🪄🥀🦋
Setelah kejadian tadi di jembatan Lyra memutuskan langsung pulang ke rumahnya, saat ini gadis itu Sedang berada di di kamarnya. ia tengah asik membaca novel. tiba-tiba rasa bersalah menghantui pikiran gadis itu.
"Gimana keadaan itu cowo?" guman Lyra pelan.
"Auh... akh... kok, aku jadi mikiran itu cowok!" Lyra merinding memukul-mukuli kepalanya dengan novel.
Tok Tok Tok
Terdengar suara ketokan pintu dari luar.
"Sayang apa kamu di dalam?" panggil sinta
"Iya, bunda. masuk aja gak di kunci, kok!"
"kamu lagi ngapain? bunda ganggu, ya?" tanya sinta. "Hehe. gak, bunda."
"Sini sayang, bunda mau ngomong sama kamu." Sinta menyuruh Lyra duduk menghadap ke arahnya.
"kenapa, bunda?" Lyra menutup Novelnya menatap bundanya dengan penuh tanda tanya.
"Sebelumnya bunda minta maaf, bunda mau jodohin kamu sama anak teman bunda."
"Jodohin? bunda udah gak sayang sama Lyra?"
"Gak gitu sayang. dengarin bunda, bunda lakuin ini buat kebaikan kamu." Sinta mengusap lembut pundak Lyra berusaha menenangkan gadis itu.
"Gak. pokonya Lyra gak mau, gak mau, gak mau." Lyra menutup telinganganya dengan kedua telapak tangan mungilnya.
"Sayang, bunda mohon sama kamu, kita cuman hidup berdua kalau tiba-tiba bunda uda gak ada siapa yang mau jagain kamu?"
"Hiks! Hiks! Lyra gak mau bunda."
"Demi bunda, sayang!" Sinta memeluk Lyra.
Lyra menghela pelan nafasnya ia terdiam dan menatap wajah bundanya kemudian ia mengangguk pasrah.
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
"Dari mana aja kamu, jam segini baru pulang? tanya Laras berdiri di depan pintu.
"Habis dari rumah Gavin, Ma." bohong Raja.
"Pasti kamu habis balapan. iya 'kan?" selidik Laras mengamati wajah Raja dari atas sampai bawah.
"Gak, Ma. sumpah!"
"Terus ini apaan?" Laras menunjuk video Raja yang tengah balapan. "ketauan!" Raja melihat itu langsung membalikan badannya, ia berusaha untuk kabur. "Mau kemana kamu?" Laras menjewer kuping Raja. "Aduhhh! ampun, Ma. "
"Lain kali gak boleh balapan lagi, kalau kamu kenapa-kenapa gimana?"
"Maafin Raja!"
"Ia deh mama maafin, tapi dengan satu syarat!" Mama mau jodohin kamu sama anak teman mama," ucap Laras tersenyum senang
"Uhuk. apa Raja gak salah dengar, Ma?
"Gak!"
"Ma, Raja gak mau ini kan udah zaman modern, bukanya Zaman siti nurbaya!" Protes Raja tidak terima bisa-bisanya dirinya dijodokan sama orang yang sama sekali tidak dikenalnya.
"kalau kamu gak mau, mama bakalan sita teleskop kesayangan kamu!" ancam Laras.
Mendengar itu raja langsung menyetujuinya,
"Hmm!" guman Raja langsung berjalan menuju kamarnya.
"Sayang, kamu siap-siap, ya. kita mau ke rumah calon istri kamu." teriak Laras.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Malam harinya di kediaman Ascella, Lyra sudah berdandan cantik dengan memakai gaun merah maron. Ia berjalan menuruni tangga dengan anggun. Raja melirik Lyra lewat ekor matanya.
"Sin, ini benaran putri kamu? cantik, ya. lebih cantikan asli dari pada yang di foto!" Kagum Laras.
"Iya jeng."
"Sini sayang ayo duduk dekat bunda." Lyra berjalan dan langsung duduk di samping sinta.
"Sayang ini anaknya tante." Laras menunjuk ke arah Raja. "Sayang coba liat calon istri kamu!'
"Ha!!" kaget Lyra dan Raja secara bersamaan.
"Kenapa sayang, kalian sudah saling kenal?"
"Gak," Jawab Lyra dan Raja kompak.
"Nanti kalau udah serumah kan kalian bisa saling mengenal satu sama lain, saling menerima satu sama lain, saling melengkapi dan yang paling penting kalian harus saling mencintai." Jelas sinta.
"Bunda, Lyra gak mau di jodohin apalagi sama dia!" Lyra menunjuk ke Raja. "Ck, kamu pikir saya juga bakal mau!" batin Raja.
"Gak bisa, sayang keputusan bunda sama tante sudah bulat."
"Bunda!" Rengek Lyra dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Raja menatap Lyra dengan tatapan yang sulit diartikan. "Saya bakalan buat perhitungan sama itu cewek, karena sudah lancang cium saya dan sudah membuat saya malu."
Setelah berbincang-bincang sinta dan Laras sudah menemukan hari dan tanggal yang cocok untuk pernikahan keduanya.
"Jadi gini pernikahan kalian satu minggu lagi di mulai," ucap Sinta tersenyum.
"Apa?" kaget Lyra dan Raja.
"Lebih cepat, Lebih baik!" jelas Laras.
*******