8

19 6 1
                                    

Ternyata sudah bulan Desember saja, tepat tanggal 1 Desember 2021. Author ucapin selamat ulang tahun yang lagi ulang tahun, yang waktu bulan november dalam banyak masalah, sedih, semoga di bulan Desember ini jadi lebih happy lagi.

Jangan lupa vote and komen 👻

#desemberawalbaru







" Hanann, apa yang kamu lakukan sama calon menantu bunda ? " tanya Bunda yang marah karena calon mantu kesayangannya udah main di grape-grape aja padahal belum ada ikatan yang sah.

" Eehh Bunda, engga ko Bun ini Salwa nya lagi sakit makanya Hanan periksa, " jawab Hanan. Kelihatan saja dari raut mukanya yang khawatir habis ketahuan Bundanya. Lucu sekali kalo diliat, makanya nikahin Aku dulu baru boleh ngelakuin itu.

" Jangan ngeles Hanan, besok juga pertunangan akan diadakan bulan depan kalian harus nikah. Bunda jadi khawatir sama Salwa kalo engga cepat diresmikan hubungan kalian, "

" Jangan dong Bun, terus gimana sama kuliah nya Salwa, " jawab Aku khawatir dengan perkataan Bunda.

" Emang kamu engga mau nikah sama Aku ? " tanya Hanan.

" Ya mau cuman..., " belum selesai Salwa menjawab Hanan langsung mengatakan hal yang mengejutkan.

" Aku jadi tau kamu engga mau dipercepat gara-gara cowo yang sama kamu itu kan yang di halte ? " tanya Hanan dengan suara yang cukup keras. Bunda ingin menghentikan pertikaian ini tapi Hanan tetap saja berbicara tanpa henti.

" Besok kita tunangan dan bulan depan kita nikah. Titik !!! engga pake koma, " jawab Hanan tegas, mengisyaratkan kalo perkataan dia engga bisa dibantah lagi.

Salwa ingin mendebat ucapan Hanan. Tapi ia takut melihat raut muka Hanan. Apa lagi di sini ada Bundanya takut juga membuat ia kecewa. Jadi ia hanya diam dan menurut saja.

" Bunda akan bicarakan ini dengan Ayah. Untuk Hanan jangan macam-macam dulu sama Salwa yah, awas Bunda punya banyak mata-mata, " ancam Bundanya.

" Terserah Bunda saja yang penting Hanan cepat nikah sama Salwa. Hanan udah engga tahan sama kesayangan Aku ini, " jawab nya yang mampu membuat pipiku merona.

***

Sesampainya di rumah, terlihat keluarga Hanan tampak sedang membahas masalah pertunangan untuk besok. Ayah nya ternyata setuju akan keputusan yang telah ia buat. Ia harus siap untuk menjadi imam yang baik. Ia menatap Salwa yang ada di sebelahnya dan perlahan menggenggam jari jemari nya dengan kuat. Salwa yang sedang termenung terkejut akan tindakan yang dilakukan Hanan. Ia melihat mata calon suaminya, apa yang ada dipikirannya ? Dari sorot matanya seperti menaruh kekuatan supaya ia percaya dengan semua ini. Dengan hati nya yang akan mengisi harinya untuk ke depan dan seterusnya.

Tibalah hari esok acara tunangan antara Salwa Hanandia dan Hanan Bagaskara. Dalam acara ini hanya keluarga besar dan teman dekat yang di undang. Salwa hanya mengundang teman dekat nya saja, ia masih takut jika seluruh kampus tahu kalo ia ada affair dengan dosennya sendiri. Terlihat di kaca sosok Salwa yang menjelma menjadi gadis manis dengan pakaian kebayanya. Make up yang sesuai dengan mukanya menambah kilauan jika ada yang melihat nya. Dari luar kamar terdengar suara tantenya untuk segera turun kebawah karena acara akan segera di mulai.

Di sinilah di rumah Salwa Hanan menautkan cincin lamaran di jari manis Salwa. Membuat semua orang di ruangan bertepuk tangan dan mengucap syukur. Terlihat raut muka di keduanya nampak bahagia. Beberapa orang mengucapkan selamat akan pertunangan ke duanya. Setelah acara pertunangan selesai Hanan mengajak Salwa untuk tinggal di apartemen nya saja. Ia takut kalau Salwa tinggal di rumah sendirian, bukan hanya itu saja ia takut Salwa akan berpindah hati untuk si Ruli. Ia kemudian melajukan mobilnya perlahan menuju apartemennya.

" Kamu tidur di kamar ini aja Sa !!! " perintah Hanan yang membuat ia terkejut.

" Ini kan kamar Kamu, tidur dimana kamu nanti ? " tanya Salwa.

" Di sini lah berdua sama kamu, " ucapnya spontan membuat Salwa terkejut.

" Kamu engga kapok yah sama kejadian di kantor kemarin ? nanti kalo Bunda tau bisa-bisa kita besok nikahnya, " jawab Salwa yang terdengar khawatir.

" Ya it's okey, kan jadi bisa itu-itu sama kamu sayang, " ucap Hanan dengan kerlingan di matanya yang mampu membuat Salwa terkejut. Ia takut dan dengan cepat ia mengusir Hanan, menutup pintu dan menguncinya rapat-rapat.

Di luar kamar Hanan tertawa keras ternyata mengerjai Salwa cukup mudah saja. Padahal tadi hanya bercanda bukan beneran yah walaupun kalo di dekatnya mampu membuat birahinya naik. Tapi ia bisa menahannya kok, saat kejadian di kantor ia hanya kelepasan saja. Jadi jangan khawatir ia pasti bisa menahan sampai hari pernikahannya tiba.

Pagi pun tiba, Salwa turun ke lantai bawah menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Melihat suasana dapur yang rapi ia terheran-heran sendiri. Hanan yang sifatnya seperti itu ternyata dengan hal sekecil ini bisa juga. Calon suami idaman memang, apa ini alasan Bundanya memilih Hanan untuk menjadi jodohnya ? Namun, tiba-tiba ada yang memeluk pinggangnya dengan erat. Ya pelakunya adalah Hanan sendiri entahlah setelah pertunangannya Hanan menjadi lebih manja lagi. Ia mendengus di area lehernya yang mampu membuat Salwa merasakan desiran aneh. Hanan perlahan mengeratkan pelukannya dan menghadapkan Salwa sejajar dengan mukanya. Memandangi wajah yang ternyata masih segar walaupun sehabis bangun tidur. Ia perlahan mendekatkan bibirnya di bibir Salwa. Namun, Salwa masih sadar dan bisa mengendalikan dirinya. Ia pun mendorong tubuh Hanan agar menjauh darinya. Suasana pun menjadi cangguh setelah kejadian itu yang sempat akan terjadi.

" Aku lagi mau buat sarapan kamu duduk dulu di meja makan !!! " perintah Salwa untuk menghindari rasa cangguh ini. Kalau ia tinggal di sini lebih lama lagi apa yang akan terjadi. Untung ia bisa menghindari nya hari ini, kalau besok terjadi lagi gimana ? Ia harus membicarakan hal ini dengan Hanan.

Sarapan ia sajikan di atas meja. Keduanya perlahan menikmati sarapan mereka tanpa adanya pembicaraan. Setelah selesai sarapan Hanan menuju ruang tv menonton acara kesukaannya. Setelah selesai membereskan sisa makanan Salwa menyusul Hanan. Ia harus membicarakan ini takut kalo akan kejadian lagi.

" Mas Aku mau tinggal di rumah dulu boleh yah, " ucap Salwa pelan taku Hanan akan marah.

Hanan yang mendengar ucapan Salwa perlahan menghembuskan nafasnya.

" Engga Aku engga setuju, nanti kamu enak deket sama si Ruli itu, " jawabnya. Terdengar seperti cemburu kalo Salwa dekat dengan pria selain dirinya.

" Ruli kan saudara Aku mas, masa Aku suka sama dia ya engga mungkin, "

" Bukan kamu yang suka dia tapi dia yang suka kamu, "

" Aku bisa jaga diri ko, Aku takut nanti kamu kelepasan kaya tadi kemarin juga sampai ketahuan Bunda, "

" Ya terus kenapa kan sama kamu juga, " jawabnya sambil mengerlikan mata.

" Iiihhh mas kan belum halal masih satu bulan lagi, "

" Gini aja kamu tinggal di rumah Bunda Aku yang di apartemen, " jawabnya yang membuat pembicaraan ini berakhir. Aku setuju saja kalo tinggal di rumah Bunda, jadi lebih fokus buat kuliah.

***

Alhamdulilah untuk cerita Cupcakes In Love sudah tiba di part 8.
Semoga kalian suka dengan cerita ini👻
Jangan lupa vote, komen juga yah👻😉

#wattpad
#nuryatinuri

Rabu, 1 Desember 2021
Purwokerto, Banyumas

Cupcakes In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang