Chapter 14 :(kiss)

9 5 1
                                    

                                        🪄🥀🦋

Dalam perjalanan pulang, Lyra terlihat sangat bahagia, gadis itu bernyanyi kecil dan berteriak di atas motor milik Raja. sedangkan Raja hanya menggeleng pelan melihat tingkah konyol gadisnya ini.

Hening!!!

Tiba-tiba Raja mendengar deru nafas Lyra di leher nya. sepertinya gadis itu sudah tertidur pulas dengan posisi memeluk erat pinggang Raja. Raja melirik lewat kaca spion motoronya dan memang benar gadis itu sudah tertidur. dengan hati-hati tangan kekar miliknya memengang telapak tangan gadis itu dan di genggamnya dengan kuat. sedangkan tangan satunya lagi, digunakan untuk mengendarai motor besar miliknya.

Lima belas menit berlalu, akhirnya mereka berdua sampe di Apartemen. Raja turun dari motornya dan berniat ingin membangunkan gadis itu. tapi cowok itu tidak tega ketika melihat Lyra yang tertidur pulas. akhirnya ia memutuskan untuk menggendong Lyra. saat ingin menggendong, Raja kembali menatap wajah Lyra dari jarak dekat dilihatnya Lyra begitu cantik. apalagi di lihat dari jarak dekat seperti ini. "Cantik banget, istri aku." batin Raja.

******

Tok ... Tok ... Tok

Bunyi Jam dinding kuno berdetak pelan menandakan pukul 05.30 Pagi.

"Eugh! udah pagi ternyata!" Lyra terbangun dari tidurnya ia mengucak-ngucak kedua bola matanya yang masih tertutup rapat. Pengelihatannya saat ini sedikit buram, dan gadis itu merasakan ada tangan kekar yang melilit pinggangnya dengan erat. "kok, ada yang aneh, ya?"

Lyra berbalik dan melihat Raja tertidur lelap dengan posisi yang memeluk dirinya. Ya, sekarang Raja memeluknya erat. aroma tubuh Raja mulai bisa dia rasakannya. wangi mint dari tubuh cowok itu benar-benar sangat memanjakan hidungnya.

"Ha, Kak Raja?" Lyra menepuk-nepuk pipinya, berusaha menyadarkan dirinya kalau ini memang nyata, ia tidak sedang berhalusinasi.

"Astaga. Ini beneran nyata? jadi semalam Lyra tidur sini, bareng kak Raja!" Lyra berbalik menutupi dirinya dengan selimut.

Lyra Sungguh tidak percaya semua ini, baginya ini seperti mimpi buruk. Lyra merasa sangat malu dan sangat memalukan!!!

Perlahan-lahan Lyra membuka selimutnya, gadis itu menyipitkan sebelah matanya menghadap Raja. Lyra mulai mengamati wajah tampan Raja secara detail. sontak jari tangannya terangkat memegang rambut halus Raja.

"Halus banget!" Kagum Lyra memain-mainkan rambut Raja. "Idung kakak mancung, Lyra suka," ucap Lyra tanpa sadar.

"Ha apa, coba ulang. aku gak dengar?"

Raja sedari tadi sudah bangun. Namun, saat ingin membuka matanya cowok itu tidak sengaja mendengar omongan Lyra.

"Ituu!" ujar Lyra gelagapan. "Itu apa, hmm?"

"Ituuu!" Lyra terlihat sangat gugup ia tidak tahu harus berbicara apa.

Greb!!

Lyra tentu terkejut saat cowok manis di sampingnya itu memeluknya dengan erat. Lyra bisa merasakan kenyamanan, dia merasa nyaman meskipun keadaan jantungnya tidak aman.

"Itu, love you!!" bisik Raja semakin mempererat pelukannya seakan tidak ingin melepaskan Lyra.

"kakak, lepas nggak." Lyra berusaha melepaskan pelukan cowok itu. gadis itu memukul mukul tangan Raja. Sedangkan yang di pukul hanya tertawa karena pukulan gadisnya itu tidak terasa sakit sama sekali baginya.

"Nggak mau! emang kenapa?" cowok itu tak menyerah bergalut manja di pelukan gadisnya.

"Lepas!"

"Gak mau, maunya dipeluk sama istri," bantah Raja."Hidung kakak mancung, Lyra suka." Raja tersenyum jail, lalu cowok itu menenggelamkan kepalanya ke leher jenjang milik Lyra sambil mengendus ngendus seperti kucing.

"Geli tau, kakak," ucap Lyra sambil menghalangi lehernya dengan kedua tangannya.

Melihat Lyra mulai kewalahan, Ide jahil pun muncul dipikiran Raja dia kemudian menggelitiki perut Lyra sampai Lyra tertawa kegelian.

"kakak, geli tau. ihh," ujar Lyra kesal tetapi masih sambil tertawa.

"Rasain! lagian kamu gak mau dipeluk, si," cetus Raja.

Lyra mencubit perut Raja untuk menghindari gelitikan cowok itu. "Pagi-pagi udah modus!Permisi mas ganteng, Lyra mau keluar."

Lyra buru-buru turun dari ranjang tempat tidur, saat hendak turun, Raja terlebih dahulu menarik tangan gadis itu, sehingga sekarang posisi mereka sangat dekat bahkan deru nafas cowok itu menyapu wajah Lyra. terlihat posisi Lyra berada di atas tubuh Raja dengan Raja yang memeluk erat pinggang gadis itu.

"Astaga, kakak."

"Mmm!!" Raja memberi isyarat kepada gadis itu untuk mencium pipi kirinya.

"Ha?" tanya Lyra gelagapan, gadis itu berusaha bangun, tapi lagi-lagi Raja memeluk erat pinggangnya, hingga dahi gadis itu membentur dada bidang cowok itu.

"Rambut kamu ada kutu."

"Ha, kutu? ambilin cepatan." panik Lyra mengusap-ngusap rambutnya dengan jijik.

Raja menatap Lyra lekat-lekat kemudiaan, cowok. itu membalikan badan Lyra, hingga posisi sekarang Lyra berada di bawah tubuh Raja.

"Tunggu!"

Raja mendekatkan wajahnya ke arah Lyra, menatap wajah Lyra secara intes dan sontak tangannya terangkat dan menyelipkan beberapa helain rambut ke telinga gadis itu dan ....

'Chup'

"Ini kutunya." Raja mencium Pipi kiri Lyra, kemudiaan ia berlari keluar kamar menuju ke kamar mandi.

"Kak Rajaaaaaaaaa, brengsekkkk!!!" teriak Lyra menggema.

▪︎▪︎▪︎▪︎

S E N I O R (R E V I S I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang