Date

4.1K 561 102
                                    


"Mau kemana na? Cakep bener."

Dejun menatap Jaemin dari atas hingga bawah.

Sweater hijau tosca kebesaran yang bagian depannya di masukkan kedalam celana jeans hitam lalu di padukan dengan sepatu sneaker putih dengan les berwarna merah.

"Mau jalan."

"Pulang singgah ke MCD yah!"

"Taro nasgor yah Hyung!"

Jaemin tak menghiraukan perkataan mereka dan tetap berjalan lurus menuju pintu. Kata Jeno dia udah nunggu di depan gerbang rumahnya.

"Jen!"

Jeno yang lagi ngaca ganteng di spion motornya menoleh dan mendapati Jaemin berjalan kearahnya dengan riang.

"Gak usah lari-lari na."

Jaemin cuman ketawa kecil sebagai jawaban.

"Sini deketan." Jeno menarik tangan Jaemin mendekat kearahnya dan memakaikan helm ke kepala Jaemin.

Jaemin mah terima-terima aja. Malah sekarang udah senyum-senyum mendapati wajah tampan Jeno sangat dekat dengan wajahnya.

Jaemin rasa dia bisa menjadi kepribadian yang lain jika itu sudah menyangkut Jeno. Padahal tadi malam dia udah menyakinkan dirinya sendiri bahwa dia bisa bersikap seperti biasa, tapi lihat dirinya sekarang, seperti anak gadis yang baru mengenal apa itu jatuh cinta.

"Nah udah!" Jeno menjauhkannya dirinya dari Jaemin dan tersenyum melihat wajah lucu Jaemin ketika memakai helm.

"Yaudah ayo!"

( ◜‿◝ )

"Na! Mau makan dulu?"

Saat ini mereka berdua sedang berada di lampu merah, menunggu hingga lampu hijau menyala.

"Terserah Jeno aja." Jaemin memperbaiki helm yang keturun. Dia tuh heran, setiap dia pake helm pasti keturun, ini helm yang memang bagong atau kepalanya yang kekecilan.

"Makan disana?" Jeno mengarahkan dagunya ke salah satu cafe yang berada di dekat lampu merah tempat mereka berhenti.

"Boleh." Bersamaan dengan perkataan Jaemin motor mereka bergerak maju menuju cafe yang di tunjuk Jeno tadi.

"Mau di bantu?" Jeno melihat Jaemin yang terlihat kesusahan membuka helmnya.

Jaemin menggeleng.

"Ugh!" Jaemin mengerucutkan bibirnya kesal. Pengait helm yang dipakainya sangat susah untuk di lepas.

Jeno tersenyum melihat tingkah menggemaskan Jaemin.

"Udah sih, sini gue bantuin." Jeno menyingkirkan tangan Jaemin dan membantu melepas pengait helm Jaemin yang terlilit karna ulahnya sendiri.

Jaemin tak menolak dan membiarkan Jeno membantunya.

Setelah memastikan helm mereka aman dari incaran para pengumpul helm yang sekarang lagi marak-maraknya di Seoul,  mereka berdua masuk kedalam cafe dan mengambil tempat di pojok ruangan.

"Mau apa na?"

"Makaroni, minumnya cola aja."

Jeno mengangguk dan langsung berdiri menuju kasir untuk memesan makanan.

"Jeno pesan apa?"

Keluarga Sekeluarga •| Nakamoto FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang