"MOMMYYY!"
Yuta dan Winwin secara serentak menolehkan kepala kearah tangga, ini masih terlalu pagi untuk mendengar teriakkan.
"MOMMY hiks...., SEPATU ARO ILANGGG HUAAAA!" Shotaro muncul dari atas dengan kondisi yang cukup buruk, pakaian acak-acakan, wajah sembab, mata bengkak dengan bekas menghitam di bawah matanya tak lupa rambutnya yang sudah tak beraturan.
"MOMMY! MOM--
Bruk!
...HUAAAAA!!!!!"
Yuta segera bangkit dari duduknya untuk menolong Shotaro yang terjatuh karena terselengkat kakinya sendiri.
"HUAAA DADDY SAKITTT!!"
Winwin menghela nafas lelah, ini benar-benar terlalu pagi untuk mendengar teriakkan. Liat aja, bentar lagi pasti ada lagi nih.
"Udah udah gak usah nangis." Yuta berusaha menenangkan Shotaro, ia juga meniup-niup dahi Shotaro yang memang lebih dulu menyentuh lantai di banding tubuhnya.
"TAPI SAKITTT!"
"Iya ini makanya Daddy tiupin biar gak panas," Yuta menjawab asal.
"Hiks..., hiks..., sakittt!" Shotaro berkata pelan, ia juga meremas kedua ujung bajunya. Sepertinya ia berusaha menahan tangisnya.
Yuta yang melihat itu menghela nafas sebelum menarik Shotaro kedalam pelukannya. "Udah gak papa, nangis aja. Daddy gak bakalan ketawa kok," Lanjutnya.
Mendengar perkataan Yuta, tangis Shotaro seketika pecah kembali, ia benar-benar menumpahkan rasa sakitnya dengan tangisan. Ia bahkan memeluk kencang tubuh Yuta seakan takut Yuta beranjak meninggalkannya.
Yuta yang di peluk cuman ngangguk-ngangguk gak jelas. Emang bener mereka masih butuh Daddy baik, pengertian, ganteng, lemah lembut seperti dirinya untuk saat ini. Begitu sih pikiran Random nya di pagi hari.
Sedangkan Winwin yang melihat adegan drama di pagi hari itu hanya cuek seperti tak terjadi apa-apa, sudah terlalu terbiasa ia melihat yang seperti ini.
"Udah udah, kalau nangis terus ntar tambah jelek." Yuta menepuk pelan punggung Shotaro.
Shotaro berdecak pelan, ia juga memukul keras dada Yuta. "Daddy nyebelin!"
Yuta hanya tertawa kecil lalu bangkit dari duduknya, ia juga menarik Shotaro agar berdiri. "Duduk di kursi aja de, lantainya dingin."
"Oh iya de, tadi sepatu kamu kenapa?" Winwin datang membawa segelas susu coklat dan meletakkannya di depan Shotaro.
Shotaro yang baru saja membersihkan sisa sisa air matanya kembali menunjukkan raut wajah ingin menangis. "Hiks..., Hiks..., sepatu ade ilangg momm huaaaaa!!"
"Sepatu? Kok bisa ilang? Sepatu yang mana?"
"Hiks..., yang kemarin ade beli hiks..."
"Emang ade taruh di mana?"
"Gak tau ade lupaaa!"
"Itu berarti ade lupa taruh, bukan ilang," Yuta berkata pelan.
"KALAU ADE LUPA ITU BERARTI HILANGG!" Shotaro melotot kearah Yuta.
"Iya deh terserah, terus ini ade maunya gimana?"
"GIMANA APANYA?!"
"De!" Winwin menegur.
"Maaf." Shotaro menunduk.
"Gak apa." Yuta mengelus pelan kepala Shotaro, ia juga menampilkan senyumannya seperti biasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/265297581-288-k697103.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Sekeluarga •| Nakamoto Family
FanfictionCuman cerita tentang keseharian penghuni rumah keluarga Nakamoto. ________________________________________ "Gak ah, lo bau tai." ________________________________________ "JAEMIN anjing!" ________________________________________ "Cepu anj." _________...