Chapter 3 : (Name tag)

127 139 78
                                    

                                        🪄🥀🦋

Raja membuka pintu loker, cowok dengan seragam sekolah itu meletakkan seragam basket miliknya ke dalam koler. dirinya sempat berdiri termenung, cowok itu rupanya sedang mencari sesuatu yang hilang.

"Jas lo mana, terus name tag lo, ko gak lo pake?" tanya Alex ketika melihat Raja tidak memakai jas sekolahnya. bahkan name tagnya pun tidak ada. biasanya cowok itu selalu terlihat rapi dan disiplin.

"Tumben, ja!" bingung Gavin. Seketika Raja tersadar, kalau jas miliknya masih ada pada Lyra, murid baru itu.

Raja tidak menjawab pertanyaan kedua sahabatnya itu. cowok itu kembali menutup pintu loker miliknya dan berjalan keluar meninggalkan Alex dan gavin yang sedang dalam mode bingung. "Mau kemana?" tanya gavin.

"Kelas 11," Jawab Raja singkat.

*****

Saat ini Sania dan Amel sedang berdiri di toilet cewe. Keduanya sedang menemani Lyra yang rupanya tengah sibuk mencuci jas milik Raja.

"Oh, my god, sania gak salah liat?" heboh sania ketika melihat name tag yang tertera pada jas sekolah yang saat ini cuci Lyra.

"Kenapa?" tanya Amel penasaran. "Coba liat!" Monolog Sania.

"Rajawali aldebaran orion vindera?" kaget keduanya.

"Kok, bisa seragamnya kak, Raja ada sama lo?" tanya sania. "Apa jangan-jangan?" 

Lyra menggelang, "Lyra disuruh cuciin jasnya dia."

"Kok bisa?" heran Amel.

"Iya, soalnya Lyra gak sengaja lempar itu cowok pakek ini sepatu, alhasil bajunya jadi kotor, de." Jelas Lyra menceritakan kejadian kepada kedua sahabatnya ini.

"Lyra sayang, my sweety, honey baby balaku, kamu termaksud cewek yang beruntung bisa nyium wangi tubuhnya kak Raja. apalagi bisa pegang jasnya kak Raja." Sania menempelkan  Kipas angin Mini doraemon yang selalu dibawanya kepipinya, matanya pun sudah mulai berkaca-kaca saking syoknya.

"Ha?"

"Iya, soalnya kak, Raja. anti banget sama perempuan, jangankan deket-deket lirik aja gak pernah." sambung Amel.

"He,em!" deheman sania.

"Oh, jadi cowok itu namanya Raja. cowok yang diceritain sania, cowok yang udah ambil sepatu aku dan cowok yang udah ngerusakin novel aku." batin Lyra.

"Mendingan sekarang kita ke ruang ganti cewek, setrika in jasnya kak Raja." ajak Amel.

"Tapi 'kan...," ucapan Lyra teropotong, "Udah, ayo ihh." ajak Amel.

Lyra pun mengangguk, kemudian keduanya keluar toilet, sedangkan sania masih berdiri syok. Amel mengendus kesal dan langsung menarik tangan sania dengan paksa.

Kini mereka sudah sampai di ruang ganti. Amel mengambil setrika dan langsung dicoloknya.
beberapa menit kemudian seterikanya mulai panas. Lyra mulai menyetrika jas seniornya itu dengan hati-hati.

"Kering juga akhirnya," senang Lyra. "Thanks, ya," lanjutnya tersenyum.

"Sama-sama." balas keduanya.

"Eh tunggu!" sania membuka pintu loker miliknya dan mengambil parfum, kemudian ia menyemprotkan parfum miliknya ke jas Raja."Biar wangi."

Saat Lyra dan Amel ingin keluar, sania berlari dengan posisi tangannya menghalangi pintu. "kenapa lagi?" Amel mengendus kesal.

Sania menyengir ke arah Amel dan Lyra. "Cring, cringgggg!" sania langsung menyemptotkan parfum tepat di sekitar area tubuh kedua sahabatnya ini. "Udah selesai, yuk keluar."

S E N I O R (R E V I S I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang