafe tersebut.
"jelasin ke gue cepat!" pinta Yiren tak sabaran.
Youngbin langsung menatap kearahnya dengan tatapan malas.
"adik gue Ni-ki masih hidup" tegas Youngbin.
Yiren terkejut mendengar pernyataan tersebut. Karena sudah lama saat Ni-ki tidak lagi bersama mereka dan dikabarkan telah meninggal dunia oleh orang tua Youngbin.
Namun ternyata, Ni-ki dititipkan oleh orangtuanya disebuah panti asuhan, sebelum Jeon Wonwoo mengadopsinya sebagai anak. Dan itu juga atas permintaan tuan Lee sendiri, karena dirinya saat itu tidak bisa menjaga keamanan hidup Ni-ki.
Putra bungsu sebagai pewaris tahta terancam akan dibunuh oleh kerabatnya sendiri. Yaitu tuan Wang, ayah Yiren sendiri.
Hanya karena, mereka ingin menikahi Yiren dengan Youngbin, akan tetapi Youngbin bukan pewaris tahta yang sebenarnya. Dan dengan menyingkirkan Ni-ki, maka seluruh harta akan diturunkan kepada Lee Youngbin.
"gue yakin lo pasti gak akan bocorin ini ke ayah lo kan?" ucap Youngbin, menatap Yiren penuh selidik.
"lo gila? Gue sayang sama Ni-ki. Dia udah gue anggap adik gue sendiri. Lagian, gue juga udah dijodohin sama laki-laki pilihan ayah" jelas Yiren. Ia hanya terkejut mendengar kabar Ni-ki masih hidup.
"tapi gue masih ragu buat bawa Ni-ki sama gue. Gue takut kalau paman Wang tau" ucap Youngbin.
Yiren menepuk pelan bahu Youngbin. Berusaha menenangkan laki-laki itu.
"lo gak perlu khawatir. Gue bakal usahain buat jelasin semuanya ke ayah, gue bakal yakini dia" ucap Yiren.
"lo yakin? Gimana kalau nyawa Ni-ki jadi ancaman, lagi?"
"gue ada dipihak kalian, ayah pasti denger perkataan gue" ujar Yiren meyakini Youngbin.
Youngbin hanya diam tanpa membalas perkataan Yiren. Ia takut kehilangan sang adik untuk yang kedua kalinya. Setelah mengetahui Ni-ki ada bersama tuan Jeon, Youngbin merasa sangat bersyukur karena laki-laki itu baik-baik saja. Namun sekarang, Ni-ki malah jatuh sakit. Dan itu hal terberat dalam hidupnya.
***
To be continue...
Enaknya dibikin sampe berapa part nih? Jawab dong:)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] El With Brother's 2
FanfictionFt. ENHYPEN ~ Sequel 'El With Brothers' Tak hanya sampai disitu, kisah mereka semakin berjalan rumit. El bingung dengan apa yang terjadi pada saudaranya. Banyak sekali rahasia yang tidak El ketahui dari mereka. Dilain sisi, El dituntut untuk menjadi...