5

22 6 1
                                    

Maaf banget guys baru bisa up lagi udah sekian lama engga nulis. Mungkin udah 2 bulan lebih, jadi aku baru bisa lanjutin cerita ini.

Keep reading guys, Aku bakalan up setiap hari untuk cerita "Cintaku Semanis Cupcake Buatan mu". Jadi tunggu terus kelanjutannya.

Jangan lupa tinggalin Vote and komen !!!
😘😘







Aku meminta kepada Hanan untuk tinggal di apartemennya. Sangat sulit untuk meminta izinnya, katanya takut ada orang ketiga yaitu setan lah takut digrebek pak RT lah. Padahal kan tujuan Aku buat ngasih kejutan ultah dia yang ke 27. Udah meminta berkali-kali baru di izinin. Itupun harus pergi ke kampus dianterin. Aku paling males orangnya kalo apa-apa harus di anterin apa lagi sama orang penting kaya Hanan Bagaskara. Pasti heboh seluruh kampus ini. Benar dugaan ku saat mobil BMW miliknya terparkir di area kampus, semua orang melirikku.


Terlihat temanku Mira, Anjas dan Bebi melihat dengan mata bertanya-tanya. Meminta penjelasan dengan apa yang telah ia lihat. Sungguh Aku bingung akan mengatakan apa. Apa harus jujur bahwa Aku akan segera tunangan dengan dosenku sendiri ? Ini semua salah Hanan kenapa harus meminta untuk mengantarku berangkat kuliah ? Aku mengarahkan mataku dan melotot ke arahnya. Ia hanya membalas dengan menaikan alisnya. Aku pun cemberut apa lagi ketika ia pergi melangkah begitu saja. Tinggal lah Aku diserbu pertanyaan oleh ketiga temanku.

" Saaaa..., harus jelasin apa itu tadi ke kita bertiga titik !!! " perintah Bebi dengan tegas.

" Iiih itu engga seperti yang kalian lihat ko, tadi itu ban motorku kempes jadi numpang sama pak Hanan, " jawab Aku menyangkal dengan tuduhan mereka.

" Engga usah ngelak deh Sa, ini liat statusnya pak Hanan. Gandengan sama siapa kalo bukan lu ? " cecar Bebi yang selalu up to date soal pak Hanan.

" Hummm, jadi kalian udah tau ? Ya gitu benar minggu depan Aku tunangan sama pak Hanan, " jawab Aku sedikit lesu.

" Hahhh, beneran Sasa ku sayang ini mau tunangan dan sebentar lagi mo kawin ? Omaigatttt..., " jawab Mira heboh sendiri.

" Hussttt, jangan keras-keras Mir. Aku malu tau, "

" Mir bukan kawin tapi N-I-K-A-H nikah, " jawab Anjas.

" Iya yah kalo kawin kan habis nikah yah, " jawab Mira, ia mulai telmi dengan pikirannya sendiri.

" Sa ko bisa cepat banget apa lagi mendadak gini ? " tanya Bebi.

" Hummm, ini gara-gara kejadi..., " belum selesai Aku menjawab tiba-tiba Hanan memanggilku.

" Salwa, IKUT AKU !!! " perintahnya penuh penekanan.

Aku hanya bisa mengangguk dan perlahan berjalan ke arahnya. Temanku hanya bisa menyemangati ku, sedangkan Aku udah takut duluan. Apa dia marah ? Ada masalah apa lagi ? Ahaa Aku jadi punya ide untuk membuat dia marah.

Dia membawa ku menuju Cafe di sebrang. Sesampainya di sana ia pesan dua cangkir Cafe Late. Tak ada basa-basi sedikitpun ia menyinggung perihal ulang tahunnya.

" Hmmm...hmmm..., mana kado buat Aku ? " tanyanya dengan muka sombongnya.

" Kado apaan si, udah main panggil-panggil aja. Lagi asik sama temen juga, " jawab Aku yang pura-pura kesal dengannya.

" Oohhh..., jadi Kamu engga suka bareng sama Aku ? " tanyanya dengan nada mulai cemberut.

" Nggakkk..., "

" Kalo engga suka bilang, engga usah diem kaya gini !!! " jawab dia mulai kesal sendiri. Akhirnya mulai berhasil rencana Aku.

" Siapa yang diem ini Aku ngomong kan, " jawab Aku pura-pura kesal dengannya.

Cupcakes In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang