"El ada dipojok sana, jangan sampai salah orang lo" bisik Charyeong kearah seorang laki-laki yang pada saat itu tengah memakai topeng putih.
"gue takut, Chaer" ucap Youngbin agak ragu.
"gak apa-apa santai aja, ini saat nya lo ungkapin perasaan lo sama dia! Kejar cinta lo Bin. Lo mau nungguin sampai kapan lagi? Keburu El diambil orang" cerocos Ryujin.
Somi yang tak mengerti pun hanya diam menyaksikan.
"tapi..."
"gak ada tapi-tapian, udah sana!" Chaeryeong dan Ryujin mendorong tubuh laki-laki itu agar pergi menuju kearah El.
Jujur saja dirinya merasa gugup saat ini. Setelah sekian lama tidak saling bertemu, Youngbin takut akan ada kecanggungan diantara mereka.
Saat ia berjalan ketempat dimana gadis itu berdiri, Youngbin dapat melihat bahwa tiga orang laki-laki yang tak dikenali wajahnya karena memakai topeng, juga menghampiri gadis itu.
Youngbin pun tak tinggal diam, ia pun ikut menyusul dan melakukan hal yang sama persis seperti mereka bertiga lakukan saat ini.
Menurut Youngbin ini konyol, bahkan ia terlihat bodoh tanpa berbicara sedikitpun.
"belum ada pasangan? Sama gue aja"
"mending sama gue"
"udah sama gue aja"
Youngbin hanya bisa diam tanpa bersuara, karena dirinya juga tidak tahu apa yang harus ia katakan. Alhasil Youngbin diam membisu.
Dan saat itu juga ia sempat terkejut, karena uluran tangannya terbalaskan oleh gadis itu.
Karena ia merasa ini sudah waktu yang tepat, Youngbin buru-buru menarik tangan gadis itu untuk menjauh dari tempat tersebut, dan membawa El ditengah keramaian pesta dansa.
°°°
"oh, jadi ini rencana Chaeryeong sama Ryujin" gumam El yang masih bisa didengar oleh Youngbin.
"jadi lo udah pulang sejak satu minggu yang lalu?" tanya El menatap kearah Youngbin. Laki-laki itu mengangguk.
Bugh.
El meninju lengan Youngbin dengan kesal, sampai-sampai laki-laki itu meringis dibuatnya.
"kenapa lo gak ngabarin gue sih? Lo jahat Bin!" geram El.
"maaf, gue gak bermaksud buat gak ngabarin lo..." ucap Youngbin pelan. Karena ia hanya takut ketika ia kembali, El tidak akan menerimanya.
El terdiam sejenak, ia menghela nafas pelan, "gue selalu nungguin lo, Youngbin. Ketika lo pergi dari hidup gue, itu lebih terasa sakit, gue gak mau kehilangan lo lagi" gumam El.
Entah kenapa Youngbin menyunggingkan senyumnya ketika El berucap demikian.
"makasih lo gak benci sama gue El" ucap Youngbin pelan, "gue gak tau kesalahan gue bisa ditebus apa enggak, gue takut lo benci sama gue"
"setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan termasuk gue..." El menggantungkan kalimatnya.
'termasuk gue yang udah bikin kesalahan karena jatuh cinta sama sahabat gue sendiri' ia hanya bisa membatin.
"El..." panggil Youngbin pelan. Tatapannya saat ini menengadah kearah langit malam yang dipenuhi dengan bintang-bintang serta cahaya bulan malam itu.
"gue gak maksa lo buat jawab sekarang, tapi..." Youngbin berhenti berbicara, membuat El dilanda rasa penasaran.
"Will you be mine...?"
Sontak gadis itu langsung menoleh kearahnya dengan tatapan tak percaya. Apa yang dimaksud oleh perkataan Youngbin baru saja.
"maaf El, gue gagal jadi sahabat yang baik buat lo karena gue udah jatuh cinta sama lo" ucap Youngbin dengan nafas gusarnya. Entah apa jawaban yang akan diberikan oleh El, mungkin dirinya harus menerima dengan lapang dada ketika pada akhirnya El menolaknya.
Namun ia terkejut ketika El memeluknya dari samping.
"kenapa lo gak bilang dari awal hah?" ucap gadis itu terdengar kesal.
"of course, i want!" jawab gadis itu.
Youngbin tak percaya akan apa yang ia dengar.
"El?"
"gue takut Bin, gue cuma takut persahabatan kita hancur cuma gara-gara salah satu di antara kita ada yang jatuh cinta, tapi... Gue lega ternyata cinta gue terbalaskan" ucap El yang masih dalam posisi memeluk laki-laki itu.
Youngbin masih terpaku, namun sedetik kemudian ia membalas pelukan itu dengan hangat.
"thanks El... Thanks lo udah terima gue"
Langit malam menemani keduanya, menyalurkan perasaan hangat lewat ciuman lembut yang mereka lakukan malam itu.
Bagi El, semua berjalan begitu cepat. Tanpa sadar dirinya sudah tiba pada titik itu. Titik dimana kebahagiaannya tercipta. El tidak ingin malam ini cepat berlalu, karena dirinya hanya takut. Takut kehilangan untuk yang kesekian kalinya.
°°°
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam, dan saat ini masih dalam acara puncak.
"gue gak liat El dari tadi, kemana dia?" tanya Jay tiba-tiba kepada dua manusia yang tengah duduk dihadapannya itu. Sunghoon dan Jake.
Kedua bersaudara itu saling pandang lalu beralih menatap kearah Jay dengan tatapan bingung.
"tadi gue liat dia lagi dansa sama cowok tapi gue gak kenal dia siapa" sahut Jake, sementara Sunghoon mengiyakan saja.
Jujur saja, keduanya masih merasa kesal tentang kejadian tadi, dimana El menolak mereka untuk berdansa bersama.
Bahkan banyak gadis yang mengajak keduanya untuk berdansa, namun mereka tolak mentah-mentah.
DOR.
Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan suara tembakan yang sangat keras membuat semua yang ada disana seketika panik.
"ada apa?" tanya Jake bingung.
"gak tau" sahut Sunghoon tampak tenang.
"El, kita harus cari El sekarang!" ajak Jay. Jake dan Sunghoon pun menyetujui dan mereka segera bergegas.
Orang-orang tampak berlari ketakutan ketika mendengar suara tersebut.
Dan yang menjadi pertanyaan saat ini adalah, siapa yang melakukannya?
°°°
To be continue...
Waduhh gak nyangka udah 15 part😭
Thankyouu buat kalian yang udah setia nungguin cerita ini update, meskipun slow up.Tapi aku bakal usahain yang terbaik buat cerita ini. Makasih semuanya♡
Sampai jumpa di part selanjutnya~
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] El With Brother's 2
FanficFt. ENHYPEN ~ Sequel 'El With Brothers' Tak hanya sampai disitu, kisah mereka semakin berjalan rumit. El bingung dengan apa yang terjadi pada saudaranya. Banyak sekali rahasia yang tidak El ketahui dari mereka. Dilain sisi, El dituntut untuk menjadi...