28. Kembali

138 21 1
                                    

Jungkook berlari menyusulmu, dia memegang tanganmu namun langsung kamu hempas.

“JANGAN SENTUH AKU!!” bentakmu, dengan bola mata yang mulai memerah akibat menangis.

“Y/n, aku sama sekali gak bermaksud buat bela Papa aku. Aku cuman ... butuh bukti untuk semua itu.”

Kamu tertawa hambar, “Bukti? jadi kamu pikir aku cuman ngarang cerita buat ngerusak citra Papa kamu? KALAU AKU PUNYA BUKTI, UDAH DARI DULU AKU PENJARAIN PAPA KAMU!! KAMU SEAKAN GAK TAU KALAU PAPA KAMU ITU LICIK!!”

Jungkook menunduk, cukup lama. Kamu hendak pergi namun tiba-tiba pria itu angkat bicara.

Jungkook memandangmu, “Aku sendiri yang akan seret Papa aku ke penjara.”

Kamu mengangguk paham, “Oke. Tapi aku pengennya Papa kamu dijatuhi vonis mati. Dan selama kamu belum bisa buktiin ucapan kamu ... Jangan harap bisa temuin aku.”

Kamu kembali berjalan untuk meninggalkan area rumah Jungkook. Jungkook hanya bisa memandangi punggungmu yang semakin menjauh. Menyusulmu mungkin akan membuatmu malah semakin marah padanya.

Untung saja Yuri sedang tidak ada dirumah, wanita paruh baya itu sedang pergi setelah mengatakan bahwa Ayah Jungkook datang berkunjung.

---

Kamu berjalan menyusuri jalan, bingung akan kemana. Tidak mungkin kamu pulang dengan kondisi acak-acakan seperti ini. Jay, ayah dan ibumu pasti khawatir. Ingin menginap di hotel juga kamu sama sekali tidak membawa uang sepeser pun.

Tit.

Kamu melirik ke arah samping. Ada sebuah mobil mewah yang berhenti tepat disampingmu. Pemilik mobil itu turun dari mobilnya, membuatmu tak bisa berkedip. Kamu terus menatap Pria tampan yang tengah tersenyum dan berjalan ke arahmu.

“Y/n kan? kamu ngapain disin--”

Bugh.

Kamu menubruk dada bidang pria itu, memeluknya sangat erat, membuat pria itu terkekeh pelan. Dia membalas pelukanmu dan mengusap pelan rambutmu.

“Nikah tapi gak ngundang-ngundang.” ujarnya sambil menepuk-nepuk punggungmu, sementara kamu terus diam dalam pelukan pria itu.

“Udah, entar Jungkook ngamuk.” Dia hendak mengakhiri pelukan itu, namun kamu menahannya.

“Hikss.” Pria itu sedikit kaget mendengarmu terisak.

“Kenapa?” tanyanya.

“Taeyong Oppa ... hikss.”

Mendengarmu semakin terisak membuatnya mendorongmu pelan untuk melepaskan pelukan itu. Dia memang Taeyong, sahabat Jungkook. Pria itu hendak ke rumah Jungkook setelah kepulangannya dari luar negeri, namun malah bertemu kamu dijalan seperti ini.

Taeyong memandangmu serius, dia kemudian menghapus jejak air matamu dengan ibu jarinya, “Kenapa nangis? hm?”

Kamu mendongak untuk bertatapan langsung dengan Taeyong, air matamu kembali menetes menetes membuat Taeyong makin bingung.

“Aku ... Aku kangen Yoomin Oppa ... hikss.”

Taeyong agak bingung. Ia sama sekali tak mengenal orang bernama Yoomin itu. Namun ia bisa menebak jika Yoomin adalah Kakak laki-lakimu yang pernah kamu ceritakan dulu bahwa ia sangat mirip dengan Taeyong.

Taeyong mengalihkan pandangannya. Ia melihat sekelilingnya yang mulai sepi. Sekarang memang sudah jam setengah enam sore.

“Aku anter pulang yah?”

Kamu menggeleng, “Aku gak mau ketemu Jungkook.”

“Kenapa? lagi ada masalah sama Jungkook?”

Kamu hanya diam membuat Taeyong jadi bisa menafsirkan sendiri jawaban dari pertanyaannnya.

“Kalau gitu ... mau ikut aku pulang? pas aku mampir bentar dirumahku, ada Mama aku kok.”

Kamu terdiam. Meski kamu sudah menganggap Taeyong sebagai sosok kakak pengobat rindu pada Mendiang kakakmu, namun kamu masih sedikit ragu.

Kamu mengangguk mengiyakan, “Tapi jangan bilang ke Jungkook soal ini.”

Taeyong mengangguk kemudian menuntunmu untuk masuk ke dalam mobilnya.

---

Pukul 05.26 Pagi

Jungkook masih terus mencoba menghubungi mu, namun ponselmu tidak aktif.

“Ngantuk banget gue. Dari jam 3 lo suruh gue ke sini. Gak pengertian banget kalo gue lagi cape semalam baru balik ke sini.”

Taeyong masih berbaring sambil memeluk bantal sofa milik Jungkook. Ia beberapa kali menguap karena tidak diperbolehkan tidur. Dia memang ditelepon oleh Jungkook dan dipanggil untuk ke rumah pria itu.

“Ck! daripada lo cuman rebahan kek gitu, mending bantuin gue cari Y/n!! dari semalam dia gak pulang, gue bener-bener gak nyangka kalau dia bakal semarah itu.”

“Ngapain cape-cape nyari? orang yang lo cari itu lagi dirumah gue, dari semalam ngunciin diri dalam kamar. Nolak makan ataupun minum kalo bukan gue yang nawarin.”

Jungkook mengalihkan pandangannya, dia memicinkan matanya, “Jadi ... Y/n dirumah lo.”

Taeyong tersenyum lalu mengangguk. Sebelum akhirnya ia tersadar akan sesuatu. Kamu sudah melarangnya untuk memberitahu Jungkook.

“KENAPA LO GAK BILANG DARITADI, ANJ*NG!!”

“YAH KENAPA LO GAK NANYA BAB*!!”

.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

SUAMI DARI MUSUH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang