Salwa sedang bersiap-siap akan pergi ke bioskop. Sesuai janjinya dengan Ruli kemarin. Ia menjemput Salwa kerumah dengan motor. Kemudian kami berpamitan dengan ibu.Suasana bioskop lumayan sepi mungkin karena baru dibuka. Beginilah dampak Covid-19 yang membuat bioskop harus ditutup.
Ruli menuju loket, membeli 2 tiket masuk bioskop. Kami memilih film Aku Tahu Kapan Kamu Mati. Sesudah itu Aku pergi ke toko yang menjual popcorn dan minuman.
Film pun dimulai, kami menikmati film dengan suasana diam. Aku melihat ke arah Ruli, lihatlah raut muka ketakutannya. Apa dia engga suka film horor, tapi ko malah ngajak nonton ini.
" Ruli muka kamu kenapa tuuhhhh ? " tanya Aku.
" Eeehhh, engga ko, " jawabnya terbata.
Aku melihat mukanya yang kian pucat. Padahal kan filmnya baru dimulai dua puluh menit yang lalu.
" Kalo mau udahan nontonnya ga papa ko, kita keluar aja. Kata kamu ada pameran disekitar sini. Liat itu aja, gimana ? " sarankan.
Yang sebenarnya Aku pengin nonton ini sampai selesai tapi liat mukanya Ruli ke orang mau pingsan gitu ya udah lah.
" Eehhh beneran ini engga papa ? " tanyanya, yang ku jawab dengan anggukan.
Kami keluar dari bioskop dan melanjutkan ke acara pameran di Andhang Pangrenan. Di sana banyak sekali pengunjung, mulai dari muda-mudi, orang tua bahkan anak-anak.
Ruli mengajak Aku ketempat pameran lukisan, katanya ada temannya juga di sana. Saat Aku ingin melihat salah satu lukisan yang menarik. Aku tidak sengaja bertemu dengan Hanan Hermansyah. Kami sempat bertatap sebentar kemudian ia pergi ke galeri disebelah ku.
Disitulah kedua kalinya Aku bertemu secara langsung dengannya. Walaupun hanya sekilas saja, Aku si biasa aja engga ada rasa suka sama dia.
" Salwa kamu lagi ngelamunin apa si ? " tanyanya.
" Eeeh engga ko, mana teman kamu yang dibicarakan tadi ? " tanyaku.
" Itu di galeri sana, Ruli menunjuk tepat kearah Hanan, " Aku kaget gitu. Itu temen Ruli gitu.
" Halo Nan, " sapa Ruli. Orang yang disapa pun kaget dengan keberadaan ku.
" Kenalin nih Salwa yang Aku sepat ceritain ke kamu, "
" Oooh, ini orangnya, " jawabnya. Aku sempat kesal si ko kesannya kita kaya engga kenal.
" Noh Sal, ini si Hanan itu suka banget sama yang namanya lukisan. Kamu kalo kerumahnya pasti disuguhi-nya sama lukisan, " canda Ruli.
" Diem napa lo Rullll, "
Saat mau pulang ternyata ban motornya Ruli kempes. Ia sempat meminta maaf mungkin dia engga bisa nganter pulang. Ia meminta Hanan buat nebengin Aku pulang.
" Nan nitip Salwa boleh engga nih, ban motor Aku kempes. Nanti Aku kirim lokasi rumahnya ke hp kamu, "
" Lah kamu pulangnya giman Rul ? " tanya Aku cemas.
" Tenang aja nanti Aku minta bantuan teman aku disekitar sini, " jawabnya.
Akhirnya Aku semobil disini dengan Hanan. Suasananya cukup awkard banget. Mau ngobrol tapi ngobrol apa, akhirnya Aku lebih memilih mendengarkan musik di Spotify.
Setelah sampai di rumah, ternyata ibuku sudah menunggu disitu. Ia tahu bahwa yang mengantarku Hanan. Ia menyuruh Hanan untuk sejenak mampir di rumah, namun ia menolak lantaran ada urusan lain.
***
Dihari Selasa ini Aku mendapatkan jadwal kuliah pagi. Jadinya Aku berangkat sekitar satu jaman sebelum kuliah dimulai. Saat sudah sampai dikelas keadaan masih sunyi. Ada si beberapa anak dikelas maupun diluar kelas.
" Sal tumben berangkatnya pagi banget ? " tanya Febian.
" Iya nih Feb, ini kan matkul-nya pak Fadlan. Dia kan terkenal tegas terlambat satu menit aja engga dibolehin ikut pelajarnya, " tutur ku.
" Iya sihhh ya, tapi ko katanya asisten dosen si Alfa. Pak Fadlan engga ngajar, " katanya dengan jelas.
" Masa sihh, ko Aku engga tahu yah, " jawab Aku.
" Lah kan si Alfa udah ngasih tahu di group semalam, kamu engga baca group apa ? " tanyanya, Aku otomatis langsung buka hp dan membaca pesan di group. Lantaran kan kemarin ia pergi nonton sama Ruli jadi engga tahu ada informasi penting ini.
" Lahh beneran ini mah. Seharunya Aku berangkat agak siangan kalo engga nitip absen aja, " sesal Aku.
" Yehhh, ya gapapa lah sekalian kumpul sama temen kampus, "
Saat Aku akan menjawab lagi, tiba-tiba Alfa selaku asdos matkul pak Fadlan. Mengumumkan bahwa akan tetap ada kuliah degan dosen pengganti pak Fadlan. Kata Alfa untuk seminggu ke depan pak Fadlan tidak bisa mengajar makanya akan digantikan dengan dosen yang lain.
Saat dosen akan masuk Aku terkejut ko si Hanan si ? Loh dia emang jadi dosen yahh ? Ko Aku baru tahu ? Aku bertanya-tanya dalam hati.
" Selamat pagi, perkenalkan saya Hanan Hermansyah selaku dosen pengganti pak Fadlan untuk satu Minggu ke depan, "
Temen-temen Aku sangat antusias mendengarkan dosen itu. Sepertinya ia terpikat oleh ketampanan dan wibawa dari si Hanan. Upsss ko Aku kaya kesel yah ? Apa Aku cemburu ? Eehhh ko Aku mikir kaya gitu. Siapa Aku ? Engga berhak pun Aku, Aku engga mungkin suka sama si Hanan.
" Kamu yang lagi ngalamun, coba jawab pertanyaan saya tadi ! " ucap pak Hanan, ia berbicara cukup keras sampai Aku berhenti bergelut dengan pikiran ku.
" Eehhh sssaya Pak ? " tanya Aku terbata.
" Iya lah kamu, " jawabnya.
" Eeee ituu anuuu, " jawab Aku kebingungan.
" Ini nih contoh mahasiswa yang tidak baik, kalian harus menghormati orang yang sedang berbicara didepan. Walaupun kalian tidak suka seenggaknya dengarkan, " tuturnya tegas.
" Kamu silakan keluar dari kelas saya !! " perintahnya dengan tegas.
Aku pun keluar kelas dengan perasaan dongkol sekaligus malu. Teman ku yang di kelas ada yang mengkritik tindakan Aku dan ada juga pasangan mata yang khawatir.
***
Gimana nih reader, uluh si Salwa kayanya udah timbul rasa nih sama Hanan. Terus gimana nasib Ruli yahhhh, yang udah punya rasa cukup lama untuk Salwa. Mau diucapkan tapi ya gituh takut ditolak...
😖😖@nuryati2128
#mirsblue
#buat yang lagi baca
miss you

KAMU SEDANG MEMBACA
Cupcakes In Love
RomanceSalwa Hanandia harus menerima perjodohan dengan Hanan Bagaskara karena wasiat terakhir ibunya. Apakah ia akan melanjutkan pernikahannya dengan Hanan lantaran tidak ada cinta. start = 5 April 2021 finis = belum revisi !!!