we call this random talk

2.4K 356 225
                                    

"Om Yuta yang ganteng paripurna melebihi Daddy yang jelas-jelas primadona ibu-ibu komplek anak perawan nya ada gak di kamar?"

"Yang mana satu?"

"Kesayangan Jeno yang manisnya melebihi bunda Winwin donggg!" Jeno menampilkan eye smile handalannya.

Yuta yang berada di sofa melihat sekilas kearah Jeno yang masih setia menampilkan senyuman miliknya seperti bocah prik ngeselin yang biasa ia lihat di sekitaran komplek perumahan nya sebelum kembali melihat kembali kearah laptopnya.

"Mau ngapain emang?"

"Mau liat aja, kan kangen. Boleh ya om?"

"Punya nyawa berapa emangnya kamu minta izin ke saya?" Yuta bertanya seperti itu tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop miliknya.

"Cuman satu sih om." Nada bicara Jeno seketika menciut kala mendengar suara dingin Yuta.

"Terus? Kesini nganterin nyawa?"

"G-gak kok om, Jeno mau bagi-bagi link bokep, om mau?"

"Yang baru di dapetin Mark itu? Saya udah dapat dari bapak kamu," Yuta membalas tak perduli.

Jangan-jangan itu yang dari tadi diliat om Yuta di laptopnya? Emang om Yuta doang sih yang berani nonton bokep di ruang tamu. Bukan maen! Batin Jeno terkagum-kagum.

"J-jadi om saya beneran gak boleh ketemu Nana?"

"Kurang jelas?"

"Tapi om..." Wajah Jeno berubah menjadi memelas tapi tetap tidak mampu menggoyahkan dinding pertahanan Yuta.

"Lho Jeno? Ngapain kamu berdiri lemas gitu kaya gelandangan? Gak dikasih makan sama Mommy kamu? Mau numpang makan disini? Bunda baru masak ikan cupang nya Yangyang loh, masih ada tuh tinggal dua, kamu mau?" Winwin menuruni tangga sembari menggendong anak angkatnya.

"Eh gak kok bun, Jeno mau ketemu Nana."

"Lho terus ngapain kamu disitu?"

"Hehe itu bun, gak dapat izin dari pawangnya." Jeno melirik takut-takut kearah Yuta yang sudah meliriknya dengan tajam.

"Ya gak boleh lah, emangnya Nana pasar loak yang bisa di kunjungin kapan aja?" Yuta berseru dengan sebal.

"Kamu mah gitu terus, udah Jen masuk aja Nana nya ada di dalam kok." Winwin yang sudah mendudukkan diri di samping Yuta mengibaskan tangannya memberi izin untuk Jeno.

"Eh yang bener Bun? Makasih bun, Jeno naik keatas ya bun, dadah om Yuta, hehehe."

Sedangkan Yuta hanya membalasnya dengan tatapan tajam mematikan handalannya.

"Emang kenapa sih hyung gak kamu izinin aja? Kaya gak biasa aja," Winwin berkata sambil merapikan sedikit rambut Yuta yang berantakan.

"Ya kesal aja, kamu tau gak sih?"

"Hm?"

"Masa kemarin Taro ngasih tau kalau dia abis di cium Sungchan gimana aku gak kesal coba? Gimana nanti kalau Nana di cium Jeno juga? Gak ikhlas lahir batin aku mah!" Yuta berseru menggebu-gebu, ia bahkan mengerucutkan bibirnya kesal.

"Namanya juga masa remaja, kaya gak pernah muda aja kamu. Lagian gak mungkin kan cuman gara-gara ciuman Taro nya hamil? Terus gimana anak-anak kamu mau dapat jodoh kalau kamu nya gini terus?" Winwin membalas dengan lembut sembari terkekeh kecil melihat wajah kesal Yuta.

"Gampang itu mah, tinggal jejer aja di lampu merah, langsung ngantri itu buaya-buaya darat."

"Di kira anaknya barang second kali ah di jejer di lampu merah!" Winwin memukul belakang kepala Yuta pelan dengan kesal.

Keluarga Sekeluarga •| Nakamoto FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang