00.24

2K 404 27
                                    

"dokter bagaimana keadaan anak saya?" tanya tuan Jeon yang sedari tadi tampak panik.

"kita bicara diruanganku" ucap dokter Choi mengajak tuan Jeon untuk ikut bersamanya.

Sementara El, masuk kedalam ruangan tempat dimana Ni-ki berada. El merasa miris ketika melihat keadaan sang adik yang tengah terbaring lemah diatas brankar rumah sakit. Selang infus menghiasi wajahnya.

El perlahan mendekat, menyentuh tangan Ni-ki yang entah kenapa terasa dingin. Ia kemudian duduk dikursi yang ada disamping brankar tersebut.

"cepat sembuh Ni-ki..." ucap El lirih, menempelkan punggung tangan laki-laki itu dipipinya, air mata El sedari tadi tak bisa berhenti keluar. Ia merasa sakit jika melihat keadaan adiknya seperti ini.

Sementara itu diruangan lain, dua orang pria tengah berbicara serius mengenai kondisi Ni-ki saat ini.

"Ni-ki kekurangan banyak darah dan dia harus mendapatkan donor darah itu secepat mungkin" jelas dokter Choi.

Tuan Jeon terdiam, darahnya tidak mungkin cocok buat Ni-ki apalagi putra nya yang lain termasuk juga dengan El.

"lakukan apa saja dokter, dapatkan darah itu segera agar putraku bisa sembuh" ucap tuan Jeon dengan sangat berharap.

Doktet Choi mengangguk ia juga ikut khawatir terlebih lagi tuan Jeon merupakan sahabat dekatnya. Ia pasti melakukan sebisanya.

"dan satu lagi..." dokter Choi melepaskan kacamatanya, mengurut pelipisnya pelan.

"ada apa?" tanya tuan Jeon bingung.

"Ni-ki memiliki masalah jantung, sepertinya dia sudah lama mengalaminya, apa dia pernah mengeluh seperti sakit kepadamu?" tanya dokter Choi.

Tuan Jeon terkejut, karena yang ia lihat Ni-ki seperti remaja sehat pada umumnya. Tidak pernah menunjukkan apa-apa padanya, atau Ni-ki menyembunyikan sesuatu darinya?

"dia tidak pernah bilang jika dia sakit atau apa..." gumam tuan Jeon.

Dokter Choi menghela nafas panjang, "perhatikanlah anakmu, aku tidak tahu masalahnya tapi sepertinya Ni-ki membutuhkanmu" ucapnya.

"baik dok, terimakasih kalau begitu saya permisi dulu" ucap tuan Jeon kemudian permisi untuk pergi dari ruangan tersebut.

***

Sementara itu dikediaman tuan Jeon, Jeon bersaudara tampak duduk diruang makan. Mereka memperhatikan para maid yang tengah membersihkan bawah tangga karena kejadian 'sebelumnya'.

"sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Jake bersuara karena sedari tadi ia teramat penasaran.

Jungwon diam, ia melirik kearah Sunoo yang diam-diam melirik kearah Jake.

"gue gak tau tapi gue pengen pergi kerumah sakit, ada yang mau ikut?" tawar Jay.

"gue" ucap Heeseung lalu bangkit dari tempat duduknya.

"gue juga" Sunghoon pun menimpali.

"kalau gini kita pergi semuanya aja" ajak Jay.

"setuju" Jake ikut berdiri.

Tinggal lah Jungwon bersama dengan Sunoo yang masih duduk diam dikursinya.

"kalian gak mau ikut?" tanya Heeseung.

Jungwon bangkit dari tempat duduknya, tersisalah Sunoo. Dan dengan sangat terpaksa Sunoo pun mau tak mau ikut pergi bersama mereka.

Jeon bersaudara mulai berangkat menuju kerumah sakit.

***

"sayang, kamu gak pulang dulu? Kan harus kekampus" tuan Jeon datang memasuki ruang rawat inap tempat Ni-ki berada, menghampiri El yang masih duduk dan setia menjaga Ni-ki disana.

"aku gak mau kekampus, aku mau jaga Ni-ki disini, daddy" ucap El

"kan masih ada suster, sayang" ucap tuan Jeon dengan nada lembut.

"tapi dadd..."

"El! Turuti apa kata daddy" peringat tuan Jeon tak terbantahkan.

Gadis itu menghela nafas pelan. Menolak perintah dari pria itu sama saja percuma. Mau bagaimana pun El berusaha membujuknya, tidak akan pernah berhasil.

"oke, El pergi tapi nanti siapa yang jaga Ni-ki?" tanya El khawatir.

"hari ini daddy gak akan kemana-mana, daddy yang akan jagain dia" ucap tuan Jeon.

Wajah El berubah ceria, tak percaya jika ayahnya itu akan melakukannya. Karena biasanya beliau sangat sibuk dan tak punya waktu sedikitpun.

"oke dadd, nanti El datang lagi" ucap gadis itu semangat.

Tuan Jeon tersenyum, lalu mengusap-usap surai putrinya.

"Mingyu, antarkan dia!" perintah tuan Jeon kepada sekretarisnya yang sedari tadi berdiri didepan pintu masuk ruangan tersebut.

"baik tuan" ucap Mingyu.

"El pulang dulu ya daddy" ucap gadis itu sebelum benar-benar pergi dari sana.

Tuan Jeon mengangguk dan memperhatikan putrinya keluar dari ruangan itu.

Setelah melihat El benar-benar pergi dari sana, ia mengeluarkan ponsel disaku celananya, mengutak-atik layar ponsel, berusaha mencari kontak seseorang. Setelah ketemu, ia kemudian menelfon kontak tersebut.

"halo Youngbin... Kita harus bertemu."

***

Saat El keluar dari rumah sakit, tepat diparkir, El bertemu dengan keenam saudaranya yang lain.

"El?" panggil Jay.

Gadis itu hanya diam, tatapannya tak luput dari wajah Sunoo. Tangannya mengepal kuat. Sebisa mungkin El menahan dirinya untuk tidak menghajar laki-laki itu sekarang.

Tanpa berbicara, ia pergi dari sana. Membuat mereka diam kebingungan.

"kalian pergi aja, gue mau nyusul El" ucap Heeseung.

"lah, katanya mau jenguk Ni-ki gimana sih?" sungut Jay.

"gue bisa jenguk Ni-ki nanti" sahut Heeseung. Mereka pun hanya bisa pasrah dan melanjutkan langkah mereka masuk kerumah sakit tersebut.

Sementara Heeseung mengejar El yang sudah hampir masuk kedalam mobil.

***

To be continue...

HALO SEMUANYA!
MAAF YA UDAH LAMA GAK UPDATEv_v

Mana sekalinya update dikit lagi, tapi gapapa aku bakal usahain bisa update secepatnya lagi, karena aku lagi sibuk:( maaf ya semuanyaaa.

See you~

[✓] El With Brother's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang