Pagi hari telah tiba, seorang gadis tampak tergesa-gesa menuruni anak tangga dan masih mengenakan baju tidurnya, bahkan suasana dirumah besar itu tampak sepi.
"mereka kemana?" tanya El kepada seorang pelayan yang tak sengaja melewatinya.
"nona El sudah bangun? Tuan Jeon baru saja pergi bersama yang lainnya untuk mengantarkan tuan muda Sunghoon kebandara" jelas si pelayan.
El melotot "apa?!"
Ia tidak percaya mereka meninggalkannya sendiri. Padahal dirinya ingin ikut pergi mengantarkan keberangkatan Sunghoon.
El berlari menuju pintu utama, namun pelayan itu meneriakinya, membuat El berhenti melangkah.
"nona mau kemana? Nona sedang sakit, tuan Jeon menyuruh nona untuk tidak kemana-mana!"
El mengerut dahinya bingung, "sakit? Gue gak sakit!" bantah El, karena ia merasa dirinya baik-baik saja. Tapi kenapa pelayan ini mengatakan itu padanya.
Merasa tak peduli, El kembali melanjutkan jalannya.
El melihat tidak ada mobil sama sekali yang terparkir dihalaman mansion itu. Ia mengerang frustasi.
"kenapa jadi gini sih?!" gumamnya sendiri. Tak ingin ambil pusing, ia memutuskan untuk berjalan kaki.
El memang bodoh, bagaimana bisa ia tiba tepat waktu kebandara hanya dengan berjalan kaki? Bahkan jarak yang ditempuh juga cukup jauh.
"kenapa mereka gak bisa dihubungin sih!" gerutu El sembari memainkan ponselnya, berulangkali El mencoba menelfon sang ayah, namun tak ada jawaban sama sekali.
Tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam bergerak mendekat kearahnya, membuat El kebingungan merasa sedikit was-was. Mobil itu terlihat aneh.
Dan seketika mobil tersebut berhenti dihadapannya, dan keluarlah empat orang bertopeng dan terlihat asing mendekat kearahnya.
El semakin panik, ia tidak tahu harus apa-apa.
"putri tuan Jeon bukan? Ayo ikut kami!" ucap salah seorang dari mereka, menarik paksa tangan El.
"gak!" tolak El bersikeras, namun itu sama saja percuma karena mereka memaksanya untuk ikut.
Mereka terus menyeretnya hingga masuk kedalam mobil tersebut, sementara El berteriak meminta tolong, namun tak ada orang disana.
"jangan berisik!" tegas salah seorang itu.
"kalian mau apa?!"
"gak usah banyak tanya!" bentak seseorang yang memegang paksa tangan El.
Mobil tersebut pun melaju dan menjauh dari tempat itu.
***
Dan tibalah mereka kesuatu tempat, dan tepat dihadapan mereka saat ini, ada sebuah gedung besar namun terlihat tua dan kosong. Tidak ada penghuni sama sekali.
El tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Bahkan tangan dan kakinya sudah diikat, dan seseorang itu menggendongnya untuk membawanya masuk kedalam gedung tersebut, mulutnya pun dilakban hingga El tidak dapat mengeluarkan suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] El With Brother's 2
FanfictionFt. ENHYPEN ~ Sequel 'El With Brothers' Tak hanya sampai disitu, kisah mereka semakin berjalan rumit. El bingung dengan apa yang terjadi pada saudaranya. Banyak sekali rahasia yang tidak El ketahui dari mereka. Dilain sisi, El dituntut untuk menjadi...