Chapter 1 : (Defenisi cahaya)

183 158 152
                                    

                                            🪄🦋🥀

Di sebuah Mansion yang mega, terlihat seorang gadis berdandan cantik dengan memakai seragam sekolah barunya berjalan menuju meja makan. "Sayang, apakah semalam tidurmu nyenyak?" tanya Sinta mengusap lembut rambut Lyra.

"Iya bunda," jawab Lyra memeluk bundanya.

"Bunda sudah memberitahu pihak sekolah, jadi kamu bisa mulai sekolah hari ini!"

"Terimakasih, bunda. kalau begitu Lyra berangkat dulu," ucap Lyra berdiri mengambil tasnya di kursi.

"Lho, kamu gak sarapan dulu?" tanya sinta.

"Gak usa, bunda. nanti aku sarapan di kantin sekolah aja, ya." tolak Lyra.

"No, sayang. kamu gak boleh makan sembarangan belum tentu makanan itu sehat!" jelas sinta memasukan bekal makanan ke tas Lyra.

"Makasih bunda, Lyra pamit, ya!" ujar Lyra mencium pipi bundanya itu.

Sinta senang mendengarnya, "Iya sayang hati-hati di jalan."


_ALDEBARAN HIGH SCHOOL_

Aldebaran High School (AHS) merupakan salah satu sekolah yang paling di segani. banyak penghargaan-penghargaan yang diraih, saking Prestasinya hanya anak-anak terpilih alias keluarga terpandang yang bisa masuk di sana.

Kini Lyra sudah sampai di gerbang sekolah, saat turun dari mobil semua orang menatapnya dengan kagum. banyak sekali sapaan yang di dengar. Namun, ia enggan untuk merespons. Lyra berjalan masuk ke dalam sekolah dengan memasang wajah datar dan cuek.

_Kelas🍂🍂

Dikelas, semua murid mendadak terdiam. hening tak ada seorang pun yang berani berbicara. terlihat, seorang wanita gendut berjalan masuk dengan diikuti oleh seorang gadis dari belakang.

Siapa lagi kalau bukan guru besar, guru Bk yang kegalakannya dapat mengalahkan si raja hutan.

"Anak manis, perkenalan diri kamu," ujar guru besar tersenyum.

"Nama saya Lyra Ascella Seiriosa, panggil saja Lyra. saya pindahan dari jakarta, " ucap Lyra dingin di hadapan teman-temannya.

"Baik. sekarang kamu duduk samping sania, dan kamu sania angkat tanganmu." Perintah guru besar.

"Bagian sini, Lyra!" Sania melambai-lambaikan tangannya ke arah Lyra.

Lyra kembali mengangguk dan berjalan menuju kursi paling belakang dekat jendela, dirinya langsung mendudukkan bokongnya di kursi.

"Lyra akhirnya kita ketemu lagi." senang Sania  memeluk Lyra erat. rasa rindu dan senang yang menggebu hadir ketika dirinya bertemu sahabat lamanya ini.

"Hai aku Amel," sapa Amel, salah satu siswa yang duduk di bangku bagian depan.

"Hm!" hanya di balas deheman oleh Lyra kemudian gadis itu kembali memasang wajah datar tanpa tersenyum sedikit pun.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Di taman belakang sekolah tepat di bawah pohon yang cukup rindang tampak seorang anak laki-laki duduk seorang diri menikmati hembusan aroma angin. ia memejamkan matanya beberapa kali, namun konsentrasinya terganggu ketika mendengar suara berisik seorang pria yang tengah berargumen dengan seorang wanita.

S E N I O R (R E V I S I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang