19. First Kiss

188 24 0
                                    

Jungkook menatapmu cukup lama. Sedari tadi kamu tengah sibuk mengirim pesan untuk membatalkan acara jalan-jalan mu dengan pacar-pacar mu.

“Udah nih.” ujarmu, kamu menatap Jungkook yang kini malah sibuk menatapmu sambil tersenyum.

“Bapak ngapain senyum-senyum liat saya? saya cantik banget yah? saya tau kok, Pak.”

Jungkook tak menggubrismu. Dia malah semakin mendekat ke arahmu, perlahan menggerakkan wajahnya mendekat di wajahmu.

Chup!

Matamu membola sempurna begitu tanpa aba-aba Jungkook malah mendaratkan bibirnya dibibirmu.

Pria itu perlahan merebahkan tubuhmu tanpa melepaskan tautan bibir kalian hingga kini posisinya kamu sudah berada di bawah kunkungan Jungkook.

Jungkook terus menerus melumat bibirmu dengan lembut, membuatmu memejamkan matamu untuk menikmati sensasi ciuman itu.

“Noona, Jay mau pinjem lapt--NOONA!!”

BRUKK!!

Jungkook menjatuhkan dirinya dilantai begitu mendengar teriakan Jay, sementara kamu langsung mengubah posisimu jadi duduk sambil menatap tajam ke arah Jay.

“Ada apa sih anak curut!!”

“NOONA SAMA HYUNG NGAPAIN TADI?!”

Kamu menyunggingkan bibirmu, “Gak usah tau, lo masih kecil. Belum sunat.”

“Jay bakal lapor sama Mama.”

“MAMA!!”

---

Disinilah kamu sekarang, diruang tamu bersama Jay, ibumu dan pujaan hatimu tentunya. Ayahmu sedang ke luar kota jadi ia tak ada dirumah.

Kamu dan Jungkook sedang diinterogasi. Pandangan ibumu tak pernah lepas darimu. Kamu santai-santai saja, sementara Jungkook terlihat lumayan tegang.

“Ngapain kamu dikamar? hm?”

“Ma, Y/n tuh gak ngapa-ngapain. Kita cuman ciuman aja, gak lebih.”

Bugh.

Kamu menatap ibumu sebal begitu ibumu malah melemparmu dengan bantal sofa.

“Ciuman aja kamu bilang? MEMANG KALAU CIUMAN ITU NAMANYA GAK NGAPA-NGAPAIN?!!”

Kamu memutar bola matamu malas, “Yaelah, Ma. Ciuman doang dipermasalahin. Yang nempel cuman bibir sama bibir, Ma. Bukan alat buat memproduksi dedek bayi.”

“MULUT KAMU YAH! KOTOR BANGET!”

“Ntar Y/n cuci nih mulut, biar bersih tanpa noda.”

Jungkook hanya bisa menghela napas menyaksikan adu mulut antara kamu dan ibumu.

'Apes banget aku, niatnya mau jalan-jalan malah kena sidang.' batinnya.

Ibumu menarik napas dalam-dalam, “Gimana kalau nanti kamu hamil? hum? apa jangan-jangan sekarang kamu udah hamil?”

Kamu berdecak sebal, “Y/n gak hamil, Ma. Lagian kan udah Y/n bilang, Y/n cuman ciuman aja.”

“Awas yah, kalau sampai kamu hamil, MAMA NIKAHIN KALIAN BERDUA SAAT ITU JUGA!”

Kamu langsung menatap ibumu, “Mama bilang apa barusan? Mama mau nikahin Y/n sama Jungkook kalau Y/n hamil?”

Ibumu mengangguk, “Ya memang harus begitu.”

Kamu langsung menatap ibumu dengan tatapan serius, “Ma, Y/n hamil.”

Bugh.

“NGADI-NGADI KAU!!”

.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

SUAMI DARI MUSUH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang