10.

10 10 0
                                    

"Hai trimakasih karna sudah membaca part sebelum nya, juga memberi vote and komen di part sebelum nya juga. Untuk mengetahui kelanjutan dari part sebelum nya ayo baca part ini secara perlahan ya.

Selamat membaca😊.

♥♥♥

"Za gimana leksa, udah sadar?", ucap ku bertanya dengan raut wajah serius menatap Reza yang terduduk di depan ruang UGD.

"Kata dokter..", ucapan Reza terhenti.

"Kenapa Za?", aku semakin cemas.

"Kondisi Leksa semakin drop, karna darah yang leksa keluarkan sangan banyak, akibat tidak langsung pergi kerumah sakit saat itu", ucap Reza wajahnya terlihat sangat cemas."Luka nyapun sudah terinfeksi", lanjutnya.

"Kasian Leksa di cubit aja teriak, apa lagi di beginiin", ucap ku sambil menatap wajah Reza yang terpancar ke khwatiran.

"Anggara mana?, biasanya lo mepet terus sama dia", ucap Tomi yang lebih dulu ada di sana.

"Lagi beli air."

"Oh"

"Tom, lo udah kasih tau Devan sama Reyhan?," aku bertanya kepada Tomi yang langsung menatap ku.

"Belum gua lupa, bentar-bentar gua chat mereka dulu", Tomi lalu mengambil ponsel di sakunya.

"Bilang suruh bawa martabak gitu", pinta ku saat Tomi sedang mengetik Pesan.

"Suasana lagi kaya gini sempet-sempetnya mikirin martabak", gumam Tomi sambil tetap ngetik
"Kata nya OTW kesini", lanjutnya.


"Terus martabaknya?"

"Iya nanti di beliin, kalo inget", ucap Tomi dengan tatapan datarnya.

Tak lama Anggara datang dengan kantung plastik yang ia Bawa berisikan minuman.

"Nih Za", ucap Anggara sambil memberikan sebotol air kepada Reza.

"Nih Tom," tidak lupa juga Tomi.

"Punya Ira mana?", ucap ku sambil menjulurkan tangan.

"Ini tuan putri", Anggara kemudian memberikan sebotol air juga kepada ku.

"Gak usah bucin di sini", ucap Tomi menatap sinis.

"Iri aja lo kamal", ucap ku meledek.

"Siapa sih yang berani-beraninya ngelukain Leksa, minta di hilankan dari bumi tuh orang", ucap Tomi dengan wajah serus

"Gak akan gua lepasin, bakal gua remukkin semua tulangnya, kalo Leksa sampe kenapa-napa", ucap Reza mulai memperlihatkan ke-kejamannya.

"Tenang Za, nanti gua bantuin lo cari orang itu, bahkan sampe ke lubang tikus", ucap Tomi sungguh-sungguh.

"Kaya muat aja", ucap ku ceplas-ceplos.

"Sekarang tenang aja dulu, kita doain aja semoga kondisi Leksa semakin membaik," ucap Anggara.

Tak lama setelah Anggara mengatakan itu, Violet keluar dari dalam ruangan Leksa.

"Kak Eja," panggil gadis itu kepada Reza.

ANGGARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang