🪄🥀🦋
Diruangan yang bernuansa gelap terlihat Raja tengah fokus belajar, rupanya cowok itu tengah mengerjakan soal matematika dan beberapa soal lainnya. berbeda dengan Lyra, bukannya belajar, tapi gadis itu malah enak-enak rebahan sambil menonton fim," f4 thailand." di laptop milkinya.
"Gantengnya." kagum Lyra membayangkan jika saja suaminya ganteng seperti, Bright Vachirawit, pasti dirinya adalah cewek paling beruntung di muka bumi ini. "Andai aja yang dijodohin sama aku itu bright, bukan kak Raja," halu Lyra.
Saat tengah asik berhayal, tiba-tiba lampu dikamarnya padam, bukan hanya di kamar, bahkan seluruh ruangan yang ada di dalam apartemen terlihat gelap gulita.
"Bunda!" teriak Lyra ketakutan.
Lyra berusaha menyalakan laptop miliknya, tapi sialnya laptop gadis itu sekarang mati, karena memang baterai laptopnya kosong, "Gimana, ini?" Lyra mulai meraba-raba handphone miliknya di atas kasur, gadis itu menyalakan senter dan berlari keluar menuju kamar Raja.
Berbeda dengan Raja cowok itu terlihat begitu santai, Raja mengambil senter di dalam laci meja belajarnya. senter itu digunakan untuk menerangi dirinya yang tengah mengerjakan begitu banyak soal-soal di sekolah.
"Kakak!" panggil Lyra dari luar pintu.
"Kakak!"
Raja mendengar panggilan Lyra, cowok itu mengambil senter yang ada di atas meja, kemudian dirinya segera keluar untuk membuka pintu kamarnya. dilihatnya Lyra berdiri dengan selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya. wajah Lyra tampak pucat pasi. gadis itu berdiri di depan pintu kamar raja dengan tangannya yang terlihat sedikit gemetar.
"Ayo masuk!” ajak Raja.
"Kakak, ini benaran suaranya, kak Raja kan?" tanya Lyra memastikan. "Ia ini saya suami kamu," ucap Raja menggandeng tangan Lyra.
"Kakak!"
"Sini!" Raja langsung mendekap tubuh gadisnya, menuntunya untuk masuk ke dalam kamar kemudian cowok itu menyuruh Lyra untuk duduk di atas kasur miliknya, sementara dirinya kembali mengerjakan soalnya yang belum juga kelar.
Tapi itu tidak berhasil, Lyra malam menggeleng,
"Kakak, Lyra takut, Lyra takut gelap, Jangan tinggalin Lyra sendirian.” tiba-tiba Lyra langsung memeluk Raja dengan erat. Raja bisa merasakan hembusan nafas gadis itu, nafasnya begitu hangat menerpa kulit wajahnya.“Bentar, saya mau selesaikan soa __”
Ucapan Raja terpotong, “Lyra ikut!” Lyra semakin mengeratkan pelukannya.
"Gak, papa. saya cuman duduk di situ." Raja menunjuk ke arah meja belajar, tapi Lyra masih terus-terusan menggeleng. "Saya gak bakalan lari, kamu tenang, Ini cuma mati lampu biasa," ucap Raja mencoba menengkan Lyra.
"Kakak, Lyra mau dekat kakak, Lyra gak mau jauh-jauh dari kakak."
Raja menghela pelan nafasnya, cowok itu membawa Lyra dan membiarkan gadis itu untuk duduk di sampingnya. sementara dirinya mulai mengerjakan soal-soal dengan cepat. Lyra mulai tersenyum memandangi wajah Raja dari samping. "Kakak, suka belajar, ya. pantas kakak pintar."
Raja terkekeh, "Sudah belajar, hmm?" tanya Raja yang masih fokus mengerjakan soal. "Sudah, tadi siang di sekolah," jawab Lyra mengambil novel di atas meja belajar dan mulai membacanya.
yang menarik bagi Lyra ketika dirinya membaca novel terutama menyangkut dengan masalah percintaan atau yang berisi cerita yang sesuai dengan apa yang dia rasakan atau jalan hidupnya. bagi Lyra dengan membaca novel, seakan- akan dirinya berada dalam cerita novel tersebut, bahkan mampu memberikan daya imajinasi bahwa dia adalah tokoh yang ada didalamnya.