00.19

2.3K 555 43
                                    

Bel pulang menggema keseluruh penjuru sekolah, dan Ni-ki saat ini sudah selesai mengemas buku-bukunya dan hendak berjalan menuju keparkir.

Namun sayang nya, Ni-ki sama sekali tak melihat keberadaan mobil Sunoo. Bahkan Jungwon pun juga sudah tidak ada disini.

Ni-ki menghela nafas panjang, "ditinggal lagi..." gumamnya.

Namun ia tetap bersabar, karena Sunoo selalu memperlakukannya seperti ini.

Alhasil Ni-ki pun berjalan kaki menuju kerumah yang jaraknya cukup jauh dari sekolah.

°°°

Sementara itu, Sunoo dan Jungwon sudah tiba diperkarangan rumah mereka.

Saat melewati ruang tamu, mereka tak sengaja berpapasan dengan El.

Gadis itu menatap keduangan dengan tatapan aneh. Seperti ada yang kurang menurutnya.

"mana Ni-ki?" tanya El.

Sunoo dan Jungwon saling melirik satu sama lain.

"lagi ada kerja kelompok, kayaknya bentar lagi dia pulang" alasan Sunoo.

"benarkah? Tumben banget Ni-ki ada kerja kelompok" El tampak tak yakin.

Cukup lama El memandangi keduanya, namun tersadarkan oleh suara ketukan pintu.

El mengalihkan perhatiannya dan memilih untuk membuka pintu, melihat siapa yang bertamu kerumah mereka.

Tok tok.

Suara pintu terdengar tergesa-gesa.

"iya iya sa-bar..." suara El memelan, dan melihat siapa disana.

Dan betapa kagetnya El saat melihat Youngbin tengah memampah Ni-ki yang tampak tidak baik-baik saja karena keadaannya babak belur.

"NI-KI?!" teriak El tak percaya.

"dia kenapa?" tanya El pada Youngbin.

"gue ketemu dia dijalan, habis dikeroyok sama orang" jelas Youngbin.

"ayo bawa masuk dulu!" ucap El tergesa-gesa.

Youngbin pun memapah Ni-ki, membawa laki-laki itu masuk kedalam.

El menuntun laki-laki itu menuju kekamar Ni-ki.

Setibanya dikamar tersebut, Youngbin langsung mendudukkan laki-laki itu ditempat tidurnya.

Sementara Ni-ki tampak meringis, menahan rasa sakit pada lukanya. Bahkan wajahnya pun terlihat lembam. Bercak darah ada dimana-mana.

Tak lama kemudian, Heeseung, Jay, Jake, Sunghoon, Sunoo dan Jungwon datang memasuki ruangan itu secara tiba-tiba.

"kenapa dengan Ni-ki?" tanya Heeseung panik.

El dan Youngbin menoleh serentak.

Bugh.

"ini pasti gara-gara lo kan?!" bentak Jay pada Youngbin, bahkan ia memukuli wajah laki-laki itu.

"Jay stop! Lo gak boleh asal nuduh gini dong, kalau Youngbin yang bikin Ni-ki babak belur, dia gak mungkin bawa Ni-ki pulang" sahut El merasa geram.

Jay diam, namun kedua jarinya terkepal kuat.

"be-benar... Kak Youngbin gak salah, dia cuma bantuin Ni-ki tadi" sahut Ni-ki sendiri.

"lo denger kan?!" ucap El.

"lalu siapa?" timpal Jake.

Semua yang ada disana terdiam. Tak ada yang berbicara sama sekali.

"Ni-ki, apa lo ingat siapa yang udah lakuin ini sama lo?" tanya El memastikan.

Laki-laki itu tampak menggeleng pelan, "gue gak kenal mereka siapa"

"mereka?" gumam El, "berarti bukan satu dong, lo dikeroyok?" tanya El sekali lagi.

Ni-ki diam tak ingin menjawab.

"kalau gitu gue pulang dulu, jaga diri lo baik-baik Ki" ucap Youngbin menepuk pelan bahu laki-laki itu.

"makasih ya, Bin" ucap El, Youngbin pun mengangguk. Setelah itu ia pun pergi dari sana.

Sementara itu yang lainnya, ikut membubarkan diri dari kamar Ni-ki.

El memperhatika luka yang ada ditubuh laki-laki itu. Ia meringis "pasti sakit ya Ki" tanya El.

(yaiyalah guoblk, El mah:))

"bentar, gue ambilin obat dulu" El membongkar laci yang berada disamping tempat tidur Ni-ki, dan mendapat sebuah kotak p3k.

Kemudian, El mulai mengelap luka itu menggunakan tisu yang sudah dibasahi dengan cairan alkohol.

"sshh-sakit" ringis Ni-ki.

"lengan lo berdarah, lukanya makin parah. Lo diapain lagi sama mereka?" tanya El tiba-tiba.

Ni-ki menatap gadis itu bingung, "maksud noona?"

"jangan ngeles Ki, gue tau ini ulah Sunoo"

Ni-ki melotot tak percaya, dari mana El tau?

"bu-bukan---"

"lo gak usah bohong, karena gue udah tau semuanya" jawab El lagi.

Terlihat dari wajah Ni-ki sangat gelisah saat ini. Ia takut jika Sunoo akan menuduhnya yang telah memberitahu semuanya kepada El.

"kenapa lo harus tutupin semua ini sih Ki? Sama aja lo nyiksa diri lo sendiri" geram El malah memperkuat tekanan pada luka Ni-ki, membuat laki-laki itu mengaduh kesakitan.

"Ni-ki gak berani buat aduin ini ke daddy, Ni-ki bukan siapa-siapa dirumah ini" ucap laki-laki itu pelan.

Seketika El menghentikan kegiatannya, ia tercenung mendengar perkataan laki-laki itu.

"Ni-ki cuma anak angkat, daddy adopsi Ni-ki ketika Ni-ki masih berusia 7 tahun" lanjut Ni-ki.

Tiba-tiba saja hati El merasa sakit. Ia pernah diposisi Ni-ki dulu. Meskipun itu tidak separah apa yang Ni-ki rasakan sekarang.

"Ki denger, meskipun lo cuma anak angkat, mereka juga gak berhak buat benci sama lo" ucap El menangkup wajah Ni-ki, karena sedari tadi laki-laki itu cuma menunduk saja.

"lo gak sendirian Ki, gue ada disini. Noona bakal jagain lo"

Entah kenapa perasaan Ni-ki sedikit tenang, hatinya tiba-tiba menghangat saat El mengucapkan sebait kalimat yang cukup berarti baginya itu.

"makasih Noona, makasi udah jagain Ni-ki selama ini. Dan Ni-ki minta maaf karena dulu pernah jahatin Noona" ucap Ni-ki tulus.

"gue gak pernah benci sama lo Ki, lo saudara gue dan akan selamanya seperti itu"

"ayo peluk noona" ucap gadis itu merentangkan tangannya, mengisyaratkan agar Ni-ki memeluknya.

Dengan senang hati Ni-ki membalas pelukan itu.

"thankyou, noona..."

***

To be continue...

Bentar-bentar, mata gue banjir. Kok bisa?T_T cengeng banget ish!:(💔

Huwaaaaa dedekkk:( pen peluk Ni-ki jugaaaa!

Oke deh, see you guys:(

[✓] El With Brother's 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang